DuaPuluhSembilan- [ATARA]

89 1 0
                                    

Atara membuka pintu rumahnya dan ternyata ada satu sosok yang selama 3 bulan ia rindukan. Sosok itu duduk di sofa dengan senyuman hangat yang menyambut kedatangan yang di nantikannya sejak lama juga ditemani oleh seorang wanita cantik yang kini telah menjadi seorang pendamping dalam hidupnya dan juga menemani kala proses kehidupan berlangsung baik suka dan duka yang telah terjalin dalam rumah tangga mereka. Atara menghampiri sosok pria itu dengan wajah yang sumringah menandakan bahwa ia sangat senang bertemu sosok yang ditunggu-tunggu selama ini.

Atara berlari kecil menghampiri sosok yang ia sebut dengan papah. Sosok itu berdiri menyambut pelukan sang anak yang sangat ia sayangi dengan bahagia.

"Papahhh, Tara kangennn" Atara melepas rindu yang kini sudah mulai terbalaskan.

Ferdi mengelus puncak kepala putrinya itu dan menciumnya berulang kali "papah juga kangen Tara"

Anna tersenyum bahagia melihat suasana yang ada di depannya itu. Anna menahan air mata yang hendak keluar. Sangat bahagia itulah yang di rasakan Anna saat ini.

Atara melepas pelukan papahnya dan mengusap air mata yang kian mengucur tanpa disuruh. "Pah, papah kapan nyampe?"

Ferdi memegang bahu Atara dan mengelap pipi Atara yang masih berbekas air mata "belom lama sebelum mamah nelpon kamu"

"Terus nanti papah pergi lagi?"

Ferdi terkekeh pelan "papah akan lanjutkan perusahaan papah di sini, jadi papah ga ninggalin kalian lagi, and stay dengan kalian di sini"

"Jadi apa mah yang mau diomongin?"

Anna tersenyum lebar "mamah mau ngomong kalo papah back in the home" Anna memeluk Ferdi

"Aaaa" Atara memeluk Ferdi dengan bahagia, bahkan Ferdi membalas pelukan Atara, ia bersyukur tanpa dugaannya ia hari ini bisa bertemu dengan orang yang di rindukannya selama ini.

"Et et? Kok pelukan ga ngajak-ngajak?" Reta datang dari arah dapur karena ia sedang membuat kue brownis kesukaan Ferdi, sengaja ia buatkan khusus untuk menyambut kedatangan sang ayah yang tak jarang ada di rumah, ia ingin membuat Ferdi bahagia begitupun Atara dan mamahnya.

"Sini sayang peluk" ucap Ferdi

Reta menghampiri dan masuk dalam pelukan sang papah, Atara dan Anna yang masih memeluknya. Bahagia satu kalimat yang mengekspresikan malam ini. Keluarga yang harmonis, keluarga yang penuh canda tawa, keluarga yang selalu menjadi tempat pulang, dan keluarga yang saling mengerti satu sama lain kembali lengkap di istana yang paling berharga ini. Tempat kumpul mereka berbagi tawa yang kini ia rindukan kembali terukir. Apa yang mereka harapkan sekarang telah terkabulkan karena bisa kumpul kembali.

Mereka melepas pelukannya. "Oh iya pah, Reta punya sesuatu, tunggu bentar" Atara berlari ke dapur dan mengambil brownis yang sudah ia buat. Dan membawanya ke ruang keluarga dimana mereka berkumpul tadi.

Ferdi mengernyit bingung. Apa yang dilakukan oleh anak sulungnya itu.

"Welcome dad" teriak Reta sambil berjalan ke arah Ferdi

Ferdi terkekeh "waw.. Siapa yang buat ini?"

"Reta donk"

"Udah pinter masak ya kamu"

Reta tertawa pelan "dikit-dikit pah"

Ferdi memeluk dan mencium kepala Reta "makasih sayang"

"Tara mau coba ah" Atara mengambil sendok untuk menyuapkan kue ke dalam mulutnya

"Eh? Papah dulu donk" protes Reta

"Aku dulu deh kak"

"Ga bisaa papah dulu, kan gw yang buat"

ATARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang