Vitamin and Sugar Story (Minyoon)

Short Story: Mama, Kak Jimin nakal!!

Pagi-pagi kukasih hadiah biar pada semangat.

. . .

Hari itu Jimin berulang tahun yang kesebelas, kedua orang tuanya membawa pulang seorang anak kecil yang mulai hari itu menjadi adik angkatnya. 

Yoongi namanya. 

Park Yoongi. 

Hadiah terindah yang pernah Jimin terima. 

Sepasang mata tipis Jimin berbinar melihat sang mama turun dari mobil sambil memeluk sebuah buntalan bulu lembut. Sang mama lalu berhenti tepat didepan Jimin dan memperlihatkan wujud sesungguhnya dari buntalan tersebut. 

"Yoongi sayang, ini Kak Jimin." 

Sang mama berkata dengan begitu lembut. 

Tak lama, Jimin merasa dadanya dipenuhi bunga yang bermekaran kala kedua mata Yoongi menatapnya penuh binar kepolosan. 

"Kak Jimin!!" panggilan itu terucap, dari bibir yang menguraikan tawa hingga dua gigi susunya terlihat. 

.
.
. 

"Mama, Kak Jimin nakal!!"

Sang nyonya rumah menghela nafas lelah. Pusing dia itu mendapati kelakuan anak sulungnya yang sangat suka menjahili sang adik. Entah apa lagi yang Jimin lakukan pada Yoongi, yang jelas ia dapat mendengar suara langkah kaki mendekat. 

"Ayo tangkap aku kalau bisa!!" tantang Jimin sambil terus berlari mengitari dapur, membiarkan sang adik kesulitan mengejarnya. Yoongi itu pendek, jadi langkah kakinya pun tidak terlalu besar. 

"Mama! Kak Jimin, ma!!" adu Yoongi yang hanya diabaikan oleh sang mama. 

"Jimin, jangan terus menggoda adikmu, nak." Mama Park sedikit tidak peduli sambil memasukan potongan wortel kedalam panci.

Habisnya bagaimana ya, yang sulung sudah kuliah semester tiga, sedangkan yang bungsu baru saja naik ke-kelas sepuluh. Tapi kelakuan masih seperti balita. Mama Park 'kan jadi pusing, yang ada nanti masakannya tidak selesai-selesai. 

"Kak Jimin! Kembalikan celanaku!!" 

Lihat 'kan, bagaimana Yoongi tidak kesal kalau saat ingin pakai seragam, celananya malah diambil oleh Jimin. Dia jadi terpaksa mengejar sang kakak tanpa pakai celana. Sudah hampir terlambat pula, Yoongi 'kan jadi panik. 

Eh, tapi Yoongi masih pakai celana dalam kok. 

Itu loohh~ yang ada gambar kumamon-nya. Lucu kan? 

. 

. 

. 

"Uuuh...Kak Jimin, sa-sakiitth..." 

"Tahan sebentar sayang, kamu sedang dihukum, ingat?" 

Yoongi cemberut, matanya berkaca-kaca menahan tangis, kedua tangannya memegang bahu Jimin dengan erat. 

"I-iya, ta-tapi jangan dimasukkan semua...sa-kit kak..." 

Jimin menyeringai, dengan sengaja menggerakan miliknya yang telah berada didalam lubang sang adik walau baru hanya sebagian "Apanya yang dimasukkan?" 

"Eungh...mi-milik Kak Jimin...ter-telalu be...sar..." rematan Yoongi pada bahu Jimin semakin erat. Lubangnya terasa sangat penuh padahal Jimin belum masuk seutuhnya. 

Mulai detik ini Yoongi kapok menyembunyikan hasil ulangannya yang bernilai jelek, kalau ketahuan Jimin, kakaknya itu akan menghukumnya sampai pagi. 

Apalagi mama dan papa sering tidak ada dirumah karena bisnis. 

"Hmm. Janji akan belajar lebih giat?" 

Yoongi menggigit bibir lalu mengangguk. Hal tersebut sangat menggemaskan dimata Jimin, ia pun dengan sengaja menggerakan lagi miliknya. 

"Janji tidak akan menyembunyikan nilai jelekmu lagi?" 

"Nhh~ Yoo-Yoongi janji kak..." Yoongi takut untuk mendesah, takut nanti hukumannya bertambah. 

Kalau sampai tidak bisa jalan 'kan repot. 

"Yasudah. Cium kakak dulu." 

Yoongi cemberut, tapi tetap mengarahkan bibirnya pada pipi sang kakak, bermaksud mengecupnya disana. 

"Dibibir." Ucap Jimin sebelum bibir Yoongi mendarat dipipinya. 

Masih cemberut, Yoongi menurut saja mengingat banyaknya kissmark yang mulai memenuhi permukaan leher, bahu dan dadanya. 

Bibir keduanya pun menyatu. Saling terpagut dalam, bertukar liur di dalam mulut kecil Yoongi dengan lidah yang bertaut. Jimin tahu kalau Yoongi mulai terlena, maka ia segera melesakan miliknya lebih dalam memenuhi lubang sang adik. 

Jeritan Yoongi tertahan dalam mulut akibat ciuman mereka. Dia mulai bersusah payah melepaskan diri dari sang kakak.

"Mmmpphh! Aah⸻

MAMA, KAK JIMIN NAKAL!!!"

Yoongi lupa kalau saat ini pun papa dan mama-nya sedang perjalanan bisnis keluar negeri.

~TBC~

Udah gitu aja.

Cieee~ mau yang lebih panjang ceritanya yaaaaa? 

rasanya agak kurang nyaman gais, nulis semi-baku gini.

Bilangnya dulu mau tutup buku tapi gajadi jadi, hhhmmz.