MAAF YA 1.3

6K 125 5
                                    

Hari Minggu seperti yang sudah dijanjikan. Ayana dan Dimas pergi ke suatu tempat. Bukan ke mall atau supermarket mereka pergi menghirup udara segar. Memesan sebuah kamar hotel yang berhadapan langsung dengan view pegunungan. Suasana di sana sangat nyaman dan tenang. Kolam renang yang hangat. Bathtub dengan jendela berkaca besar yang menampilkan pemandangan luar yang indah dan menenangkan.

"Aku memikirkan permintaan mama dan papa." Kata Dimas saat mereka sedang melakukan pijat relaksasi.

"Tentang apa?" Ayana bertanya dengan mata terpejam.

Posisi mereka berbaring beriringan di ranjang kecil yang berbeda. Dimas sedang di pijat dan lulur bagian kakinya begitu juga dengan Ayana. Mereka melakukan paket lengkap dari ujung kaki sampai dengan rambut. Melakukan pijat, lulur, facial wajah hingga perawatan rambut bahkan meni-pedi ditempat itu. Benar-benar lengkap tanpa terkecuali.  Hotel ini memang hotel relaksasi yang menyediakan fasilitas lengkap lebih lengkap dari pada salon karena tersedia dokter spesialis.  Sebelum melakukan relaksasi mereka diharuskan berkonsultasi terlebih dahulu mengenai keluhan yang mereka alami. Dokter akan memeriksa jenis kulit seperti apa,  rambut seperti apa, kondisi kuku seperti apa agar tidak asal memberikan produk saat mereka melakukan relaksasi. Mereka benar-benar diberikan produk yang tepat sesuai kondisi mereka. Produk yang digunakan Ayana dan Dimas berbeda. Tempat ini benar-benar seperti surga. Dimas tidak merasa keberatan menguras kantong untuk memesan sebuah kamar hotel di sini meskipun sebelumnya ia menolak mentah-mentah.

"Punya anak." Kata Dimas kemudian.

Ayana Diam tak menjawab.
Manusia macam apa itu? Membicarakan soal keinginan punya anak di depan orang lain. Dasar laki-laki tak tau malu.

Dimas melirik ke arah Ayana. "Kenapa diam?"

Ayana memiringkan kepala menghindari Dimas. "Nyaman sekali, di sini." ujarnya pada diri sendiri.

"Aya gimana?"

Ayana diam saja tak menjawab. Ia tak mau menatap wajah Dimas.

"Lihat aku sebentar. Aku mau bicara serius." kata Dimas memohon.

Ayana membalikkan kepalanya, "Apa?"

Dimas menyeringai, "Bagaimana kalau nanti malam kita bikin anak di sini saja?" ucapnya tanpa Ragu.

Waahhh. Rasanya Ayana ingin tenggelam membenamkan wajahnya. Ia merasa sanga malu pada kedua terapis yang sedang memijatnya dan Dimas. Ayana tak bisa melihat wajah kedua terapis secara langsung tapi ia tau pasti mereka pasti tersenyum geli mendengarnya.

"Kamu ini bicara apa?" Kata Ayana kesal.

"Iya, nanti malem. Kita bikin anak di sini." ucapnya.

"Hei. Hentikan."

"Kenapa? Aku bukan suami orang. Aku akan tanggung jawab kalau kamu hamil. Aku sudah jadi suamimu."

"Ya memang. Tapi bisa tidak jangan bahas di sini?" ucap Ayana kesal.

"Kamu malu punya suami seperti aku?"

"Bisa diam?"

Sesi yang seharusnya menjadi nyaman dan menenangkan menjadi sangat canggung dan sangat malu bagi Ayana.

Selesai dari ruangan itu Ayana Diharuskan berendam di Air hangat sendirian terpisah dari Dimas karena mereka memiliki jenis kulit yang tidak sama.

"Mbak, kok kami pisah?" tanya Dimas.

"Iya pak. Sebelumnya kan sudah konsultasi jadi kami arahkan bapak ke tempat yang tepat agar memakai produk yang tepat sesuai jenis kulit kakak. Kebetulan jenis kulit bapak dan ibu tadi berbeda jadi tidak bisa satu tempat karena berbeda produk perawatan."

Dimas menyimak dengan seksama, "Tapi kami suami istri."

"Lalu?"

"Saya mau bareng aja. Boleh ya?"

"Maaf pak. Tidak bisa ya. Itu sudah aturan dan kebijakan tempat ini."

"Saya nikah sah sama Aya mbak. Kalau mbak gak percaya saya bisa tunjukkan buku nikahnya.

"Maaf pak tetap tidak bisa."

"Ya sudah." kata Dimas pasrah.

Dimas akhirnya masuk ke sebuah ruangan tertutup untuk berendam di air hangat dengan air beraroma lavender yang menenangkan. Ia menikmati berendam sendirian ternyata ruangannya memang kecil. Tidak akan bisa selonjoran jika dipakai dua orang.

*****

LONG TIME NO POST AND NOW I'M BACK!!!😘

Maaf part ini dikit dulu ya. Udah berbulan-bulan gak update maaf ya mood swing nya lagi kacau banget.

Makasih buat yang udah baca. Besok besok up lebih panjang lgi.

Boleh kasih masukan maunya gimana. Mau Manda musnah? Mau Dimas balikan sama Manda? Mau ada pelakor baru? Mau ada cogan baru? Mau ada apa guys?

Kira-kira Ayana bakal hamil enggak ya enaknya? 😀
Semoga kalian terkejut dengan kejutan yang ada nanti.

UNFORGETTABLE WEDDING (DIPAKSA MENIKAH ganti Judul) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang