hidup 12 - lanjutan Ghibah

862 46 0
                                    

Adel sengaja untuk tidak mengubungi Alif, pasca ia mengetahui bahwa sang suami belum sampai di kantor, padahal seharusnya estimasi waktu antara rumah sampai kantor tidak sampai 45 menit.

Ini udah hampir 1jam.... pemirsah...

Adel duduk merosot di sofa lobby, dan menghabiskan segelas teh hangat, usai ia mengaku pernyataan pada resepsionis.

"Mbak dari perusahaan mana ya? Ketemu dengan mas Alif dalam urusan apa?"

Adel paham nada bicara wanita didepannya ini sedikit menggoda. Karena ia juga wanita.

"Saya dari perusahaan rumah tangga. Saya dalam urusan sangat rahasia yang harus saya bahas dengan suami saya." Adel sedikit jengkel.

Seketika, wajah wanita didepannya ini merah padam. Dan bibir merah marunnya tertutup rapat.

Begini nih, mas-mas nikah muda tapi jarang bawa bininya ke acara perusahaan. Si doi dikira lajang mulu!

Tidak sampai 20 menit kemudian, Adel menitipkan titipannya pada satpam.

"Mas tolong buat Alif ya. Yang nerima harus pak Alif sendiri." Adel melirik sebal pada mbak-mbak resepsionis, yang kini matanya menatap heran.

Mobil taksi yang sejak pagi ditumpangi Alif memasuki area pintu utama kantor.

Laki-laki dengan kemeja putih digulung sampai lengan, memperlihatkan otot-ototnya. Tangan kanan Alif memegang helm proyek dan tak lupa sepatu pria mahal khas prada menghiasi kakinya yang jenjang.

"Astaga, cowok udah nikah emang kelihatan lebih cakep. Dan entah kenapa gue ngrasa kudu maksa mas Alif jadiin gue yang kedua." Bisik salah satu pegawai yang melintas didepan Alif.

Dan kasak-kusuk pun terjadi.

Nampaknya banyak teman kantor Alif yang cewek tidak terima dengan status Alif yang berubah dari "popular young man" menjadi "hot gentleman"

"Emang kapan sih Alif nikah? Kok fotonya nggak pernah kasih lihat istrinya?" Seketika dua cewek memeriksa foto profil whatsapp laki-laki itu.

BINGO!

Menikah -Selesai-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang