Enjoy!
🌆At 18.46 WIB
happy reading! 🤗
.
.
.♠️️♠️♠️♠️
"Tidak. Kau tidak boleh. "
"Dia pergi entah kemana jadi jangan berharap padanya."
"Dia bahkan entah dimana. Dia tidak mencari kita. Dan mungkin saja dia sudah memiliki kekasih sekarang. "
"Atau bahkan dia sudah beristri dan memiliki anak. "
Ah, kalimat posesive Jungkook kembali terlintas dalam benaknya.
Gadis itu kini diam tak berkutik dalam pelukan lelaki itu. Ia hanya bisa mendengus pasrah saat dekapan itu semakin erat dan menghilangkan jarak diantara keduanya.
Terdengar dengkuran halus milik Jungkook yang sangat lelap dalam tidur. Lelaki itu terlihat begitu nyaman saat indra penciumannya menghirup aroma dari ceruk leher gadis dalam dekapannya. Bahkan posisi itu tak berubah walau Jungkook sudah larut dalam alam bawah sadarnya. Setiap Lalice bergerak, Jungkook justru mempererat pelukannya.
Bahkan dalam tidurnya, Jungkook tak ingin Lalice-nya pergi.
Waktu sudah menunjukan pukul satu dini hari. Tapi gadis itu masih belum bisa memejamkan mata. Hati dan pikirannya belum bisa beristirahat dengan baik.
Kalau Lisa boleh jujur, ia pun tak ingin Jungkook berhenti. Ia ingin Jungkook tetap memberikan perhatian, kasih sayangnya dan tatapan hangatnya. Lisa tidak ingin kehilangan itu. Tapi ia sudah salah. Ini tak seharusnya terjadi. Apalagi mengingat bagaimana mereka bisa bersama sampai sekarang, membuatnya merasa seperti seorang penghianat.
Hari dimana ia berjanji pada Jungkook untuk membawanya pergi setelah menyelesaikan sekolahnya. Membawa Jungkook pada kebahagiaan yang tak pernah diberikan oleh ayahnya sendiri. Menghapus luka yang terlanjur membekas dalam hati bocah itu.
Seorang anak yang tak pernah diharapkan oleh ayahnya sendiri. Dimana dia selalu dibandingkan dengan si sulung dari keluarganya sendiri. Bahkan tak pernah dianggap. Lisa turut merasakan sakit yang dirasakan lelaki itu. Terlebih saat mereka mulai tinggal dalam satu atap. Hari yang tak pernah Lalice lupakan saat ayah Jungkook--Jeon Daehyun membawa Lisa serta untuk menjadi bagian dari keluarga Jeon atas keinginan si sulung.
Jeon Yoongi.
Si sulung yang waktu itu masih berusia sepuluh tahun, ikut ayahnya untuk datang ke posko bencana alam untuk menyalurkan bantuannya. Sebagai orang yang dikenal khalayak, Jeon Daehyun turun ke tempat secara langsung. Menyapa para korban disana dan membantu mereka. Melihatnya, orang pasti berpikiran bahwa dia adalah orang yang dermawan dan bijak. Sama halnya dengan Lalice. Gadis kecil yang kehilangan orang tuanya karena bencana itu, merasa bahwa ikut dan menjadi bagian keluarga lelaki itu adalah sebuah keberuntungan.
Tanpa ia tau bahwa hal tersebut adalah awal mula keterikatan gadis itu dengan si sulung, Yoongi. Yoongi menyukai Lisa. Dia sangat menyayangi gadis kecil itu.
Dan selama disana, Yoongi kecil selalu membuat Lisa tertawa, bahagia hingga perasaan kehilangan yang sempat menyerangnya perlahan hilang. Yoongi selalu membawa kebahagiaan bagi Lisa. Begitupun sebaliknya. Sebisa mungkin ia membuat Lisa tersenyum, karena wajah ceria Lisa adalah favoritnya. Hingga Lisa pun merasakan hal yang sama dengan Yoongi.
Mereka saling menyayangi.
Jangan dulu sebut itu cinta. Terlalu dini untuk sepasang bocah kecil untuk menyandang kata itu kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalice Jeon [END]
Fanfiction"Tak perlu ingatkan aku akan sikapnya. Tak perlu beritahu aku bahwa ini salah. Bahwa ini tak wajar. Aku tau namun aku tak mau memahaminya. Cukup, aku hanya perlu menjalaninya. Menjalani seolah semua itu normal? Ya, aku hanya ingin hidup normal. " ~L...