♥️ dua

7K 523 0
                                    

Pict hanya pemanis ehee :")
.
.
🌛 20.36 WIB
Happy reading!

****

"Jungkook, hentikan! "

"Jungkook! " lelaki itu mengabaikan. Bahkan pukulan itu terus saja dilayangkannya pada lelaki berbahu lebar itu. Yang tak lain adalah pemilik caffe & resto dimana Lalice memesan makanan tadi.

Ya, mereka berkelahi.

Entah untuk hal apa mereka saling melempar tinju. Tunggu tunggu, tidak. Bukan saling, tapi hanya Jungkook. Kim Seokjin tak membalasnya dan mencoba menghentikan adik Lisa itu.

"Jungkooook! "

Lisa akhirnya turun tangan. Keluar tanpa memperdulikan lagi bagaimana penampilannya sekarang. Ia menarik lengan Jungkook, walau kewalahan namun akhirnya gadis itu berhasil. Di posisikannya Jungkook ke belakang tubuhnya. Menghadap Kim Seokjin kemudian untuk membantu laki-laki itu berdiri.

"Kau, baik-baik saja? " Lalice bertanya dengan raut khawatir yang sungguh kentara.

"Siapa dia, huh? Selingkuhanmu? " sarkas Jungkook. Lalice masih berusaha membantu Seokjin.

"Jangan membantunya, Lisa! "

Lisa menyentak tangan Jungkook yang mengahalanginya. "Kau ini kenapa, huh?  Dia hanya petugas Delivery ! "

"Tukang delivery mana yang memberikan bunga dan cokelat untuk pelanggan perempuannya? Bahkan menitipkan salam manis? "

"Bukan seperti itu. " Jin mencoba membela diri.

Jungkook menatapnya tajam dan tubuhnya kembali maju seolah menantang. "Lalu seperti apa, huh?! "

Lisa menahan tubuhnya agar tak menghampiri Jin lagi.

"Sudah, Jungkook! Diamlah. "

"Dengar, Lisa. Aku sudah bilang berapa kali aku tidak suka ada orang seperti dia dekat-dekat denganmu! "

"Diam Jungkook. Biarkan aku bicara dulu! "

Menurut. Jungkook diam walau membuang muka.

Lisa kembali menatap Seokjin yang terlihat lebam diarea wajahnya.

"Maafkan adikku. Tolong, kau tidak apa-apakan? Perlu ku obati? Mari.. "

"Aih, Lisa--"

"Diam! "

Jungkook menahan dirinya lagi.

"Ku obati ya? " tawar Lisa lagi. Tapi Seokjin menggeleng.

"Tidak perlu. Aku bisa mengobatinya sendiri. Lagipula, aku tidak mau jika keributan kembali terjadi kalau aku terlalu lama disini. "

"Bagus. Sekarang, pergilah! " Jungkook yang tak tahan, kembali bicara.

Lisa menggeram. "Diam atau tak usah meminta apapun lagi dariku. "

Ya ya ya. Lisa tau apa yang membuat Jungkook diam dalam waktu yang lama.

"Aku membawa bunga dan cokelat karena itu sebagai hadiah untuk pelanggan tetapku. Bukan hanya kau, tapi yang lain juga. Yang sudah berlangganan dengan Caffe ku sejak lama. Dan salam itu, jujur aku hanya menitipkan salam biasa. Salam basa basi yang biasa orang titipkan saat akan pergi. Tapi, mungkin adikmu ini salah memahami "

'Sialan. ' Gumaman itu terdengar ditelinga Lisa. Namun diabaikannya.

Penjelasan panjang lelaki itu membuat Lisa semakin merasa bersalah.

Lalice Jeon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang