Egois!

20.9K 337 17
                                    

"Mau minum?" tanya Gilang pada saat mereka istirahat.

Ayana mengangguk, "boleh" ucapnya.

"Tunggu bentar ya"

Ayana baru tahu kalau ternyata Gilang memiliki sifat hangat.

*Gilang adalah lelaki yang pernah ia temui saat makan tomyan di restoran.

Sembari memikirkan Dimas, Ayana menyembunyikan wajah pada tumpukan tangannya di atas meja. Ia memikirkan tentang banyak kemungkinan sampai pada akhirnya tertidur begitu saja. Angin dan suasana yang tenang membuatnya mudah memejamkan mata.

*****

Dimas berada di taman bersama Manda namun matanya fokus tertuju pada wanita yang sedang terlelap di bangku taman bersama seorang lelaki. Dimas melihat lelaki itu begitu akrab sampai berani menyentuh Ayana.

"Lihat apa?" tanya Manda yang kala itu berdiri bersamanya.

Dimas memalingkan pandangan, "Enggak" jawabnya.

Seakan tak puas dengan jawaban yang Dimas berikan, Manda menyusuri pandangan ke sekitar tempatnya berdiri namun tak menemukan jawaban.

Dimas lagi-lagi melirik Ayana yang sedang terlelap ditemani lelaki yang setia menunggu tanpa membangunkannya.

Siapa dia? Batin Dimas sedikit penasaran.

"Aku duluan ya" kata Manda pamit.

Dimas mengangguk tanpa gairah lalu Manda meninggalkannya sendirian.

Mata Dimas terus tertuju pada Ayana, ia sengaja mencari bangku yang tak jauh dari tempat Ayana duduk agar dapat mendengar percakapan mereka.

Lelaki itu memainkan ponselnya lalu memotret Ayana sembarangan. Dimas sempat berdiri namun ia tahan karena tidak ingin membuat keributan di tempat umum.

Beberapa saat berlalu dan Ayana membuka mata. "Udah bangun?" tanya lelaki yang tadi memotretnya.

Ayana mengelap wajahnya, "Aku tidur ya?" tanyanya tak percaya.

"Iya"

"Kok kamu gak bangunin aku?"

"Kamu tidurnya nyenyak banget jadi aku gak tega"

Ayana garuk-garuk kepala canggung, "Aku enggak ileran kan?" tanyanya.

Lelaki itu tersenyum, "Kamu justru cantik pas tidur tadi"

Ayan tersenyum mengambang, pipinya sedikit merona, "Ah kamu"

Tiba-tiba ponsel lelaki itu berdering ia menggerayangi saku celananya dan melirik ke arah Ayana, "Angkat aja" kata Ayana.

Lelaki itu sedikit menjauh dari Ayana dan mengangkat telepon, "Aku permisi dulu" katanya.

Ayana mengangguk dan meneguk botol minum yang berada di atas meja. Matanya tak lepas dari arah lelaki yang sedang berbicara di telepon tanpa menatapnya itu.

Dimas sedikit geram melihat keduanya terus bersama. Sebenarnya siapa lelaki itu? Dimas benar-benar penasaran.

Tak lama lelaki itu menutup telepon dan kembali menghampiri Ayana, "Aku ada urusan" katanya.

Ayana tersenyum dan mengangguk, "Oke, aku juga mau pulang" jawab Ayana sembari berdiri mengikuti lelaki itu.

"Perlu aku antar?" tanya lelaki itu.

Ayana menggeleng, "Nggak usah. Deket kok" katanya.

Keduanya berpisah dan berjalan di arah yang berbeda. Ayana sedikit berlari-lari kecil menuju apartemennya sementara Dimas mengikutinya agak jauh dari belakang. Sesekali Dimas menoleh ke arah lelaki yang kini tak lagi terlihat dari pandangannya.

UNFORGETTABLE WEDDING (DIPAKSA MENIKAH ganti Judul) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang