Dookk--Dookk--Dookk...!!
"Iya sebentar!" Teriakku dari dalam kamar mandi.
Kulihat Ken masih tertidur pulas. Untung saja anak itu tidak mudah cepat terbangun saat mendengar suara-suara gaduh.
Cklek.
"Lama amat sih, ketempelan setan budeg lo ya?!"
"Kalau dikosan nenek kamu ini terbukti ada hantunya, aku minta pindah dan minta uangku dikembalikan."
"Bawel lo! Nih, pisang goreng dari nenek!"
"Maka --- sih.." Aku menghela melihat sikap Dandi yang masih saja seperti itu.
Habis memberikan sepiring pisang goreng manis yang masih hangat, dia langsung ngeluyur pergi begitu aja. Padahal tadinya aku ingin memberikan setengah lusin kotak donat Jco sekalian mengembalikan piring milik Nenek Enin padanya.
Beberapa hari lagi aku akan mulai memasuki masa orientasi siswa di sekolah. Dan sebaiknya, sore nanti atau besok aku harus membeli persediaan makanan, minuman, juga buku-buku tulis dan bergambar untuk Ken.
Doookk-Doookk...!!
"Iya, sebentar.."
Kubuka pintu kamarku. Ternyata orang itu lagi.
"Baca dong wa di group!"
"Iya, aku baca deh."
"Gak perlu!"
"Kenapa?"
"Siang ini anak-anak mau kumpul disini!"
"Disini?!!" Mataku membulat.
Kenapa mereka tidak memberitahuku sebelumnya? Padahalkan aku belum memberesi kamarku ini.
"Di rumah gue! Lo lupa, kan gue ketuanya!"
Fiuhhh..., aku kira di kamar kosanku ini mereka akan berkumpul.
"Jangan telat! Gue gak suka kalo ada yang telat di kelompok gue!"
"Iya, Dandi."
"Satu lagi, gue gak mau ada anak kecil nanti! Bikin repot!"
"Iya, Dandi."
"Lo ngeselin banget sih! Bisa gak sih jawabannya jangan iya-iya-iya doang?!!"
Saat aku baru membuka mulutku, seseorang tiba-tiba menarik tanganku dari belakang. Dan... Brakkk...!!
"Berisikkk!! Marah-marah terus! Jelek...!!"
"Ken..."
"Dasar anak kecil belagu!! Masih bau iler aja udah songong!! Awas lo ya!"
"DANDI!! NGAPAIN KAMU TERIAK-TERIAK DI KAMAR ADAM?! GAK SOPAN! BIKIN MALU AJA!"
"SI ANAK KECIL ITU YANG DULUAN, NEK! AKU BELOM SELESAI BICARA, TAPI DIA UDAH ---"
"TURUN!"
"NENEK...!?"
"TURUN ATAU NENEK SURUH KAMU IKUT BELANJA SAMA BIBI KE PASAR!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ME
Teen FictionIni adalah ceritaku. Aku yang harus berjuang seorang diri, di dunia yang kata kebanyakkan orang penuh dengan drama, ambisius, pencapaian, pengorbanan, dan air mata. Aku tidak peduli dengan mereka atau siapapun. Karena aku sudah cukup senang dengan d...