Delapan

590 34 7
                                    

Salsha masih memandangi Iqbaal yang masih pingsan. Karena ombak besar dan juga badai tadi. Salsha kembali memberikan gelang kepada Iqbaal dan kali ini ia memakaikan gelang itu di tangan Iqbaal. Butiran air mata Salsha jatuh dan menjadi mutiara yang jatuh ditubuh Iqbaal.

"Terimkasih, aku harus pergi. Simpanlah gelang itu dan kita akan bertemu lagi."

Salsha kembali berenang ke lautan, ia akan pulang ke istananya. Dan ia juga akan dinobatkan menjadi putri duyung di istana bawah laut

"Mungkin pertemuan ini singkat, namun aku yakin kita pasti akan bertemu kembali. Meskipun kamu tidak akan mengingatku." Batin Salsha

Iqbaal terbangun dari pingsannya, ia memutahkan banyak air. Ia melihat dirinya terdampar di tepi pantai. Dan ia juga sadar jika saat ini ia berada di Bali. Namun ia tidak ingat apa yang sebenarnya terjadi. Iqbaal bangkit, dan melihat beberapa mutiara jatuh dari bajunya. Iqbaal mengutip mutiara itu.

"Mutiara? Apakah aku terkena badai? Bukankah aku sudah pulang ke Jakarta lantas kenapa aku ada dibali."

Iqbaal melihat gelang rumput laut ditangannya, rumput laut yang terlihat telah mengering.

"Gelang apa ini? Kenapa aku merasa baru saja bermimpi aneh. Dan ada yang mencium bibirku. Oh mana dompetku? Kenapa tidak ada." batin Iqbaal.

Iqbaal kehilangan dompet dan yang lainnya pada saat badai itu. Iqbaal berfikir untuk menjual mutiara ia temukan dan akan ia gunakan untuk pulang ke Jakarta.

Salsha telah sampai di istana bawah laut, ia melihat raja Aslan terlihat marah.

"Dari mana saja kamu? Ayah sudah bilang jangan berhubungan dengan manusia."

"Ayah, aku tak berhubungan dengan manusia aku mencari Angga. Ayah kan yang sudah mengurung Angga selama ini."

"Hal itu tak penting, kamu harus segera dinobatkan menjadi putri agar bisa menikah dengan anak dari raja Demon."

Salsha terdiam, ia menatap sang ratu. Dan sang ratu hanya diam karena ia juga tak bisa berbuat apa-apa. Bila raja Demon murka, semua bangsa duyung akan habis dan menjadi peri tak bersayap yang akan tinggal di istana di atas awan. Dan akan menjadi budak peri bersayap.

"Apakah aku harus menukarkan ekorku menjadi sayap? Ataukah kaki?."

"Kamu akan punya kaki, dan sayapmu akan tumbuh setelah kamu memiliki anak dengan Pangeran Aldi."

Salsha tidak ingin menikah dengan Pangeran Aldi, namun ia juga tak ingin membuat istana bawah laut hancur. Dan ia masih punya waktu satu tahun untuk memikirkan bagaimana melawan raja Demon dan tanpa harus menikah dengan pangeran Aldi.

"Cinta berarti merelakan, dan bertahan bukan berarti cinta." batin Angga.

Zara membuatkan makanan untuk Angga, mereka buru saja menjual mutiara mereka dan mendapatkan banyak uang.

"Apa kamu masih mencintainya? Dia akan kembali ke daratan. Aku yakin, dia masih ingin bersamamu sebelum gerhana bulan merah tahun depan."

"Aku tahu dia mencintaiku, dan aku masih mencintainya. Tapi kita tak akan menyatu, kamu tahu aku tak akan bisa bernafas bila jauh dari mu."

"Bila ada caranya, aku ingin kembali menjadi duyung saja. Sudah tak ada alasan bagiku tinggal di daratan."

Zara bisa hidup mewah, ia sekarang memiliki beberapa toko roti yang lumayan besar. Zara merintis usahanya itu dari nol, roti Salsha sama sekali tidak mengandungng ikan.

Iqbaal masih seperti orang linglung saja, ia bahkan tak memiliki KTP. Entah bagaimana caranya ia akan pulang ke Jakarta dengan naik pesawat. Atau ia kembali menaiki kapal. Iqbaal ingat jika kapal yang ia tumpangi tenggelam. Namun sampai saat ini tak ada kabar tenggelamnya kapal itu.

Iqbaal meminta bantuan pada sahabatnya, dan akhirnya ia bisa naik pesawat untuk pulang ke Jakarta. Iqbaal tidak membuang gelang rumput laut yang ada di tangannya. Ia menyimpan gelang itu di sakunya. Iqbaal telah menukar mutiara air mata Salsha untuk membeli baju dan juga tiket pesawat pada sahabatnya.

Salsha masih berdebat dengan Ayahnya, dan saat ini ia telah dinobatkan menjadi putri duyung.

"Ayah aku akan menikah dengan pangeran Aldi, dan menukarkan ekorku menjadi kaki. Lalu pergi ke lembah hitam untuk mendapatkan sayap. Tapi aku ingin tinggal di darat sebelumnya waktu itu tiba."

"Baiklah akan ku beri kamu kesempatan untuk tinggal di darat. Pakailah gelang ini, meskipun nanti kamu terkena air kakimu tak akan berubah menjadi ekor."

"Terimkasih ayah."

Salsha berpamitan kepada Ratu Alina dan juga raja Aslan dan juga pada rakyatnya. Ia akan butuh waktu 1 minggu lebih untuk sampai Jakarta. Ia akan berenang dari laut Bali sampai pantai Ancol. Butuh waktu lama memang, namun tujuan Salsha bukan untuk menemui Iqbaal namun ingin melihat Angga. Dan ia juga ingin mengucapkan terimakasih pada Iqbaal.

Bella masih dalam projek melukis dan kali ini ia melukis putri duyung. Bella berfikir apakah duyung itu ada? Dan apakah legenda tentang duyung itu ada. Dan di bumi memang ada ikan duyung dan sama sekali tidak mirip dengan putri duyung hanya ikan besar yang memiliki bibir monyong

Iqbaal telah sampai di Jakarta dan kini ia beralih profesi menjadi pemandu wisata. Iqbaal nampak menikmati pekerjaannya yang sekarang. Iqbaal masih saja memikirkan tentang ombak besar yang membuatnya tenggelam. Dan ia masih merasa jika itu seperti mimpi saja.

Salsha juga telah sampai di Jakarta setelah berenang dengan jarak yang cukup jauh itu. Salsha nampak tengah mencari sesuatu untuk menutupi tubuhnya itu. Dan ia menemukan sebuah selendang. Ia belajar dari Zara yang dulu pernah bercerita menukarkan mutiaranya dengan uang.

Salsha melihat Iqbaal di sebuah jalan, dan ia mengikuti Iqbaal baik bus. Mereka duduk berdekatan, Iqbaal merasakan sensasi aneh saat bersama dengan Salsha mereka hanya diam saja dan tak saling menyapa. Iqbaal turun dan Salsha juga ikut turun. Kini mereka di sebuah halte dan berdiri berdekatan.

"Apa kamu semacam paparazi? Apakah kamu penggemar beratku? Apakah kamu mengikuti ku?" Tanya Iqbaal.

Salsha masih diam dan malah menatap Iqbaal dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Sepertinya aku pernah melihatmu? Tapi kapan dan dimana aku lupa."

"Ohh atau kamu yang modus pura-pura kenal dengan ku?'

Iqbaal menatap Salsha dan melihat ada aneh dengan Salsha. Iqbaal memutari badan Salsha.

"Kau ini dari mana? Pakaianmu aneh."

"Bolehkah aku ikut denganmu, aku sangat lapar dan aku tidak punya uang."

Iqbaal melihat sepatu yang digunakan Salsha terlihat sangat mahal. Lantas kenapa ia tak punya uang hanya untuk sekedar membeli nasi soto atau ayam goreng. Iqbaal melihat gelang yang dikenakan oleh Salsha.

"Bukankah itu gelang mutiara? Pasti mahal bila di jual." Batin Iqbaal.

Iqbaal seperti mendapatkan ide.

"Gimana kalau kamu jual gelang mutiaramu dan akan aku berikan makanan."

"Tidak, gelang ini tidak akan aku tukar dengan apapun."

"Ya sudah kalau begitu jangan mengikuti ku lagi"

"Baiklah ."

Iqbaal meninggalkan Salsha, namun diam-diam Salsha masih mengikuti Iqbaal. Sepertinya Salsha mulai tertarik dengan Iqbaal. Dan ia ingin bersama dengan Iqbaal untuk satu tahu terakhir. Sebelum ia akan berubah menjadi peri.

Iqbaal sebenernya tahu, jika Salsha masih mengikutinya. Dan ia hanya pura-pura tidak tahu saja. Ia malah terus berjalan dan tiba-tiba ia sembunyi di balik pohon. Dan saat Salsha lewat Iqbaal mebekap Salsha.

"Kau bilang tak mengikutiku?"

Iqbaal mendekat kearah Salsha, dan sepertinya ingin mencium Salsha dan Salsha memejamkan matanya.

"Sekali lagi aku bertemu dengan manusia bodoh di musim ini." Batin Salsha.

Tbc
Long part yaa
Jangan lupa Votement


Mermaid[Complate✔] Duyung 2[on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang