Summer Rain Chapter 32
Seoul International Hospital
Tuan Park bersiap mengendong Sehun di punggungnya dibantu Chanyeol dari mobil Van nya. Tuan Park berlari panik menuju emergency room yang terletak pada bagian depan sendiri rumah sakit. Chanyeol mengikuti dari belakang sambil memegang punggung Sehun.
Sehun tampak buruk, badannya terkulai lemas di gendongan sang Appa. Kepalanya bersandar lemas di pundak sang Appa dengan darah yang masih menempel di sela-sela hidung dan bibirnya. Tangannya menjuntai ke bawah. Badan Sehun semuanya lemas. Matanya tertutup rapat. Sehun masih mengalami mimisan dan darah itu mengenai kemeja putih milik Tuan Park. Namun Tuan Park peduli kemejanya yang terpenting anaknya diselamatkan.
"Ap...pa Chan... Hyung..." lirih Sehun di ambang kesadarannya yang semakin hilang.
"Iya sayang. Bertahan Appa di sini. Tetaplah terjaga" balas Tuan Park.
Sehun ingin menurut untuk tetap terjaga namun matanya memberat dan kesadarannya mulai hilang. Membuat Tuan Park dan Chanyeol semakin dilanda rasa cemas.
Chanyeol berlari lebih dulu memasuki pintu otomatis emergency room.
"Suster tolong adik Saya" pinta Chanyeol setengah terisak.
Rupanya Tuan Park sudah berada di belakang Chanyeol "tolong anak Saya dokter, suster" mohon Tuan Park.
Beberapa perawat telah menyiapkan brancart. Tuan Park meletakkan tubuh Sehun di atas brancart. Begitu tubuh Sehun diletakkan di atas brancart. Para perawat itu membawa Sehun ke ruang tindakan.
"Maaf Tuan. Kalian harus menunggu di luar terlebih dulu" cegah sang perawat.
"Tapi anak Saya. Tolong selamatkan anak Saya" pinta Tuan Park.
"Kami akan berusaha, Tuan. Tuan Berdoa agar anak anda selamat" balas perawat tersebut kemudian masuk ke dalam ruang tindakan.
Tubuh Tuan Park merosot. Dia terduduk di lantai sambil meremas rambutnya. Chanyeol melakukan hal yang sama. Walaupun Chanyeol sering mengalami ini namun tetap saja Chanyeol cemas dan takut.
"Ku mohon bertahanlah, saeng. Kau sudah berjanji akan berjuang dan bertahan" batin Chanyeol yang sudah mengeluarkan air matanya.
"Kau pasti baik-baik, nak. Perasaan Appa sungguh tidak enak. Appa harap tidak terjadi sesuatu denganmu" batin Tuan Park mengetuk-ngetuk kepalanya di tembok.
Sementara di emergency room para dokter jaga dan perawat melakukan tindakan pada Sehun. Para perawat Memasang infus dan memasang masker oksigen. Salah seorang dokter jaga membuka kancing kemeja Sehun lalu memasang kabel elektroda dan disambungkan ke ECG monitor. Dapat di lihat dari ECG monitor, garis menunjukkan garis tidak beraturan abnormal, nadi yang lemah serta tekanan darah yang rendah.
Hidung Sehun terus mengalami mimisan, salah seorang perawat terus menutupi hidung Sehun menggunakan kasa agar darah itu berhenti.
"Dokter pasien masih mengalami mimisan hebat" ujar perawat itu."Injeksikan asam tranex satu ampul" instruksi dokter jaga.
"Baik dokter" perawat langsung melaksanakan tugasnya.
"Pasien ini adalah pasien dan keponakan Dr. Park. Apa kalian sudah menghubungi Dr. Park?" tanya dokter jaga.
"Sudah dokter. Beliau sedang kemari dari ruangannya" balas sang perawat.
Tak lama Dr. Park datang dan langsung menangani Sehun.
"Bagaimana keadaan pasien?" tanya Dr. Park yang cemas akan keponakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Rain (END)
FanfictionMusim hujan kadang diiringi dengan musim panas begitu juga musim panas kadang juga diiringi dengan musim hujan. Sehun lahir saat musim panas diiringi hujan. Sehun yang sangat menyukai hujan. Genre : Brothership, Family