°Sebelas°

511 43 5
                                    

"Mungkin aku sering mengucapkan kata cinta, namun kali ini kamu adalah orang terakhir yang akan mendengar hal itu dari mulutku. Kan ku katakan jika aku mencintaimu."
Iqbaal

Iqbaal masih bersama dengan Salsha, dan kini Iqbaal seperti ingat semuanya. Ingat jika Salsha dan Angga dulu adalah sepasang ke kasih. Ia juga ingat kejadian ketika badai besar itu. Ingat ketika Salsha mengecup bibirnya dengan lembut lalu meninggalkannya ditepi pantai. Kini Iqbaal juga ingat jika Salsha adalah duyung.

Iqbaal memegangi kepalanya, ia merasa pusing. Salsha membawa pulang Iqbaal, kini Salsha juga sudah bisa mengemudikan mobil. Ia memang sangat pintar dalam hal meniru.

"Apa kamu ini putri duyung? Apa itu nyata? Apakah Angga adalah mantan kekasihku?"

Salsha menangis, butiran air mayanya berubah menjadi mutiara. Salsha terus menangis dan enggan menatap Iqbaal.

"Ku bilang kita ini berbeda jika kamu tahu aku duyung, pasti kamu akan pergi."

"Tidak aku tidak akan pergi karena aku sudah jatuh cinta denganmu."

"Dunia kita berbeda, dan waktuku di daratan hanya tinggal sebentar lagi."

Iqbaal menatap Salsha, ia mencium lembut bibir Salsha. Dan Salsha membalas ciuman Iqbaal. Mereka nampak menikmati senja yang mungkin tak akan mereka lupakan. Salsha memeluk Iqbaal erat.

"Mungkin akan membuatmu sakit jika aku pergi, aku akan membuatmu melupakan semua tentang kita. Jika aku bisa kembali ke daratan. Dan aku akan mulai dari awal lagi." Batin Salsha.

Iqbaal berfikir jika Salsha akan membuatnya melupakan semua kenangan mereka. Meski sakit Iqbaal ingin tetap mengingat Salsha.

"Aku harap jika suatu saat nanti kamu pergi, kamu tidak akan menghapus ingatanku. Aku akan menunggu."

Salsha menatap Iqbaal, mana mungkin Salsha tega membuat Iqbaal menunggu. Karena kemungkinan besar ia tak bisa kembali. Salsha hanya tersenyum dan kembali memeluk Iqbaal.

"Aku ingin kamu tetap hidup normal, dan tidak menungguku. Maka sudah ku putuskan aku akan menghapus ingatanmu. Karena aku ingin akan menjadi peri dan akan tinggal di istana langit bersama dengan orang yang tidak ku cintai."
Salshabilla

"Aku tak akan menghapusnya jadi tenanglah, aku ingin menikmati waktuku yang sedikit ini bersama denganmu. Kita sudah sering melihat sun set, sekarang aku ingin melihat sun rise."

Iqbaal merangkul Salsha, sun set telah hilang dan hari mulai gelap.

"Kita akan melihat sun rise, kita akan mendaki ke gunung Bromo. Aku janji,"

Raja Aslan sudah memberi sinyal agar putri Salsha cepat kembali. Karena gerhana bulan merah akan segera datang. Dan sudah seharusnya putri Salsha menukarkan ekornya dengan sayap. Dan menikah dengan Pangeran Aldi.

"Aku ingin menciummu sekali lagi? Bolehkah?"

"Tentu saja boleh jawab Iqbaal."

"Maaf aku harus pergi sekarang, disaat kamu juga membalas cintaku. Aku harus pergi." Batin Salsha

"Pergi kemana?" Jawab Iqbaal.

Salsha bingung karena Iqbaal dapat mendengar suara hatinya bagaimana ini bisa. Ia masih tak percaya dengan semua ini.

"Akan ku katakan sekarang, demi menyelamatkan bangsa duyung dari bangsa peri maka aku harus menikah dengan pangeran Aldi. Maaf kita memang berbeda dan kita tak bisa bersmaa."

"Cinta itu memang aneh, kenapa bisa jatuh kepada orang yang salah."
Iqbaal

"Sudah saatnya aku pergi, aku mencintaimu."

Salsha melompat ke pantai dan ia berubah menjadi duyung dan pergi begitu saja.

"Salsha...Salshaa...Salshaa." Suara Iqbaal terdengar menggema.

"Aku pasti akan menemukanmu, aku harus tanya Zahra dan Angga." Batin Iqbaal.

Tbc
Hay..hayy...
Jangan lupa content buat semangat author nulis. Vote juga atau follow akun author juga hehe pasti di follback kok.

Mermaid[Complate✔] Duyung 2[on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang