After Honeymoon

23K 338 20
                                    

Hai! Aku kembali!

******

Semuanya terjadi begitu saja. Ayana dan Dimas yang dengan sendirinya dekat.  Kini mereka tak lagi ragu untuk melakukan skinship bahkan berpegangan tangan di tempat umum.  Ayana mulai menjalani harinya sebagai seorang istri yang sesungguhnya dan Dimas layaknya seorang suami yang....

Ayana dan Dimas duduk di meja makan apartemen mereka.  Meskipun sudah memiliki apartemen baru,  baik Ayana maupun Dimas tak berniat pindah ke tempat yang baru sekalipun lebih besar dan megah. 

"Mbak Aya udah ada tanda-tanda belum?" tanya bi Ina saat memberikan susu hangat pada Ayana.

Ayana mengerutkan dahi, "Tanda-tanda apa bi?" tanya Ayana.

Dimas yang ada diantara mereka hanya memperihatikan tanpa ada niat menimpali.

Bi Ina terkekeh, "Ya Apalagi mbak" ucapnya sembari mengarah ke perut Ayana.

Menyadari maksud ucapan bi Ina Ayana tersenyum samar, "Belum bi." katanya, "Do'ain ya."

"Siap mbak. Buat mbak Aya dan Mas Dimas bibi do'akan yang terbaik."

Sesi makan kali ini sedikit berbeda, meja makan yang biasanya terasa kosong kini mulai terisi,  sedikit candaan dan godaan saling terlontar dari Ayana dan Dimas. Mereka menikmati kegiatan pagi ini dengan sedikit berbeda.

Selesai makan, Dimas  berpamitan pada Ayana. "Aku pergi dulu ya." katanya sembari mengelus rambut Ayana yang  masih duduk di meja makan. "Kamu baik-baik di sini" lanjutnya mendaratkan ciuman di kening Ayana.

Ayana tersenyum.

"Aku antar sampe depan pintu" ucap Ayana sembari berdiri. 

Mereka berjalan beriringan sampai di depan pintu.

"Hati-Hati, ya." Katanya setelah menyalami tangan suaminya.

Dimas tersenyum  lalu mengecum kening Ayana lagi, "Kamu baik-baik di rumah." Ucapnya lalu pergi.

Ayana masih berdiri di tempat yang sama sampai bayangan suaminya menghilang di balik pintu. Suasana hatinya cukup bagus untuk melakukan segala aktifitas.

Pukul 7 Malam, suaminya tak kunjung pulang. Telpon dan pesan singkatnya pun tak dijawab.
Bosan menunggu sendirian,  Ayana keluar apartemen dan berbelanja bahan makanan di lantai dasar mall.

Dress sebawah lutut dengan rambut tergerai dan tas slempang berwarna nude siap menemani kegiatannya.

Ayana memilih beberapa bahan makanan yang menurutnya perlu untuk dibeli atau hanya sekedar ingin. Trolinya sudah terisi setengah namun kaki dan matanya terus menyusuri setiap sudut rak yang ada di hadapannya. Matanya melihat kesana kemari dan kakinya terus melangkah entah apa yang di cari. Hingga sampai pada rak paling ujung menghentikan langkah kaki Ayana begitu dilihatnya sosok Wanita yang ia kenali, Manda. Wanita itu berdiri menggandeng tangan lelaki yang ada di sampingnya.  Ayana berusaha keras melihat siapa lelaki itu namun terhalang oleh pengunjung lain. Badannya berbalik menuju rak sebelah yang tak jauh dari tempatnya berdiri namun juga terhalang orang dengan dua troli penuh.

Siapa ya. Batin Ayana penasaran dengan sosok lelaki yang digandeng Manda. Ayana sedikit kecewa karena begitu kembali ke tempat semula Manda sudah pergi.  Dengan perasaan kecewa ia mendorong trolinya  menuju kasir.

Dimas?

Mata Ayana terbelalak mengetahui lelaki yang sedang bersama Manda. Suaminya sedang digandeng wanita lain di depan kasir dan ia tak menolak. Mata Ayana berkaca-kaca melihat keduanya,  Ayana tak sanggup untuk menegur atau bahkan sekedar mendekat. Kakinya terasa berat dan dadanya begitu sesak.

UNFORGETTABLE WEDDING (DIPAKSA MENIKAH ganti Judul) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang