honeymoon 4 (seri khusus)

27.4K 409 35
                                    

Maaf agak telat update.
Di mohon untuk yang tidak menyukai hal-hal dewasa bisa langsung skip part ini. Terutama anak di bawah umur.

****

Permasalahan mengenai ponsel jatuh beberapa hari lalu sudah terselesaikan. Ayana dan Dimas sudah kembali berdamai.  Saat ini mereka sedang menikmati sunset di pantai kuta. Mereka tinggal tak jauh dari pantai yang mereka pijak itu.

Sekitar pukul 7 malam mereka pulang ke penginapan lalu membersihkan diri  dari debu dan pasir yang menempel. Dimas sudah mandi terlebih dahulu sementara Ayana baru saja keluar dengan handuk berwarna putih dan handuk lainnya yang melilit di kepala.

Pakaiannya sudah berganti dengan dress tidur berwarna merah muda. Rambutnya yang tadi ia bungkus handuk kini tergerai dibiarkan begitu saja tanpa ia sisir.  Dimas yang berada di atas ranjang memperhatikan dengan seksama. Rambut basah dan handuk yang tadi membungkus kepala Ayana benar-benar terlihat menarik di mata Dimas.

Ayana mengibas-ibaskan rambutnya tanpa menggunakan hair dryer.

"Mau langsung tidur?" tanya Dimas dari jauh.

Tangan Ayana masih sibuk dengan rambutnya, "Tunggu rambut kering dulu." katanya santai.

Ayana berdiri membelakangi Dimas,  ia menyisir rambutnya perlahan hingga benar-benar rapih.

Dimas memperhatikan tubuh Ayana dari belakang. Ia melihat dress Ayana yang setinggi lutut itu terangkat saat kedua tangannya memegangi rambut. Kaki jenjang dan paha mulus Ayana terlihat dengan jelas tanpa terhalang apapun.  Dimas yang mulanya biasa saja mendadak menginginkan wanita yang ada di hadapannya itu.

Dimas menghampiri Ayana dan menarik tangannya.  Mereka terduduk berhadapan di tepi ranjang.

"Kanapa?" tanya Ayana ketika Dimas menatapnya lekat.

Dimas tak menjawab,  ia menaruh tangannya dipipi Ayana dan kemudian mendekatkan wajahnya. Merasa mendapat ancaman Ayana berniat menjauh namun dimas lebih dulu memegang bahunya.

Dimas mencium kening Ayana kemudian beralih pada bibirnya. Ia melumat habis bibir istrinya tanpa mempedulikan respon yang didapat.

Ayana tak bisa menolak ataupun mengikutinnya.  Tangan Dimas memegangi bagian belakang kepala Ayana hingga membuatnya tak bisa kabur ataupun menjauh begitu saja.

Ciuman itu berlangsung cukup lama sampai Ayana mulai bisa mengikutinya. Tangan Dimas yang mulanya diam kini menjamah kebagian tubuh yang lain membuat Ayana membelalakan matanya.

Ayana mendorong tubuh Dimas hingga ia melepaskan ciumannya.

"Maaf." kata Ayana begitu Dimas agak terpental.

Dimas hanya diam. Antara malu dan bersalah.

"Aku hanya kaget." lanjut Ayana.

Dimas merasa sesikit malu namun hasratnya masih cukup besar, "Maaf aku yang  salah."

Mendapati ekspresi tidak mengenakkan dari wajah Dimas membuat Ayana merasa bersalah telah mendorongnya,  bagaimanapun dia suaminya. "Tidak,  memang sudah seharusnya." kata Ayana berhati-hati.

Mendapati lampu hijau, Dimas kembali mendekati Ayana dan sedikit mendorong istrinya sampai badannya terjatuh di atas kasur.  Ayana diam sedikit takut namun ia berusaha tak menolak.  Dimas kembali menjamah tubuh dan bibir Ayana sampai pada titik dimana keduanya saling menikmati satu sama lain.  Rasa malu dan takut yang semula Ayana rasa perlahan mulai menghilang bersamaan dengan semakin intimnya sentuhan yang mereka lakukan.

Mereka berciuman dengan penuh gairah serta kedua tangan Dimas yang berhasil menjamah kedua belahan dada Ayana tanpa penolakan. Dimas mulai berani lebih jauh lagi, ia mencium leher dan kemudian turun ke bagian dada. Ia melihat wajah Ayana yang sedikit ragu lalu mengecup keningnya berusaha meyakinkan semuanya baik-baik saja. Dimas kembali mendaki gunung berusaha melihat keseluruhan puncak kedua gunung kembar yang sedari tadi di tutupi Ayana. Tampak dari raut wajahnya Ayana terlihat ragu untuk membiarkan kedua gunung itu di daki lebih jauh lagi oleh Dimas. Mendapati sesikit penolakan Dimas kembali melumat bibir Ayana sampai Ayana merasa nyaman dan tangannya bergerilya berusaha menurunkan daster dan bra yang dikenkan Ayana.

UNFORGETTABLE WEDDING (DIPAKSA MENIKAH ganti Judul) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang