•Dua puluh delapan•

324 32 0
                                    

"Dan kamu kembali hampir tak bernafas karena, hidupmu jadi susah karenaku. Maaf jika cinta seekor duyung merepotkanmu."

Iqbaal masih tak sadarkan diri masih dalam keadaan yang sama ditepi pantai dan tidak berdaya. Dan masih seperti itu, Salsha masih mencoba memompa air dari dalam tubuh Iqbaal. Namun sepertinya sia-sia saja, Iqbaal masih tetap tak sadarkan diri. Salsha meraih ponsel Iqbaal, ponsel yang sudah diberi plastik agar aman di dalam air.

"Bella, tolong kemari. Ditepi pantai, Iqbaal tak sadarkan diri. Maaf aku harus pergi dan meninggalkan kakakmu dalam keadaan pingsan." Sebuah pesan singkat yang ditulis Salsha untuk Bella.

Salsha mengeluarkan air mata, dan jadilah air mata itu mutiara. Ia memunguti mutiara itu dan menaruhnya di atas perut Iqbaal. Salsha mengecup kening Iqbaal. Dan mengucapkan selamat tinggal. Salsha harus kembali ke istana, ia masih harus mencari keluarganya yang tiba-tiba saja menghilang.

Salsha berenang meninggalkan Iqbaal, dan ia berharap ada orang baik yang menyelamatkan Iqbaal. Jika nanti Bella belum datang, dan ia terpaksa meninggalkan Iqbaal. Karena waktu untuk mencari keluarganya semakin berkurang. Ditambah dengan Angga yang kini telah tiada. Duyung laki-laki yang hampir punah.

"Kini berpisah lagi sayang, ku harap kamu baik-baik saja. Aku sengaja tidak menghapus ingatanmu. Karena aku ingin kamu mengenang kisah indah kita berdua." Batin Salsha.

Raja Denom menemui putranya di dalam penjara. Aldi terlihat baik-baik saja ia juga sehat-sehat saja. Meski ia tidak makan awan istimewa. Awan cirus adalah awan yang paling tinggi dan itulah awan yang rasanya paling lezat pagi para peri. Kalau di bumi mungkin seperti arum manis.

"Ayah, hentikan semua ini. Aku ingin bangsa duyung dan peri damai. Dan aku juga ingin tak ada larangan untuk bersama bangsa manusia."

"Anakku, semua ini adalah takdir. Dan takdir kita adalah bermusuhan dengan mereka. Karena pada hakikatnya bangsa peri lah yang paling kuat."

"Menjadi kuat seharusnya kita mampu melindungi mereka dari bangsa lain. Seperti melindungi manusia dari jin dan setan."

"Sudahlah anakku, ikuti saja permainan ini. Dan anggaplah ini hanya sebuah game. Itu kata para manusia. Kamu harus tahu jika manusia itu lebih sadis dibandingkan dengan kita."

"Ayah, aku ingin menjadi manusia. Aku ingin menjadi manusia saja."

"Hakekat mu adalah menjadi peri, dan jika itu mau kamu. Ayah akan potong sayap kamu dan ayah akan turunkan kamu ke bumi."

Bella segera datang setelah membaca pesan dari Salsha. Bella melihat kakaknya terbaring lemas di sana. Air matanya kini mulai jatuh, Bella membawa Iqbaal ke rumah sakit terdekat. Ia masih terus menangis karena sampai saat ini kakaknya belum juga sadarkan diri.

Iqbaal masih didalam ruang UGD, Iqbaal baik-baik saja hanya ia terlalu banyak minum air. Salsha juga sudah mencoba mengeluarkan air dari paru-paru Iqbaal sebagai pertolongan pertama. Bella masih duduk termenung, ia berharap semua akan baik-baik saja. Dan hidupnya kembali seperti dulu lagi. Kembali baik-baik saja.

Bella mulai menyalahkan kedatangan Salsha yang membuat semuanya menjadi rumit. Duyung tak seharusnya datang di kehidupan kakaknya itu. Zara datang menjenguk Iqbaal, ia tahu Iqbaal dirawat dari status WA Bella. Zara mencoba menenangkan Bella, Bella bersandar dibahu Zara.

"Katakan padaku jika kakakku akan baik-baik saja."

"Iqbaal itu kuat, dan aku yakin dia akan baik-baik saja. Jadi tenanglah."

"Apakah Kak Salsha penyebab semua ini? Apakah dia yang membuat kakakku sakit? Dan hidup menjadi susah seperti ini."

"Salsha tidak salah, hanya dia tak dapat menjadi manusia sepertiku. Karena dia adalah pewaris kerajaan duyung."

"Darimana kakak tahu semua ini?"

"Dulu aku adalah duyung, dan aku menukar ekorku dengan kaki karena kebaikan Angga."

"Angga? Apakah dia juga duyung?"

"Iya dia adalah mantan kekasihku, yang kini menjadi mantan kekasih Salsha. Karena mutiara milik Angga telah bersama denganku. Maka ia tak bisa bersama dengan Salsha."

Iqbaal masih dalam penanganan dokter, banyak sekali air di dalam paru-parunya. Dan mungkin Iqbaal juga harus menjalani operasi. Operasi untuk pengeluarkan air dari dalam paru-parunya.

Salsha berenang menuju istananya, istana yang dulunya ramai kini terlihat sepi. Raja Aslan dan ratu Alina membawa rakyatnya pindah. Meskipun sebenarnya percuma karena raja Denom akan dengan mudah menemukan mereka. Atau saat ini raja Denom sudah tak peduli lagi dengan pernikahan putri Salsha dan juga pangeran Aldi. Karena sekarang pangeran Aldi telah menjadi manusia. Setelah raja Denom memotong sayapnya.

"Bagaimana keadaan kakak saya?" Tanya Bella ketikan dokter keluar dari ruangan tempat Iqbaal dirawat.

"Kakak kamu harus segera dioperasi, dan butuh banyak darah. Biasakan pihak keluarga mendonorkan darahnya karena pihak stok golongan darah B habis."

Bella nampak bingung bagaimana bisa golongan darah kakaknya B dan golongan darahnya adalah O.

"B dok? Saya adiknya dan kenapa golongan darah saya O?"

"Mungkin kakakmu ikut ibu kamu, dan kamu ikut ayah kamu. Atau sebaliknya."

Jika saja Bella tahu jika Iqbaal bukanlah kakak kandungnya. Dan jika Bella tahu ibunya masih hidup. Dan jika Bella tahu ibunya adalah seorang pelakor yang membuat ibu Iqbaal bunuh diri karena tahu ayahnya selingkuh dengan ibu Bella. Saat itu Bella masih kecil, dan mungkin lupa dengan kejadian kala itu.

Bella dan Zara mencari darah di PMI, agar Iqbaal segera bisa melakukan operasi. Karena kondisi Iqbaal semakin melemah saja.

Salsha meninggalkan istana, ia ingin kedarat lagi, ia ingin melihat keadaan Iqbaal. Salsha berenang ke tepi pantai. Namun ada seseorang yang melihatnya, melihat ekor Salsha berubah menjadi kaki. Orang itu langsung membekap Salsha dan membawa Salsha.

Tbc




Mermaid[Complate✔] Duyung 2[on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang