Hidup 6 - Baru awal

1.5K 56 1
                                    

Sepanjang perjalanan ingin sekali mulut ini menghibah tentang sosok yang ia sangka, tapi ternyata bukan.

Alif sadar bahwa istrinya gelisah, namun ia urungkan sampai Adel bercerita sendiri.
Horizon mulai menampakkan cahayanya di ujung cakrawala.
sungguh memanjakan mata, kali aja Adel bisa ngajak temannya.

Elshandy menikmati pemandangan ini.

Shandy stress berat sama atasannya.

sebuah rumah bercat putih, berpagar hitam dan tampilannya sangat elegan untuk sebuah homestay.

"Mas nyewa ini? mahal banget." Adel terkagum tapi sedikit mikir juga soal budget.

Alif mendekati Adel, "tenang. Mas joinan sama yang lain. soalnya ini udah yang paling mepet harganya. lainnya mahal-mahal semua."

"emang semalem nyewa berapa?" Tanya Adel penasaran

"700ribu."

cleguk buset!!!! mahal amit. sepatu di online shop aja segini nggak aku beli.

tapi sebanding sih sama jarak tempuh ke TKP DCF. cuma lompat pagar belakang udah sampe.

"Mas. apa kita nerbangin lampion dari halaman belakang aja."

langsung si Adel dapet pandangan sinis dari suamiknya.

secara pengorbanan banget buat dapet ini tiket.

kayaknya perjuangan Alif patut diapresiasi.

karena ia harus cepet dan memastikan jarinya menekan tombol yang benar.

tahun ini DCF dijual secara online, dan saat open order alif sedang kebagian jatah rapat evaluasi bulanan sama kantor.

telinganya memang mendengar, tapi matanya jelalatan ke ponsel.

alhasil, 50:50 konsentrasinya

TERBAGI...

kan nggak lucu kalau atasan yang kudunya wibawa malah mainan hape cuma buat pesen tiket, yang endingnya nyenengin Bini 😑.

"Demikian presentasi saya selesaikan." Ujap Oglan, bawahan Alif yang banyak wedding list tapi kemana-mana selalu sendiri.

Alif jelas gelagapan pas Oglan menyelesaikan presentasi, dia nggak nyimak sama sekali.

babar blas!!

"Istirahat dulu. 10 menit." ujar Pak Seto, wakil direksi pusat.

Alif geleng-geleng kepala. buyar semua, dan ia memutuskan untuk ke kamar mandi.

sesaat ponselnya bergetar.

Selamat!!! anda berhasil registrasi untuk mendapatkan tiket DIENG CULTURE FESTUIVAL 2019.

Inginku melompat kegirangan. Woooiii ini kantorrr...

"Halo? Jordi? oh iya. nanti aku cek, lagi ada rapat. aku juga nggak tau bisa ikutan rapat ini."

konyolnya Alif nggak sadar ia memasuki kamar mandi wanita, untungggg banget.
itu tempat sepi.

dan saat ia mau balik badan, seseorang menabrak dengan cukup keras.

"auuuuuu..." suara itu jelas perempuan yang sedang merintih.

walah.

"maaf-maaf. saya yang salah." ujar Alif seraya membantu perempuan itu membetulkan kertas fotokopian yang ia bawa.

"oh nggak papa. saya juga salah." katanya.

god! ini siapa?

"Mas Alif?"

dan suara itu jelas sekali ia kenal. sebagai teman semasa sekolahnya yang ia kejar namun tak berhasil ia dapatkan

---------

Del masa lalu suamik lo dateng!!

Menikah -Selesai-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang