Aku kembali! 😊
🌃Juli, 2019
Happy Reading! 🤗
*
*
*
♠️♠️♠️♠️♠️♠️Lisa berjalan dibelakang Namjoon menuju ruangan laki-laki itu. Rapat berakhir lancar. Lisa merasa lega akan hal itu.
Sebenarnya dia sempat kebingungan saat teringat ucapan Taehyung bahwa Namjoon masih tidur dikasurnya. Tapi ternyata laki-laki itu hanya bercanda.
"Tuan, tidak ada jadwal setelah makan siang. Jadi, bolehkah saya datang sedikit terlambat setelah jam makan siang? " ijin Lisa setelah sampai diruangan Namjoon.
Boss-nya itu melepas kacamata yang sedari tadi bertengger dihidungnya. Dirinya mendongak, menatap sekretaris yang sudah bekerja bertahun-tahun itu.
"Lisa, kau sudah seperti adikku. Lakukan apa yang kau inginkan, asal tak mempengaruhi pekerjaanmu. " ucap Namjoon.
Lisa semringah. "Terima kasih, Tuan. Anda memang terbaik! " gadis itu mengacungkan jempol seraya tersenyum. Gadis itu hendak meninggalkan ruangan sampai akhirnya..
"Tapi Lisa--"
"Ya? " Lisa kembali berbalik.
Namjoon bangun dari duduknya lalu berjalan mendekat kearah Lisa. Arah pandangnya pada leher Lisa dan dahinya berkerut.
"Lehermu, kenapa? Sampai di perban begitu? " tanya Namjoon, memicingkan mata.
Lisa terkejut. Gadis itu kira rambutnya sudah benar-benar menutupi perban yang membalut kissmark Jungkook. Ya, gadis itu menutupnya dengan perban.
Dan dari sekian alasan yang di siapkannya, ini lah alasan yang tereliminasi untuk Lisa gunakan. ( :v)
"Tergores, Tuan. Hehe.. "
"Ah, lain kali hati-hati makanya. Untung saja di meeting tadi tidak ada yang menyadarinya. Jika iya pasti mereka mengira itu adalah kissmark. "
Glek!
Itu memang kissmark, Tuan. Batin Lisa.
"Mereka akan berpikir yang tidak-tidak tentang kita. " ujar Namjoon yang diangguki oleh Lisa.
"Ya sudah, kau boleh pergi. Lain kali, hati hati. "
"Tentu, Tuan. Permisi "
Pada jam makan siang, Lisa beranjak keluar gedung tempat ia bekerja. Menemui Jimin yang sudah berada di caffe dimana itu adalah tempat mereka janjian sebelumnya.
Bunyi bell terdengar nyaring kala Lisa masuk ke dalam kafe. Matanya menyisir mencari sosok Jimin di keramaian kafe pada jam makan siang begini.
Dan ya, tak butuh waktu lama untuk mencarinya, gadis itu sudah menemukan Jimin.
Namun saat gadis itu hendak berjalan ke arah meja, ponselnya berbunyi.
Ada panggilan dari Jungkook.
"Iya, Jungkook. Ada apa? "
"Lalice, sepertinya aku tak bisa menjemputmu nanti. Aku harus mengikuti kelas dance Hoseok hyung. "
"Ah, tentu. Tidak masalah, aku bisa pulang dengan Ji---
.....--soo. Ya, aku bisa pulang dengan Jisoo eonnie. " ralat Lisa, yang hampir saja keceplosan menyebut nama Jimin pada Jungkook.
"Baiklah. Aku mungkin pulang terlambat nanti. Hati-hati Noona. Aku menyayangimu "
"Ya "
Panggilan terputus. Lisa kembali melanjutkan langkahnya. Tapi, tunggu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalice Jeon [END]
Fanfiction"Tak perlu ingatkan aku akan sikapnya. Tak perlu beritahu aku bahwa ini salah. Bahwa ini tak wajar. Aku tau namun aku tak mau memahaminya. Cukup, aku hanya perlu menjalaninya. Menjalani seolah semua itu normal? Ya, aku hanya ingin hidup normal. " ~L...