Hidup 2 - Disindir

2.9K 111 2
                                    

Tak ada gading yang retak
Tak ada nikah tanpa ghibah setelahnya

(ibu-ibu kompleks)

------------
Puasa bulan Ramadhab tahun ini, Adel sengaja pulang ke Indonesia.

kebetulan Alif sedang ada jatah libur selama seminggu.

dan pasangan ini mulai kehabisan destinasi wisata di German.

maka Indonesia adalah obat penawarnya.

terlebih saat Keken. anak Mbak Vita dan Mas Willy udah sekolah presschool dan kemarin berhasil bikin tante sama om nya mupeng pengen ikutan piknik kesana juga.
Dieng culture festival

sebuah acara tahunan di Wonosobo, yang digelar dengan berbagai perayaan, ada jazz di atas awan hingga penerbangan Lampion.

"Udah beli tiketnya kan?" Adel mengingatkan.

"Udah. lusa berangkat."

yes!!

Sekecap kebahagian itu langsung sirna begitu ibu-ibu komplek mulai bergunjing ria.

"Si Adel nikah kok belom hamil-hamil ya? anakku aja belum ijab udah mau lahiran." Bu RT selaku ketua suku mencoba mengawali cibiran itu.

"Haah. apa si Adel yang masalah atau suaminya? padahal cakep, gagah, pinter juga."

"kayaknya si Adel deh. kasihan ya. belum dikasih anak."

lah yang di gossipin malah nguping di balik pager rumah.

kepalanya yang tersembunyi tiba-tiba muncul ke permukaan kaya onde-onde yang nyaris mateng dipenggorengan.

"Buk! nggibahnya jangan didepan rumahku dong." celetuk Adel.

sontak membuat ibu-ibu anggota genk jadi kaget nyaris terjungkal.

"masyaallah."

Ketauan gini baru bilang masyaallah. lha tadi apa nggak inget sama astagfirullah buk?

"Mbak Adel pulang kapan?" Ibu Herno anggota genk dengan jarak rumah terdekat jadi keki. "Buk. saya duluan ya. kompor dirumah saya lupa dimatiin."

kemudian disusul ibu-ibu lain yang ikutan ngacir juga.

tinggal Bu RT sendiri, memasang tameng -wajah polos- sembari melanjutkan aktivitas belanjanya.

"Mang. beli kecambahnya 2 kilo." ujar Adel asal.

dia bingung juga sih. beli kecambah sampe 2 kilo buat apa.

"banyak amat neng. masak soto buat ngaji ntar sore."

"nggak sih mang. mau aku cemil sendiri."

mang jan ikutan shock.

"Weleh. laper apa doyan neng?"

"biar cepet punya anak mang. katanya kan makan cambah biar subur tuh. ntar sekali brojol anaknya kaya kucing." jawab Adel asal.

kemudian berlalu. membiarkan bu RT senam jantung karena jelas. ini balasan ghibah tadi.

"Oh ya mang. jangan suka ghibah ya. ntar kecemplung neraka kagak ada yang bantuin. ghibah tu DOSA!"

dasar bocah.

belum selesai ngedumel dalam hati karena ibu RT ketahuan ghibain Adel. malah ada adegan kepleset dan nyaris jatoh.

innalilahih...

"makanya Del. kalau ada orangtua ngomong jangan diprotes." Bu RT menahan tawa akibat nonton 'adegan nyaris keplesetnya Adel'

nyinyir terooosssss....
tanyain terooossss kapan nikah...
tanyain terooossss kapan punya anak...
tanyain terooossss kapan nambah anak....
tanyain terooossss kapan nikahin anak....

trus
nggak nanyain juga kapan aku ketemu malaikat maut?? 

*Jengkel bangeetttsssss

Menikah -Selesai-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang