hidup 20 - tak menentu

977 50 11
                                    

Alif sedang duduk di sofa, ketika Adel pulang.

Telinga laki-laki itu mendengar suara mobil dan pintu yang tertutup, juga ada 2 manusia yang memgantar istrinya pulang.

"Assalamualaikum." Adel meletakkan sepatu luarnya, dan menggantk dengan sandal rumah.

"Waalaikumsalam." Jawab Alif, namun laki-laki itu segera beranjak dari sofa.

Dan Adel tak mengindahkannya.

Perasaannya sudah terlanjur sakit, karena ucapan Alif tadi siang.

Segila-gilanya ia pergi dan tidak sengaja bertemu dengan Bima. Mulutnya selalu tertutup perihal rumah tangga.
Tak satupun kekurangan Alif ia umbar.

Tapi? Kenyataanya berbeda.

Sosok yang selama ini ia pikir terbaik, kini membuatnya berbalik.

Makan malam yang biasanya bergelayut manja, berubah jadi diam dan berjaga.

Adel yang jengkel dan Alif yang kecewa.

"Tadi pergi kemana Del? Sore amat pulangnya?" Alif akhirnya membuka mulut.

"Ketemu Danias di the Brunch." Adel mulai malas menjawab pertanyaan suaminya. "Maaf ya, aku beli lauk. Soalnya nggak bisa masak sih. Suamiku nggak suka masakanku."

Sakit. Kata-kata yang barusan keluar dari mulut Adel luar biasa menyakitkan buat yang mengucapkan dan mendengar.

"Segila-gilanya aku, nggak pernah aku umbar kekuranganmu sama siapapun." Adel berhenti menyendokkan nasi ke mulutnya. "Aku sedang belajar, dan harusnya kamu sabar."

Alif tertunduk.

"Kalau kamu bosen. Bilang aja! Nggak usah bawa-bawa Daniella ke rumah ini." Tangis adel akhirnya pecah.

"Kenapa disini, seolah-olah hanya aku yang salah Del? Kamu juga belum bisa menghapus Bima dari memorimu kan?"

Glek! Jantung Adel berasa copot.

"Setiap malam, kamu ngigau, dan sering bilang Bim.. Bim.. Bimaa. Tapi aku pura-pura tuli, ayah ibuku mulai tanya. Kapan kamu hamil? Kapan kita bisa foto bertiga sama anak?"

Kali ini giliran Adel yang kaget.

"Alasan aku nggak kenalin kamu ke relasiku, karena aku nggak tahu. Sebenarnya kamu bener-bener anggep aku itu suamimu atau bukan?"

Astagaaaa

Adel sudah tidak tahan mendengar keluhan Alif, ia beranjak dari meja makan, dan masuk ke kamar.

Di dalam ia menangis sejadi-jadinya.

Memandang foto pernikahan mereka yang terpampang disana sudah 3 tahun. Tapi masih saja berdua.

Dan kini Alif mulai mempermasalahkan apa yang manusia lain ucapkan.

'Kamu bisa hamil nggak sih, Del.'

***

Kutunggu komentar kalian yaaa, makasih udah baca 😍😘 - osiruu

Menikah -Selesai-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang