♥️ empat

5.5K 428 4
                                    

Enjoy
🌈 At 09.47 WIB
HAPPY READING! ❤
.
.
♠️♠️♠️♠️♠️

Oke oke, Jungkook mengalah. Memang dirinya salah sudah mengatakan hal tadi. Dan semua itu disebabkan rasa kesalnya pada Park Jimin yang membawa Lalice-nya terlalu lama.

"Mianhe.. " lirih Jungkook.

Lisa merubah posisinya, duduk bersandar pada kepala ranjang. Jungkook masih setia menggenggam tangan gadis itu. Lalu sedetik kemudian ia memeluk perut Lisa, membenamkan wajahnya diperut rata itu. Sambil terus menggumamkan kata maaf.

"Mianhe, Noona. Aku hanya khawatir padamu, " Lisa mengangguk paham. Gadis itu mengusap sayang rambut adiknya.

"Aku tau, kau menyayangiku. Tapi tidak perlu terlalu khawatir begitu. Itu hanya akan membebani pikiranmu. " pesan Lisa. Dan Jungkook mengangguk dalam pelukan. Membuat Lisa tergeliat karena geli ia rasakan di perutnya akibat Jungkook mengangguk disana.

" Jungkook-ah, geli. " ucap Lisa sambil menahan rasa geli itu.

Bukannya beranjak, Jungkook justru meledeknya. "Geli, karena ini? " Laki-laki itu kembali menggerakkan kepalanya diperut Lisa.

"Ahahaha, Jungkook-ah.. Berhenti, hey! "

"Tidak, " Jungkook tak berhenti menggelitiki perut Lisa dengan menggunakan kepalanya.

Tak berhenti sampai disitu, Jungkook bahkan menarik kaos Lisa keatas. Membuat perut rasa itu terekspos dan rasa geli kian membuat Lisa terpingkal.

Rambut lelaki itu menyentuh kulit Lisa.

Tawa menggema diruangan bernuansa kuning itu. Seperti warnanya suasana yang tercipta disana pun sama, ceria.

Karena Lisa tak kuasa menahan geli lagi, gadis itu akhirnya menarik paksa rambut Jungkook. Membuat laki-laki itu mengerang sakit karena jambakan Lisa tidaklah pelan.

"Aaampun, Noona. Ampun, lepaskan.. "

"Begitu? Tadi saat aku minta kau berhenti, kau tidak melakukannya. Sekarang coba rasakan ini. " Balas Lisa dengan smirk-nya.

Lisa kira Jungkook akan kembali memohon padanya, tapi rupanya tidak. Jungkook justru menampilkan smirk yang sama. Melunturkan smirk Lisa, menggantinya dengan raut kebingungan.

Dengan gerakan sangat cepat, Jungkook melepas jambakannya. Mengunci tangan Lisa kemudian di belakang punggung gadis tersebut. Menjatuhkan tubuhnya ke samping lalu mengurung gadis itu dibawah tubuhnya.

Smirk itu semakin terlihat jelas.

"Noona, aku hanya akan memohon sekali. Selebihnya, jika kau tak hiraukan maka kaulah yang akan memohon padaku berikutnya. " suara rendah milik Jungkook itu menyiratkan gairah. Wajah mereka yang begitu dekat membuat Lisa bisa melihat mata sayu laki-laki itu.

"Bolehkah? "

Lisa paham. Lisa paham bahkan dirinya pun sadar. Dia tau ijin apa yang Jungkook minta darinya.

Tentu, dia sadar bahwa ini tidaklah wajar. Jungkook adiknya dan itu membuatnya khawatir jika laki-laki itu akan nekat.

Dia takut jika Jungkook benar - benar berani melakukannya.

Tapi, "I believe in you. "

Ya! Gadis itu percaya pada Jungkook. Percaya bahwa laki-laki itu masih ingat dan menghargainya.

Mereka bersaudara.

Jangan lupakan itu!

"Noona, " bibir mereka bertemu. Saling menekan dan mengulum. Pergerakan Jungkook memaksa bibir Lisa untuk terbuka. Tapi tidak, gadis itu tak membiarkannya.

Lalice Jeon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang