hidup 23 - mulai bangkit

1.1K 59 1
                                    

Awalnya 2 minggu, sampai 1 bulan

Alif memberanikan diri mengunjungi rumah keluarga Adel.

Setelah semua urusannya ia selesaikan, ia berjalan menuju basement parkiran.

Butuh waktu 4 minggu bagi Alif untuk memulihkan keadaan, meminta pada Tuhan agar langkah yang ia ambil tak salah.

Butuh tak hanya sekali sholat malam supaya perasaan ini kembali mantap.

Butuh energi yang positif pula agar pikiran ini tak jadi primitif.

Dalam perjalanan Alif menghapus seluruh playlist mp3 galau ala guyon waton dan happy asmara yang sering ia putar.
Ia ganti dengan kajian online bersama ustad Khalid Bassalamah.

Dan hasil goresan kunci waktu itu, saat ia dan Daniella ketahuan makan berdua di the Brunch, ia pasangi stiker.

'Ini tanda tangan bidadari surga.'

Penggendara lain yang melirik dan melihat stiker itu ketawa bahkan ada yang sampai memfoto.

***

"Jadi kandungan Adel ini, mengalami infertilisasi*, tapi jangan khawatir. Bisa di sembuhkan kok." Dr. Anindra menjelaskan.

*ketidak mampuan hamil dalam waktu tertentu (1tahun)

Bunda menepuk pundak Adel dan berusaha menenangkannya.

"Suaminya ada kan? Atau lagi LDR?" Dr. Anindra melepas stetoskopnya dan menatap Adel.

"Lagi LDR dok."

"Misal besok- besok kesini, sama suami ya Del. Biar kita bisa check kualitas kesuburan suamimu juga."

Adel menghela nafas.

Ia keluar dari ruangan Dr. Anindra dan memandang pasangan suami istri lain.

Semua membawa pasangannya masing-masing, hanya ia yang datang dan pulang sendiri.

Anjirrr mirip jaelangkung nggak sih.

Ponsel Adel juga mati, karena ia semalam lupa mengisi dayanya.

Alif berulangkali menghubungi Adel, tapi masuk ke mailbox.

Mau tidak mau, ia akhirnya menghubungi Danias.

'Adel sama kamu Ni?'
'Nggak, hari ini aku ada acara lain.'
'Oh ya udah. Makasih ya.'

Ia jadi bimbang sendiri.

Perasaan was-was menyelimuti perasaannya, ketika nama Bang willy ia ketik di daftar pencarian kontak.

Tok...tok..tok...

Alif mendengar seseorang mengetuk jendela mobilnya. 

Betapa terkejutnya ia, melihat siapa sosok itu.

Kok dia disini.

Ia menurunkan kaca mobil, dan membuka kunci pintunya.

Membiarkan ia masuk, dan menatapnya lebih lama.

Alif merasa, bahwa ia terlihat baik-baik saja, meski tatapan sendu sedang menghiasi matanya.

Seakan memperlihatkan bahwa ia jauh tak lebih baik tanpanya.

"Aku kangen kamu del."

Menikah -Selesai-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang