Kita HONEYMOON? 2

25K 401 14
                                    

Ayana kaget mendengar jawaban Dimas, apa katanya? honeymoon?  Memang sudah sejauh apa hubungan kita? Ayana tak menjawab permintaan Dimas.

Ia berpikir keras berusaha mengalihkan topik, "Kenapa berhenti mendadak sih?" protes Ayana dengan tubuh sedikit menjauh dari Dimas.

Dimas membenarkan posisi duduknya yang tadi sedikit ia condongkan ke arah Ayana. 

"Ah, kamu kaget?" tanya Dimas.

Ayana diam tak menjawab. Dimas menatapnya lama lalu kembali melanjutkan perjalanan.

Mereka berhenti di sebuah mall dekat apartemen yang mereka tinggali. Ayana dan Dimas berjalan menyusuri tempat makan dan memilih satu resto yang sesuai dengan selera mereka.

Mereka duduk berhadapan, "Mau pesan apa?" tanya Ayana memulai pembicaraan.

Dimas membolak balikan buku menu, "Kamu?" tanyanya balik.

"Aku udah ada pilihan"

Ayana mengangkat tangannya dan tersenyum ke arah waiters. Seorang wanita berbaju cream dengan jeans hitam dan celemek menghampiri meja mereka.

"Mau pesan apa?" tanyanya dengan buku catatan dan pena.

"Saya ini dan ini" Ayana menunjuk apa yang ingin ia makan pada daftar menu.

Dimas masih sibuk memilih, "Masnya?" tanya sang pelayan.

"Saya... " Dimaa berpikir sejenak, "Ini aja sama ini" tunjuknya pada menu yang diinginkan.

Pelayan menyebutkan kembali makanan mereka,  saat itu Ayana melihat Manda sekilas dan membuyarkan kejernihan pikirannya.

"Kenapa?" tanya Dimas.

"Ah, enggak" sahut Ayana.

Mereka menyantap makanan dengan lahap tanpa mengomentari rasa makanan. Seakan apa yang disajikan sudah sempurna tanpa kekurangan. Disana terdapat rasa canggung pada diri Ayana yang berusaha ditutupi namun tidak dengan Dimas.

Selesai makan Ayana dan Dimas pergi ke supermarket untuk belanja kebutuhan makanan. Mereka memilih cukup banyak makanan dan buah segar. Dimas mengajak Ayana untuk berbelanja baju.

"Mau kesana?" tanya Dimas.

Ayana memincingkan mata, "Beli baju?"

Dimas mengangguk, "Take whatever you want, i'll pay for it"

Pupil mata Ayana membesar mendengar ucapan Dimas. "Kamu serius?" tanya Ayana meyakinkan.

Dimas mencondongkan tubuhnya dan mendekatkan bibirnya pada telinga Ayana,  "Whatever you want" bisiknya pada Ayana.

Ayana yang berjiwa wanita langsung menghambur kesana kemari,  ia memilah dan memilih serta mengambil apa saja sesukanya.  Ia beberapa kali mencoba pakaian yang menurutnya oke.

"Aku kesana dulu" ucap Dimas kala ayana memilih baju.

Ayana hanya mengangguk kemudian ia pindah ke rak baju lain, kakinya mengarahkan tubuhnya pada sebuah baju hitam polos dengan logo kecil di dada kirinya.

Dia kayaknya cocok pake ini.  Ayana mengangkat baju itu ke depan badannya menerapkan pada Dimas yang agak jauh darinya. 

Satu baju untuk Dimas ia masukan ke keranjang belanjaan, matanya kembali tertuju pada kemeja putih dan dasi berwarna biru tua dengan bahan yang yang paling bagus menurut penilaiannya.
Ia memasukkan semua itu ke keranjang belanja, hampir beberapa item yang ia beli ia pilihkan juga untuk Dimas.  Saat Ayana hendak menghampiri Dimas,  ia melihat sosok wanita yang tadi ia lihat sedang berbincang dengan Dimas. Ayana tak berani mendekat ia hanya mengamatinya dari jauh,  wanita itu tersenyum, tertawa,  bahkan memukul bahu Dimas dengan akrab.  Ayana tidak begitu memperhatikan raut wajah Dimas.  Ia hanya melihat Dimas sekilas.

UNFORGETTABLE WEDDING (DIPAKSA MENIKAH ganti Judul) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang