Masalah kelar?
In your dream
Adel emang nggak pernah ikut campur urusan kerja suaminya, dan kali ini dia merasa gemes sampe ubun-ubun.
Ini bukan perkara 'halah gitu aja cemburu sih del'
'Kaya anak kecil aja'Tapi meminimalisir ghibahan-ghibahan selanjutnya.
Siapa yang tahu kalau dimasa mendatang (amit-amit) kok Alif sampe selingkuh gara-gara dia dikira masih bujang.
Dan kalian denger sendirj. Reaksi temen kantor Alif yang overwhelm, berasa liet suami orang kaya donat manis siap santap aja.
No...no...no...
My wife Calling....
Ponsel dengan logo apple itu bergetar di atas meja.
Sang pemilik masih presentasi soal Mega Proyek the Signature Tower, dihadapan petinggi-petinggi yang akan menginvestasikan uang mereka sebagai pinjaman.
"Rencana kami akan mulai membangun pada kuartal ke tiga tahun ini." Ujar Alif mantap. "Dan untuk penggunaan sebagai kantor dan juga Hotel."
"Luas tanahnya bagaimana? Mengingat di jakarta susah sekali mencari lokasi yang strategis. Anda tentu paham, masyarakat milineal berbeda." Boss Gudang garam menilik strategi Alif.
"Lokasi akan kami bangun di sebelah selatan GBK dengan luas 50H. Ijin sudah kami peroleh." Alif memainkan pena lasernya.
Sebuah tampilan 3d memperlihatkan desain bangunan yang akan di proyeksikan.
"Lokasi segitiga emas di Jakarta tentu akan menarik banyak investor lagi, usai pembangunan selesai, gedungnya akan mencakup 6 lantai ruang bawah tanah yang digunakan untuk tempat parkir sementara podium akan menghadirkan toko ritel, konvensi, dan tempat hiburan dengan bagian lain gedung pencakar langit yang digunakan sebagai kantor dan tempat hunian." Tambah Alif.
Tepuk tangan meriah menyambut laki-laki itu, karena berhasil menambah pinjaman sebesar 1.5 miliar dalam presentasinya bersama presdir perusahaan ternama.
Tapi ia melewatkan sesuatu.
Telepon Adel sudah berdering sebanyak 10 kali. Dan tidak ia angkat satupun.