♥️ dua puluh sembilan

2.8K 213 4
                                    

Finally, aku selesai UTS Hu hu.

Terakhir bahasa jepang, mantep banget soalnya, ya ampun. Buanyyak sangad 🙄

#maap curhat.

Okelah, lanjut aja.

Btw, di akhir part ada info yap. Makasihh

🌇 At 17.19 WIB
HAPPY BACA 😄

.
.
♠️♠️♠️♠️♠️

"Tapi aku lebih menyukaimu."

Lisa melirik Jungkook dengan ekor matanya. Mengerling kemudian, seperti remaja genit yang tengah menggoda seorang pria dewasa.

Kelakuan Lisa barusan membuat Jungkook terkekeh geli. "Yak! Kau tak cocok begitu."

"Biar saja, toh.. Aku tak meminta pendapatmu."

"Yayaya, yang penting tetaplah jadi Lisa-ku."

"Hey, sejak kapan aku jadi milikmu? Aku masih--" pacar Jimin.

Ah, iya. Jimin!

"Jungkook, bisa kita ke kantor Jimin sebentar? Ada yang harus ku selesaikan."

*****

Lisa berjalan di lobby kantor dimana Park Jimin menjabat sebagai CEO disana. Gadis itu sudah membulatkan keputusan, ia tak bisa lagi jika terus-terusan menyakiti pria itu dengan perasaannya.

Dia sudah egois dengan membiarkan orang itu mencintai begitu besar, tetapi ia tak memberikan hal yang sama.

Sesampainya didepan ruangan tersebut, tanpa perlu repot mengetuk gadis itu masuk.

Namun yang kini terjadi dihadapannya, mematahkan segala pernyataan yang ada dibenaknya beberapa saat lalu.

Tidak ada lagi anggapan pria tulus dalam pikiran Lalisa sekarang.

Karena dengan mata kepalanya sendiri gadis itu memergoki orang yang masih berstatus kekasihnya, berciuman dengan gadis lain yang kini duduk di pangkuan lelaki itu.

Sialan. Bahkan mereka tak menyadari kehadirannya. Sebegitu menghanyutkankah sampai tak mengetahui sekitar?

Hingga Lalice harus memberhentikan mereka, sebelum melayangkan salah satu benda yang ada disana kearah keduanya.

"Maaf, mengganggu."

Keduanya tersentak dan gadis itu langsung beranjak dengan kecepatan kilat.

"No—na."

Gadis itu tergagap, menunduk saat Lisa semakin berjalan mendekat. Sedangkan Park Jimin, pria itu hendak buru-buru bangkit dan mendekati Lisa. Hendak memberikan penjelasan.

"Lisa, ku mohon.. Aku hanya menenangkannya."

Hey, bolehkah ia tertawa?

Oh, jangan. Mungkin terkekeh sudah cukup.

Dan Park Jimin sudah kelewat takut saat Lisa justru terkekeh.

Lalice Jeon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang