Happy birthday Kookie! 🍒❤❤❤❤
.
.🌤At 10.12 WIB
HAPPY READING! 😊.
.
♠️♠️♠️♠️"Aku mau mangga-nya, Lisa~"
Jungkook mengulang. Agaknya otak Lisa eror karena ulah dan ucapan ambigu Jungkook sebelumnya.
Lisa yang segera tersadar langsung turun dari pangkuan Jungkook lalu meraih pisau dan mangga pemberian tetangganya itu yang merupakan keluarga Kwon. Nyonya Kwon Sohye memberi Jungkook beberapa mangga sebagai tanda terima kasih karena telah membantunya. Dan permohonan maaf karena membuat lelaki itu harus menahan sakit akibat jatuh.
Suasana canggung sempat menguasai. Sebelum akhirnya Lisa bersuara. "Kenapa Bibi Sohye memanen mangga-nya sekarang? Biasanya mangga mangga ini di jual."
Jungkook mengambil potongan yang Lisa sodorkan. Menyuapkannya kedalam mulut, lalu menjawab pertanyaan gadis itu setelah menelan kunyahannya.
"Katanya anaknya akan pulang."
"Mwo? Jinjja?"
Jungkook mengangguk.
"Jadi, Kwon Seulgi akan pulang?"
"Memang anak Bibi Sohye siapa lagi?"
"Ah, benar juga. Wah, akhirnya pulang juga anak itu. Aku penasaran seperti apa dia sekarang, "
"Seperti manusia pada umumnya lah, " sahut Jungkook.
Lisa langsung memasang wajah datarnya. Enggan menjawab Jungkook dengan ucapan.
"Sudah lama semenjak terakhir kita makan bersama. Itu sekitar... Eum.. " Lisa berpikir keras.
"...tiga tahun yang lalu, benar?"
Jungkook mengedikan bahu, "Mungkin."
"Ish, kau ini. Acuh sekali! " kesal Lisa. Gadis itu kembali mengupas mangga untuk persediaan di kulkas. Agar nanti tak perlu repot mengupas lagi kalau ingin makan langsung.
Sedangkan Jungkook, ia tak menggubris dengusan Lisa.
Ting!
Ponsel Jungkook yang berada diatas meja--tepatnya di samping piring mangga--berdenting.
Ada notifikasi pesan dari kontak nama--
--CHOI EUNBI
Lisa melirik isi pesan itu sekilas sebelum Jungkook beralih mengambilnya. Lisa sebenarnya sedikit terkejut saat pesan tersebut langsung Jungkook respon. Biasanya Jungkook akan mengabaikan notifikasi apapun itu dan bahkan menghapusnya langsung. Tapi sekarang? Bocah itu malah tengah mengetikan balasan dengan senyum merekah. Membuat gadis itu penasaran sebenarnya apa isi pesannya.
"Dari siapa?" tanya Lisa, dengan berupaya menyembunyikan rasa ingin tahu yang berlebih.
"Teman."
"Temanmu punya nama?"
"Ya, Choi Eunbi."
"Siapa dia?"
"Sudah ku bilang dia temanku, kan?"
"Benarkah?"
"Ya, sepertinya."
Sepertinya? Apa maksud kata itu? Mereka bukan teman? Lalu apa? Bahkan Lisa sempat melihat emoji hati dalam pesan itu, ya.. Walaupun sekilas. Namun tujuh puluh persen ia yakin itu emoji hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalice Jeon [END]
Fanfiction"Tak perlu ingatkan aku akan sikapnya. Tak perlu beritahu aku bahwa ini salah. Bahwa ini tak wajar. Aku tau namun aku tak mau memahaminya. Cukup, aku hanya perlu menjalaninya. Menjalani seolah semua itu normal? Ya, aku hanya ingin hidup normal. " ~L...