♥️ dua puluh enam

2.5K 231 0
                                    

Kalau gak ada halangan, aku ijin double update gaissseu 😂

🌃Happy reading...
.
.

♠️♠️♠️♠️

"Aku benci kau, Jeon Jungkook.." teriakannya melemah. Namun tak kunjung berhenti. Bibir itu terus menggumamkan kalimat yang sama.

"Aku membencimu, Jungkook."

"Aku membencimu, kenapa kau tak halangi mereka? Kenapa kau biarkan mereka melakukan hal itu pada kami? Kenapa kau hanya diam? Hiks." dadanya merasa teramat sakit. Mengingat bertahun-tahun sudah berlalu dan ia baru menyadarinya sekarang.

"Mengapa mereka tega?! Argh! Mereka bahkan tetap melakukan itu disaat tak ada lagi hal yang bisa mereka ambil. Jungkook kenapa kau hanya diam?! " racauan itu mulai kembali menggema.

Menarik pemuda di ambang pintu itu untuk masuk dan menatap nanar gadis di atas kasur dengan sesak memenuhi hatinya.

"Mereka tidak akan pernah mendengarkan aku." Lisa menghentikan isakannya. Netranya bertemu dengan manik sendu Jungkook.

Lisa paham. Lisa bahkan mampu lihat ketidakberdayaan Jungkook dari sorot tersebut.

Gadis itu melihat sendiri bagaimana ketidakadilan yang di terimanya bukan? Lalice juga yang merasa iba karena takdir yang digariskan untuk lelaki itu.

Jungkook mendekat. Memberanikan diri untuk duduk di tepi ranjang dan menyentuh punggung Lalice. Mengusapnya pelan, hingga kemudian menuntun punggung itu untuk terduduk.

Pelan namun pasti, Jungkook meraih Lisa ke dalam dekapan. Dia ragu apakah gadis itu masih menerima pelukannya setelah umpatan-umpatan dilayangkan untuknya. Menunjukkan betapa ia sangat marah pada Jungkook dan segenap keluarga Jeon.

Namun rupanya gadis itu menerima pelukan itu. Ia justru menangis tergugu.

"Mianhe, noona."

"Mereka mengambil semuanya, Jungkook." ucap Lisa, parau.

"Konflik itu terjadi bertahun-tahun lalu."

Jungkook diam. Ia tahu Lisa akan mengungkapkannya sekarang. Maka dari itu, seraya mendengarkan apa alasan yang membuat gadis itu berani melakukan hal gila pada Yoongi, tangan kanannya tak berhenti mengusap punggung Lisa naik turun, menyalurkan kekuatan agar gadis itu sanggup menyampaikan semuanya.

Dan ya, Lisa memang tak bisa menahannya lagi. Ia perlu bercerita. Walau jujur, sesak selalu menyerbu setiap mengungkit peristiwa besar itu.

"Konflik itu membuat ayah dan ibu selalu bertengkar setiap hari. Ibu selalu memberitahu ayah agar tak ikut campur urusan pembangunan perusahaan itu. Tapi ayah bersikeras. Beliau tak ingin jika perusahaan itu berdiri dan menghancurkan daerah kami. Mengeruk, mencemari, dan merusak alam kami. Mengambil semua yang ada dan menyisakan limbah. Bahkan aku baru sadari jika bencana saat itu disebabkan oleh perusahaan itu." Lisa menjeda.

Ingatannya kembali terputar bertahun-tahun lalu dimana semua penduduk daerah harus merasakan imbas akibat percobaan yang di lakukan perusahaan itu. Memakan banyak korban jiwa, termasuk ayah dan ibunya.

"Aku tak bisa memaafkan mereka, Jungkook! Kenapa mereka harus melakukannya pada kami? Kami hidup damai sebelumnya. Tanpa terusik, kami bahagia apa adanya. Lalu mereka datang, menghancurkan apa yang sudah terjaga baik. Dan saat bencana itu datang, mereka datang bertopeng malaikat dengan menjadi donatur yang membantu kami sepenuhnya. Hey, bukankah itu salah mereka? Dan mereka menggunakan kesempatan itu untuk melanjutkan pembangunan. Tanpa penduduk tahu bahwa merekalah penyebab bencana itu terjadi."

Lisa terisak kembali. Hal yang akan ia ungkap, adalah yang paling menyakiti hatinya.

"Yoongi oppa lah, alasan dibalik semua."

Ya, kini Lisa dapat memahami mengapa Daehyun begitu membanggakan sulungnya itu.

Karena bocah kecil bahkan sudah bisa berpikir tentang hal semacam itu. Otak itu menyimpan banyak pengetahuan tentang berbagai potensi alam yang menguntungkan. Hingga saat ia sampaikan apa yang ia pahami pada ayahnya, maka dengan senang hati lelaki dewasa itu kabulkan. Bahkan jika harus mengorbankan banyak hal di daerah tersebut.

"Tetapi yang ku tahu perusahaan tersebut milik Paman Min, sahabat pria tua itu."

Lisa kembali menangis.

Itulah mengapa Jeon Yoongi kini berganti nama menjadi Min Suga. Itu karena setelah Daehyun meninggal dunia, Yoongi menjadi bagian dari keluarga Min. Dan besar menggunakan nama barunya itu.

Dan tentu saja, itu semakin memudahkannya untuk mengelola perusahaan yang berdiri atas kecerdasannya. Sengaja, mereka tak menggunakan nama keluarga Jeon. Maka dari itu orang-orang di daerah Lisa menerima donasi tanpa berpikir macam-macam.

"Jungkook, maafkan aku.. "

Lelaki itu mengernyit. Ia lantas mengurai pelukan dan menatap wajah Lisa yang basah. "Maaf,"

"Tidak, aku yang minta maaf. Maafkan aku yang semakin menambah lukamu selama ini." Jungkook menjedanya.

"Harusnya aku tak seperti apa yang kulakukan padamu selama beberapa tahun terakhir. Aku membuatmu tak nyaman, aku membuatmu merasakan kehidupan tak wajar. Sebagai adik, aku salah besar."

Lisa kembali memeluk tubuh kekar itu.

"Maaf juga, karena....

.....Aku menaruh rasa lain padamu.

Rasa yang membutakan Jungkook akan posisi sesungguhnya.

"Aku mencintaimu, Lisa."

✴️ lanjut?

Maaf kalau gaje 🌚

Ttp support, please. Makasii 🤗

Votement juseyoo 😈

----

Maaf apabila masih banyak kekurangan dan kesalahan

Lalice Jeon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang