♥️ enam belas

2.9K 283 2
                                    

Ketemu lagi setelah sekian lama 😿
Btw, selamat berlibur BTS 🤗
.
.

🌆At 19.15 WIB
Happy Reading!

.
.
♠️♠️♠️♠️♠️

"Dia adikmu, bukan?"

Lalice membeku ditempat. Langkah lebarnya terhenti dan raut ceria berganti dengan cepat.

Ia takut juga terkejut.

"Jimin oppa?" sebisa mungkin Lisa mengendalikan kedua rasa itu.

"Iya, aku. Kenapa? Apa kau terkejut?"

"Ya. " jujur Lisa, tak berbohong untuk hal satu itu.

Jimin sudah berada tepat dihadapan gadis itu. "Harusnya aku yang terkejut." ucap pria itu dengan pelan namun sorotnya tajam.

"Kenapa malah kau? Aku kan memang bekerja disini. Jadi wajar jika pagi-pagi begini aku sudah disini."

"Aku tidak bicara tentang itu." jeda Jimin. Lalice diam, menunggu kekasihnya itu menyelesaikan ucapannya.

Namun yang dilakukan Jimin selanjutnya adalah membawa gadis itu masuk ke lift yang mengantar keduanya ke ruangan Lalice.

"Oppa--"

"sayang, apa-apaan tadi?" tanya Jimin yang sekarang dilingkupi rasa frustasi. Dia sudah tak habis pikir bagaimana Lisa terus membiarkan adiknya bersikap seperti itu. Jimin kira Jungkook hanya mencium Lisa sebatas kecupan ringan saja. Tapi yang dilihatnya-- ya ampun! Lelaki itu tak bisa menahan untuk menjambak rambutnya sendiri sekarang.

"Oppa, "

"Lisa, jelaskan padaku!"

"Apa yang harus ku jelaskan?"

Kedua mata sipit Jimin membola. Apa yang harus dijelaskan, katanya?

"Lisaa.. Apa kau tidak bisa lihat sorot matanya padamu, huh?" tanya Jimin pada Lisa yang kini duduk dikursi kerjanya.

"Dia memiliki sorot yang sama denganku, saat menatapmu."

"Dia lebih dari sekedar menyayangimu, "

"Dia begitu menginginkanmu, "

"Bagaimana kalau kenyataannya dia mencin--"

"CUKUP!!"

teriakan Lisa menghentikan segala ucapan Jimin. "Ku mohon, oppa. Tak perlu kau lanjutkan."

Melihat gadis itu menunduk dalam, membuat Jimin mendekatinya. Lelaki itu menghela nafas kasar. Lalu bergerak membawa Lisa dalam rengkuhan.

Jimin sangat mencintai Lisa. Juga teramat menyayanginya. Bertahun-tahun dia menyimpan perasaannya dan baru sekarang ia mendapatkan gadisnya. Namun, seringkali ia bertanya pada hatinya. Apakah Lisa mencintainya sebesar dia mencintai gadis itu?

"Maafkan aku," Lisa mengangguk. Gadis itu sungguh tak bisa jika seseorang terus mengingatkannya akan hal tak wajar diantara dirinya dan Jungkook.

"Oppa, aku ingin bertanya padamu." tanya Lisa setelah mengurai pelukan.

"Ya? "

"Kau menonton film bersama sekretaris mu, disaat kau sudah berjanji akan menjemputku. Bisa jelaskan itu, sayang?"

Glek. Bagaimana Lisa tau? Itu yang ada di pikiran Jimin. Panggilan sayang yang Lisa lontarkan merubah kesan dalam benak lelaki itu saat nada bicara gadis itu berbeda.

Lalice Jeon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang