Hidup 4 - Ternyata

1.8K 85 0
                                    

Aku tuh kenapa?
dikit-dikit jengkel.
dikit-dikit sebel.
perasaan PMS yang kemaren-kemaren nggak selama ini deh.

Adel merenungi diri saat ia sadar sejak Alif pulang. laki-laki itu tak berani datang menyambangi kamar.

masih jam 9 malam sih. dan dia lagi ngobrol berdua sama Bang Willy.

awalnya hanya ngebahas bola, pertandingan antara indonesia dan malaysia, berhasil membuat gemas dan ingin njambak rumput lapangan satu-satu.

hingga keduanya mbahas harga popok bayi yang lagi nggak stabil.

cuma, anehnya si Alif nggak kelar-kelar 'curhatnya'

tentu,ini  memperjelas, bahwa sepertinya Alif mencoba menghindar.

Adel bangkit dari kasur dan menyambangi dua laki-laki yang masih ribut jadi komentator bola.

"Bang. nonton tv nya dikamar aja ya? aku mau ngobrol berdua sama mas Alif."

"Yah..." Nada Bang Willy sedikit kecewa. "Keken udah bobok. nggak seru del. "

"Tv nya dicolokki headset. beres."

Solusi adiknya itu tidak membantu sama sekali. lalu Willy bersiap menuju kamarnya. nyusul Vita dan Keken yang udah tepar duluan.

"Mau ngatur strategi ya?" celetuk Willy tiba-tiba. "Kamu yang diatas apa Alif yang diatas?"

Kali ini Adel sudah memegang vas porselen yang siap ia lemparkan.

Tuh mulut. sekolahin lah.

"Mau ngobrol apa?" Alif sudah mengganti posisi duduk jadi sejajar dengan istrinya.

"Aku mau me time kita diganti sekarang aja. nggak usah nunggu weekend kelamaan."

me time yang dimaksud Adel adalah waktu yang mereka gunakan untuk ngobrol.

pokoknya seharian cuma dihabisin buat ngobrol nggak masalah. asal dihati masing-masing udah nggak ada yang mengganjal.

dan ngobrolnya pun ada aturan.

nggak boleh pegang gadget.

harus lihat mata pasangan.

boleh dilakuin dimana aja. asal jangan pas lagi naik mobil atau ke tempat umum. 

bahas apapun boleh. dan harus jujur.

me time ini ide nya si Adel. biar lebih kenal sama Alif.

karena pasangan suami istri yang udah nikah sampai puluhan tahun. kadang nggak tahu kebiasaan pasangannya, atau hal-hal kecil yang menarik bagi pasangannya.

maka dari itu. me time buat Adel biar mereka berdua nggak kena SETARA

SELINGKUH TANPA RANJANG.

ini lebih menyeramkan dari sekedar curhat atau kebetulan pas berdua sama siapapun.

diawali dari tanya-jawab. lalu curhat, merembet ke tuker-tukeran no WA. trus makin intens.

kejadian selanjutnya adalah nyuri-nyuri waktu buat ketemu, bohong sama pasangan. lalu akhirnya ketahuan.

dan CERAI.

Adel mengambil nafas dalam-dalam dan menatap wajah Alif yang makin hari kok makin ngganteng.

cuma cuci muka aja sebegini bening. gimana kalau dia bener-bener perawatan.

"Mas. tadi bu RT tanya. kenapa kok aku belum hamil juga."

Alif ingin tersenyum. Karena setiap Adel bercerita, ia terlalu ekspressif.

"Trus aku nonggol tuh. eh bu RT kaget. dan pas aku nyeplos mau beli kecambah 2 kilo. Bu RT sama Mang Jan Shock jamaah."

nambah level
Kali ini Alif menahan diri buat nggak ketawa ngakak.

"trus mang Jan tanya. aku doyan apa laper. beli cambah 2 kilo. aku bilang biar subur. pas beranak kaya kucing. sekali jebrol 10 bayik lahir semua."

"Hahahahahahaha...." Alif sudah tidak tahan buat nahan ketawa. "Ya Allah." bahkan air matanya nyaris bercucuran.

"Kamu nangis mas? ini nggak sedih tau. harusnya kamu sebel." Adel sedikit nggak terima.

Alif mencoba mengatur nafasnya. "kamu mau balig po Del?"

"Hah?"

"Habis. kamu kok baperan banget sih. omongan orang tuh jangan di dengerin. kali aja besok habis lebaran kita dikasih. sabar, Allah itu suka sama orang yang sabar."

Haah. padahal jaman sama Bima dulu. katanya si doi udah punya cewek aja, nggak ngaruh. lha ini? baru selentingan doang udah keok.

"...."

"trus. jangan gara-gara bu RT tanya kamu gitu dalam hati balik nanya kapan cerai sama pak RT. dosa."

padahal itu yang mau tanyain langsung sama beliau.

"Ngerti say?"

Adel tertunduk diam.
dibalik tawa Alif ada makna yang harus ia cerna.

jangan balas mereka dengan perbuatan yang sama. kamu diejek, kamu balas mengejek. kamu di bully, nggantian mbully.
lah.. nggak ada bedanya.

trus gimana?

Doain aja. semoga diampuni, dan lekas sadar.

lah Mas nggak tau kecepatan mulut cewek? LTE aja kalah.

nah ini. mau sampai kapan me timenya?

Adel jadi tersentil. ngobrol sama suamik udah over midnight. padahal besok si doi masih harus nyetir. berangkatnya habis subuh pula.

katanya biar nggak macet dan bisa selfie-selfie dulu.

DIENG I'M COOOMMMMIIINNGGGG

Menikah -Selesai-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang