TigaPuluhSatu -[ATARA]

83 1 0
                                    

_Semoga kamu cepat sadar bahwa aku mencintaimu -Davis_

🍀🍀🍀

Davis pergi ke toilet yang berada di dalam ruangan Atara saat ini, tiba-tiba saja tadi ada panggilan alam, sesudah itu Davis menghampiri Atara dan duduk kembali di samping Atara, sambil memegang tangan Atara berharap agar Atara cepat sadar.

Dan mungkin Tuhan menjawab isi hati Davis, Atara tersadar dari pingsannya selama 1 setengah jam. "Aduhh"
Davis yang mengetahui Atara tersadar langsung berinisiatif memanggil suster. Suster dan dokter pun datang ke ruangan Atara, dan mengecek kondisi Atara.

"Kondisinya baik-baik aja, tadi hanya terdapat lebam dalam punggung tapi setelah kami cek lebih dalam, puji syukur karena Atara tidak ada luka lain." ucap Dokter

Davis membuang nafasnya lega "oke dok, terima kasih banyak ya"

"Baik, Atara harus banyak beristirahat dan sementara ini tidak boleh beraktivitas dulu, karena Atara harus banyak pemulihan terapi untuk punggungnya agar cepat pulih"

"Oke dok.."

"Permisi"

Dokter dan suster pun pergi meninggalkan ruangan Atara. Davis melihat Atara yang masih terlihat pucat dan mata yg masih tertutup.
Davis kembali duduk dekat Atara dan kembali memegangi tangannya.

Mata Atara terbuka perlahan dan Atara melihat sosok laki-laki di sampingnya yang sambil memegangi tangannya. Atara menggerakkan tangannya dan menggenggam tangan Davis pelan. Davis yang merasakan itu sedikit merasa terkejut dan ia pun menatap Atara yang sedang tersenyum padanya.

"Makasih ya" ucap Atara perlahan

Davis meneguk salivanya, jantungnya berdegup kencang atas apa yang ia rasakan ini di luar dugaannya. Awalnya ia menduga jika Atara melihat dirinya disini Atara pasti akan bersikap jutek padanya dan menyuruhnya untuk keluar dari ruangannya.

"Makasih buat apa Tar?" tanya Davis gugup

"Makasih karena lu udah mau jagain gw"

Davis tersenyum dan menggenggam erat tangan Atara. "Udah baikan?"

Atara mengangguk pelan. "Kok bisa si lu ada di sini?"

"Tadi gw abis anter bu Arin ke Dinas terus pas gw balik ke sekolah malah udah sepi, guru piket ngasih tau gw kalo ada kejadian yang menimpa lo, yaudh akhirnya gw temuin Reyna sama salsa terus langsung gw cabut ke sini"

"Oiya Reyna sama salsa mana?"

"Lagi otw ke sini mungkin"

Atara menggerakkan badannya untuk ia bisa duduk. Davis pun membantu Atara agar ia bisa duduk dan Davis memberikan bantal agar Atara bisa bersandar.

"Lu kenapa bisa kaya gini si?" tanya Davis heran

Atara tersenyum sambil memandangi kuku cantiknya itu. Lalu menatap Davis masih dengan senyumannya.
"Gapapa kok, tadi gw cuma mau nolongin orang aja"

"Tapi kenapa lo yang harus kaya gini?"

"tadi pas gw mau ke perpus lewat belakang ada suara cewe yang teriak sambil nangis mohon-mohon gitu, terus akhirnya gw samperin dia di gudang, di sana ada laki-laki yang mau mukul dia gitu pake kayu, daripada kena dia, yaudh jadi gw yang kena"

"Lu inget siapa cowo yang buat lu kaya gini?"

"Ehmm.. Dikit sih, dia tinggi terus dia itu ada tato kecil di bagian samping kanan lehernya, tapi hampir ga keliatan sih"

Davis terdiam sebentar ia menimang-nimang siapa cowo yang sudah berani kasar dengan perempuan sampai harus ingin menghilangkan nyawa Atara dan cewe tersebut yang Davis gatau.

ATARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang