Hari Minggu. Kini Atara sudah siap untuk menemani Anna, mamanya yang akan ke restaurant milik Devi, mamanya Davis.
Kaos putih dengan lengan yang digulung, lepis berwarna biru dan flatshoes berwarna hitam. Itulah penampilan Atara sekarang. Atara juga tak mengabari Davis kalau dia dan Anna akan pergi ke restaurant mamanya. Hanya Devi yang tau karena Anna sudah janjian sebelum hari tiba."Mah aku udah rapih nih" teriak Atara
Anna keluar dari kamarnya "yuk"
Tak sengaja parfum Atara lewat dihidungnya "wangi banget kamu"
"Yaelah mah namanya juga mau ketemu camer"
Anna terkekeh "bisa aja kamu"
Mereka masuk ke dalam mobil yang disupiri oleh Anna.
Tak sampai 15 menit. Anna dan Atara tiba di restaurant yang dirindangi banyak pohon, juga elegan dilihatnya. Mereka memasuki restauran tersebut dan menemukan Anna yang sedang duduk dengan Devan. Adik kecil Davis.
"Haii Dev" sapa Anna sambil mendatatkan pipinya di pipi Devi
Devi membalas "Hai"
"Sini-sini duduk"
"Eh Tara" Devi memeluk Atara
Atara membalas memeluknya "iyah tan, apa kabar?"
"Baik kok sayang, yuk sini duduk"
Atara duduk di sebelah Devan. Devan melirik lalu tersenyum "hai kaka cantik"
Atara mencubit pipi Devan yang bulat "hai, udah lama nih kita ga ketemu"
"Iyah abisnya kaka ga main ke lumah si"
"Maaf ya sayang, kaka lagi sibuk banget makanya ga sempet ke rumah Devan"
"Padahal Depan kangen banget main sama kaka"
Atara mengelus puncak kepala Devan "gemes banget kamu, kan kita sekarang udah ketemu jadi kita bisa main deh"
"Yeyy! tapi bang Dapis lagi pelgi tadi sama temennya"
Atara mengangguk "ya mungkin bang Davis lagi mau main sama temennya jadi kita mainnya berdua aja ya"
Devan mengangguk "ini ka main ludo di tablet Devan"
"Ohh boleh, nih kaka yang warna biru"
"Depan walna ijo aja deh"
Atara dan Devan sibuk memainkan games yang ada di tablet Devan. Devan sangat senang karena ia bisa bertemu Atara yang sudah lama tidak bermain dengannya.
Sedangkan Anna dan Devi sibuk mengobrol dan sesekali tertawa kecil. Kedekatan mereka sudah jelas sangat akrab. Bahkan Devi sudah sangat ingin Atara menjadi menantunya. *ups
Jam sudah pukul 1 siang. Atara dan Anna bangkit berdiri dan bersiap untuk pulang.
"Yaudah saya pulang dulu ya Dev" ijin Anna sambil cepika-cepiki
"Iyah hati-hati nyupirnya"
"Tante, Atara pamit pulang dulu ya tan" Atara menyalami punggung tangan Devi lalu memeluknya.
"Iya sayang, hari-hati. Kamu sering main donk ke rumah. Devan nanyain kamu mulu loh"
Atara tertawa pelan "iya tan kalo ada waktu aku main kok"
"Devan kaka pulang dulu ya" Atara mengelus puncak Devan
"Yah, yaudah deh kaka hati-hati, besok main lagi sama Depan ya"
"Kaka ga janji ya sayang, tapi kaka nanti bakal main kok sama Depan"
Devan mengangguk paham.
Atara dan Anna pun keluar dari restauran Devi dan langsung pergi meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARA [END]
Teen Fiction[ BELUM DIREVISI ] Seorang gadis yg bernama Atara Chrisayna Dessell dengan sikapnya yg tomboy, ribet, bawel, gampang badmood, ga suka di paksa, dan ga suka di atur ( kecuali ortunya). Atara memang tidak suka dekat dengan cowo apalagi berhubungan, ka...