Enjoy
🎑 At 15.09
Happy Reading!🤗
.
.
♠️♠️♠️Lisa dan Jimin sudah berada dalam satu mobil. Melaju membelah keramaian jalan menuju sebuah tempat yang sudah direncanakan sebelumnya.
Pantai.
Mereka sampai. Berjalan tanpa alas kaki dan jemari tangan saling bertaut.
"Sunset disini sangat indah. " ujar Jimin.
"Memang kita akan disini sampai sunset? " tanya Lisa sembari menatap langkah kakinya yang tenggelam pasir pantai.
"Uhum, tidak apa-apa 'kan? "
"Tentu saja! "
Respon girang Lisa jelas membuat Jimin senang. Itu artinya, ia bisa menghabiskan ujung minggu ini dengan sebaik-baiknya bersama gadis yang dicintainya.
"Argh, langkahnya semakin berat karena terus saja tenggelam ke pasir. Hhhe, " gadis itu terkekeh, tatapannya kebawah pada kakinya yang berselimut pasir.
Tiba-tiba saja, Jimin menghadang Lisa. Berjongkok dihadapannya lalu menepuk punggung.
"Kau mau menggendongku? " ucap Lisa dengan rasa girang tertahan.
"Tentu, sayang.. Cepatlah. "
Hap!
Lengan Lisa terjulur memeluk leher Jimin.
"Ayo! Bilang padaku jika kau lelah ya. " ucap Lisa disamping telinga Jimin.
"Memang kenapa? "
"Aku akan menggendongmu. Kita gantian nanti, " jawab Lisa dengan kekehan diakhir ucapannya.
"Ahaha, sungguh? " gerakan anggukan Lisa jimin tangkap.
"Aku tagih nanti ucapan mu itu. "
"Siap, Chimmy! "
"Lisa-ya, jangan panggil begitu.." rajuk Jimin.
"Chimmy chimmy my baby, chimmy chimmy my water, my sunshine, my sky, my heart, my love. Luv u dear! "
Ah, Lisa benar-benar!
Lihatlah, Jimin susah payah menahan tawanya sekarang, karena lagu buatan Lisa barusan.
Gagal.
Jimin tertawa. Lisa menyalurkan kebahagiaan di wajah itu.
"Argh, kau ini. Jika orang lain dengar, mereka akan meragukan ku sebagai CEO. "
"Kenapa? Kau memang bukan CEO sekarang. Kau kekasihku. " nada itu datar, pelan. Namun menghangatkan hati lelaki itu.
"Kau sendiri yang bilang. Tak usah pandang profesi saat kau bersama cintamu. Tak peduli siapa pun dirimu, cinta itu tak seharusnya berubah seiring waktu. " ucapan Lisa persis dengan yang dikatakan lelaki itu dahulu.
Jimin tersenyum tipis. "Kau mengingatnya? "
Lagi, Lalice mengangguk.
Saat sampai dibibir pantai, Jimin menurunkannya. Mereka berhadapan.
"Terima kasih, Lisa. I luv you. "
Kening Lisa dikecup lama, membuat sang pemilik memejamkan mata demi merasakan kehangatannya.
Lisa membuka mata seiring dengan wajah Jimin yang mejauh. Tepat setelah itu ombak datang dan mengejutkan keduanya.
Gadis itu refleks melompat kearah Jimin yang sekarang mengangkat tubuhnya. Jimin menahan belakang paha Lisa. Membawa gadis itu lebih tinggi darinya. Sedangkan Lisa, jantung gadis itu masih berpacu lantaran ombak yang datang tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalice Jeon [END]
Fanfiction"Tak perlu ingatkan aku akan sikapnya. Tak perlu beritahu aku bahwa ini salah. Bahwa ini tak wajar. Aku tau namun aku tak mau memahaminya. Cukup, aku hanya perlu menjalaninya. Menjalani seolah semua itu normal? Ya, aku hanya ingin hidup normal. " ~L...