Chapter 23

2.3K 189 35
                                    

Summer Rain Chapter 23




Di dalam Sehun duduk di ranjangnya bersama Chanyeol. Chanyeol sedang menyuapi Sehun makan sembari bercanda. Tuan Park melihat mereka berdua pun tersenyum sinis.

"Annyeong uri adeul" sapa Tuan Park dengan merendahkan orang.

"Appa" ucap Chanyeol terkejut.

"Appa" lirih Sehun yang juga ikut terkejut melihat Tuan Park datang.

Sehun menunduk tidak berani menatap Tuan Park.

"Appa, mau apa ke sini? Appa mau buat kekacauan di sini" tanya Chanyeol cemas akan kedatangan sang Appa membuat kesehatan Sehun menurun.

"Tentu aku menengok adikmu, Chanyeol. Apa Appa tak boleh menengoknya. Appa tidak akan membuat kekacauan" jawab Tuan Park tak lupa dengan senyum liciknya. Tetapi Chanyeol tak bisa percaya kalau Appanya datang tidak akan membuat kekacauan.

"Bagaimana kabarmu?" Tuan Park menghampiri ranjang Sehun dan ingin menyentuh Sehun namun badan Sehun secara reflek mundur ke belakang menghindar.

Sehun bukan menghindar dia hanya takut berhadapan dengan Tuan Park, bahkan badannya bergetar. Bagaimana pun Sehun anak yang masih akan berusia enam belas tahun ini masih dalam golongan anak-anak. Dia bisa saja merasakan trauma dengan orang yang membuatnya celaka.

"Kenapa? Kau takut denganku?" ujar Tuan Park mendekatkan wajahnya ke arah Sehun. "Ternyata orang-orangku cukup menakutkan membuatmu seperti ini. Hanya melihatku kau sudah ketakutan" Tuan Park tersenyum remeh.

Sehun mengeratkan genggaman pada Chanyeol.

Chanyeol merasakan betapa eratnya genggaman Sehun. Dia mengerti kalau sang adik tengah ketakutan.

"Ku kira kau tidak akan bangun dari tidurmu itu" ujar Tuan Park melipat kedua tangannya.

Sehun hanya diam dan genggaman tangan Sehun semakin erat pada Chanyeol.

Chanyeol berdiri menghadap sang Appa dan membelakangi Sehun. Sebisa mungkin Chanyeol melindungi sang adik. Sehun bersembunyi di punggung sang kakak. Emosi Chanyeol memuncak. Appanya sudah kelewat batas
"Apa maksud Appa berkata seperti itu?" marah Chanyeol.

"Jadi Appa adalah dalang dari semua ini. Appa yang menyuruh orang-orang Appa untuk memukuli Sehun sampai dia terluka parah seperti ini. Benar kan Appa" Chanyeol benar-benar marah kepada Tuan Park.

"Kalau itu memang benar kenapa, Chan. Itu sudah terjadi. Toh kamu juga tidak bisa melindunginya dengan datang cepat. Kau malah sibuk bertukar mobil dengan temanmu. Dibanding datang cepat menjemput anak sial ini" ucap Tuan Park yang juga tersulut emosinya.

Tangan Chanyeol mengepal kuat sampai kuku-kukunya memutih. Memang benar yang dikatakan Tuan Park, jika ia datang lebih cepat dan tidak bertukar mobil dengan Baekhyun. Mungkin Sehun tidak babak belur seperti ini dan sekarang dia sudah berada di Gwangju meskipun diikuti oleh orang-orang suruhan sang Appa.

"Hyung..." lirih Sehun menatap sang kakak terlihat marah pada sang Appa.

"Hyung. Sudah" Sehun perlahan membuka kepalan tangan Chanyeol dan menggenggam tangan Chanyeol. Emosi Chanyeol sedikit mereda.

Perlahan tangan Sehun menggeser tubuh besar Chanyeol agar dia bisa melihat sang Appa.

Sehun menarik napasnya.
"Kenapa Appa melakukan itu padaku?" tanya Sehun memberanikan dirinya.

Tuan Park mendekatkan wajahnya ke arah Sehun "gara-gara kau, saham perusahaanku menurun dan banyak perusahaan yang memutuskan kerjasama denganku. Perusahaan dan bisnisku hampir bangkrut karena kau dalam waktu semalam" Tuan Park menunjuk dan mendorong dada Sehun dengan telunjuknya. "Kau benar-benar pembawa sial"

Summer Rain (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang