Chapter 31

2.8K 220 44
                                    

Summer Rain Chapter 31





Semenjak hari itu Tuan Park, Chanyeol dan Sehun semakin dekat. Hari demi hari mereka jalani bersama. Tuan Park yang gila kerja kini sedikit meluangkan waktu untuk anak-anaknya. Mereka sering menghabiskan waktu di dalam rumah maupun di luar rumah. Sehun juga sudah diperkenalkan publik bahwa status dia adalah putra bungsu Park Yeon Seok. Sehun juga berganti marga menjadi Park Sehun. Sebenarnya dia tidak enak dengan Appa angkatnya Oh Joon, karena sedari kecil dia menggunakan marga Oh. Joon dan Ji-hyun yang selama ini merawat Sehun, Sehun tidak enak hati mengganti marga tersebut. Namun setelah Joon berkata memang seharusnya Sehun berganti Park karena keluarga sesungguhnya adalah Park Yeon Seok. Sehun akhirnya mau mengganti marganya.

Mengenai penyakit Sehun, Sehun masih belum memberitahu Tuan Park. Dua kali dalam seminggu Sehun melakukan check up rutinnya diantar oleh Chanyeol selepas pulang sekolah. Kondisi Sehun sebenarnya tidak bisa dikatakan baik atau pun buruk. Stabil selama Sehun rutin meminum obat, rutin check up dan tidak melakukan aktivitas yang melelahkan. Tetapi entah sampai kapan Sehun menutupi penyakitnya kepada sang Appa.

Seperti saat ini Sehun, Chanyeol serta Tuan Park berada di sebuah pusat perbelanjaan. Tuan Park membelikan keperluan Sehun seperti pakaian, sepatu dan jam tangan. Tak mau kalah Chanyeol juga minta dibelikan pakaian oleh sang Appa.

Setelah selesai berbelanja, Sehun berjalan gontai menuju sebuah kursi besi. Sehun duduk di kursi tersebut sembari menanti Appa dan Hyungnya yang sedang membayar barang belanjaan.

Sehun mengusap dadanya yang kini sesak dan nyeri. Belum lagi nyeri di perutnya yang datang bersamaan dengan dadanya. Napas Sehun naik turun, berkeringat dingin dan wajah yang mulai memucat. Bibirnya yang tadi masih berwarna peach sekarang berubah menjadi putih. Sehun melihat sang Appa dan Hyungnya yang masih di kasir terlihat memburam. Napasnya semakin berderu cepat. Sehun mencoba menegakkan badannya dan menarik panjang seperti yang diajarkan Appanya pertama kali. Tetap saja tidak membuat sesaknya berkurang.

Chanyeol yang masih menemani sang Appa di kasir melihat ada yang tidak beres dengan adiknya ini.

"Appa, Chan temani Sehun dulu" pamit Chanyeol pada sang Appa.

"Iya. Lebih baik kau temani adikmu" balas Tuan Park.

Chanyeol bergegas menghampiri sang adik dengan perasaan cemas. Dia melihat adiknya membungkukkan badannya kembali.

"Sehun" Chanyeol menepuk pundak Sehun.

Sehun mengangkat kepalanya dan betapa terkejutnya Chanyeol melihat wajah adiknya yang sudah sangat pucat dengan napas yang berderu.

"Hyung" lirih Sehun sambil tersenyum paksa.

"Sehun-ah apa terjadi padamu?" panik Chanyeol berjongkok di depan Sehun.

"Hanya sesak sedikit, Hyung. Hyung tak perlu khawatir" singkat Sehun dengan napas yang tidak teratur.

"Apa kau minum obatmu tadi?" tanya Chanyeol memegang pundak Sehun.

Sehun menggeleng lemah "belum Hyung"

"Ada apa ini?" Tuan Park ternyata sudah selesai membayar belanjaan dan menghampiri kedua anaknya.

Tuan Park tersentak melihat wajah pucat Sehun dengan napas tidak beraturan. Dia meletakkan asal paper bag belanjaan tersebut.

"Sehunie kau kenapa, nak?" tanya Tuan Park cemas melihat wajah pucat putra bungsunya. Dia berjongkok di depan Sehun dan menyentuh pipi Sehun yang dingin.

"Gwenchanayo Appa. Sehun hanya sedikit sesak" jawab Sehun mencoba tersenyum.

"Sedikit katamu" sahut Chanyeol dengan sedikit kesal.

Summer Rain (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang