[15]

1.4K 125 8
                                    

Hati-hati dengan Typo yang bertebaran.

---------------------------------------------------------
Selamat membaca💕
---------------------------------------------------------

Author'S P.O.V

Setelah menunggu beberapa menit, wendy pun segera menuju kekamar sang Maknae.

Sesuai dengan apa yang diperintahkan Si Maknae.

Yerim mendudukkan Wendy pada Sofa yang terletak di dalam Kamarnya.

"Apakah eonnie bisa menceritakan apa yang terjadi denganmu, Eonnie?"

Yeri mengatakannya langsung. Tanpa basa-basi. Membuat Wendy terkejut dan berusaha untuk terlihat biasa saja.

"Maksud kamu, yer? I'm okay."

"Eonnie pikir, eonnie bisa bohong?"

Pernyataan Yeri mampu membuat Wendy bungkam.

"Untuk saat ini, aku belum bisa, Yer. Disatu sisi, aku ingin kamu tahu apa yang terjadi, agar aku bisa sedikit lega dan tidak menyimpannya sendiri. Tapi,..." wendy menjeda kalimatnnya.

"Disatu sisi, eonnie tidak ingin mengingat kenangan pahit itu. Apakah itu tentang mantan eonnie? Kang Min hae?" Tebak Yeri.

"Hmm...

Bukan, ini bukan hanya tentangnya Yerim. Kamu masih kecil." Wendy mengelus halus Rambut Yeri

"Aku sudah besar eonn, kalau eonnie sadar usia ku sudah hampir 20 tahun dan eonnie masih tidak mau cerita?" Kesal Yeri dan memalingkan wajahnya.

"Bukan begitu, A--"

" 'aku benar-benar tidak ingin nanti kamu khawatir tentang ku yer?' Itu yang eonnie mau bilang?"

"Dari mana kau... astaga.
Yerm, kalau nanti kau kehilangan job atau Red Velvet bubar, sebaiknya kau memulai karirmu lagi sebagai psikolog aja, deh." Kali ini, Wendy yang gemas dengan sikap yerim.

Bagimana ia bisa menebak semuanya dengan benar? - wendy.

"Yaudah sih eonn.
Itu artinya Eonnie tdk bisa bohong dengan Yerim."

"Aku tahu, ketika kita perform tadi eonnie terlihat salah fokus. Walaupun sekilas, tapi aku melihatnya. Eonnie, Ada masalahkan?" Tanyanya tanpa basa-basi.

"Aku... aku masih tidak bisa menjelaskannya sekarang yerim. Aku masih trauma. Maaf kan aku." Wendy tertunduk dengan mata yang berkaca-kaca membuat Yeri kaget.

"Eonnie jangan khawatir. Lain kali, aku tidak akan memaksa. Tapi aku ingin eonnie menceritakannya."

Yeri pun memeluk wendy. Seketika pertahanan Wendy pun runtuh. Wendy terisak dengan isakan tertahan agar member lain tidak terbangun dari istirahatnya.

"Eonnie, Gwenchana! Aku akan selalu ada disisi mu."

Yeri berusaha membuat Wendy berhenti untuk menangis.

𝐂𝐚𝐧 𝐰𝐞? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang