EmpatPuluhEmpat- [ATARA]

115 1 0
                                    

"Ohh begini rupanya" suara yang tiba-tiba muncul saat keduanya sedang mesra.

Angga kaget dan reflek berdiri saat tau orang yang tiba-tiba muncul adalah Reyna.

"Jadi gini di belakang aku ngga?"ulang Reyna dengan tangan yang mengepal. Padahal kakinya sangat lemas untuk berdiri selama ia mendengar percakapan dua sejoli di depannya ini. Dan ia menahan dirinya untuk tidak menangis di depan cowo brengsek ini.

Angga gugup "a--aku bisa jelasin"

"Selama ini lo ga pernah bales chat gw, ga pernah angkat telpon gw, dan ga mau nemuin gw ini alasannya? Hah?" Reyna mengubah kata 'kamu' menjadi 'lo' pada Angga. Emosinya sudah tidak tertahan dengan kelakuan Angga yang selama ini ia percaya.

"PUAS LO GINIIN GW NGGA? GW GA HABIS PIKIR SAMA LO. GW YANG BERJUANG SENDIRIAN DEMI HUBUNGAN KITA. TAPI APA? LO NGEHIANATIN GW NGGA. kenapa lo ga bilang depan gw kalo lo mau putus sama gw. KENAPA NGAA?? KENAPA?"
Air mata Reyna mengalir disaat wajah Reyna yang sudah memerah akibat marahnya pada Angga.

"Rey.. Kamu denger aku dulu" Angga memegang tangan Reyna.

Reyna menghempas langsung tangan Angga dari tangannya.

"Cukup ya ngga. Gw makasih banget sama lo. Karena lo udah ngerusak kepercayaan gw"

Reyna melirik perempuan yang tersenyum sinis di belakang Angga dan menunjuk muka perempuan itu "Dan buat lo. Selamat lo menang di permainan ini" ucap Reyna pergi meninggalkan Angga dan perempuan yang masih tersenyum sinis pada kepergian Reyna.

Angga mengejar kepergian Reyna "Reyna.. Gw bisa jelasin" Angga menahan tangan Reyna.

"Lepas!" Gusar Reyna

"Gw akan lepasin tangan lo kalau lu mau dengerin penjelasan gw"

Reyna menatap Angga marah "lepasin gw!!"

"Rey tolong denger gw dulu. Gw ga bermaksud kaya gi--"
Reyna menginjak kaki Angga sehingga yang punya kaki meringis kesakitan.

"kita putus. Ga usah nemuin gw lagi"
Ucapnya sebelum benar-benar meninggalkannya.

Ada rasa menyesal pada diri Angga. Ia menyesal karena harus kehilangan Reyna yang benar-benar tulus padanya. Padahal Angga selalu membaca pesannya dan melihat riwayat telpon Reyna. Ia sangat ingin membalas tapi ada sesuatu yang membuat dirinya tidak bisa melakukannya. Ia juga menyesal karena harus berhubungan dengan Seli. Ya perempuan itu bernama Seli.

"Maafin gw Reyna. Maafin gw" keluhnya dengan wajah yang memerah

🍀🍀🍀

Reyna duduk di bangku taman dalam perumahannya yang sangat sepi.

Reyna menutup wajahnya, ia tak mau ada orang lain lewat melihat dirinya yang menangis. Ia menumpahkan semuanya. Hatinya sangat sakit, sangat-sangat sakit. Selama ini ia rela untuk bertahan demi menunggu Angga untuk kembali. Kepercayaannya yang kian penuh sekarang hancur berkeping-keping.
Sulit sekali rasanya Reyna menerima kenyataan yang tidak berpihak pada dirinya. Kenapa bisa selama ini ia menunggu orang yang bahkan tidak mencintainya, yang tidak peduli dengannya, bahkan bermain di belakangnya. Benar kata Zen kalau orang yang selama ini ia tunggu tidak menghargai dirinya. Reyna benar-benar menyesal menjalin hubungan dengan Angga yang hanya bahagia tapi hanya sesaat, selebihnya hancur.

Di sisi lain Zen habis dari rumah Fandi, saat pulang far rumah Fandi ia memang sengaja melewati rumah Reyna karena siapa tau saja ia bisa bertemu. Lagi pula rumah Zen dengan rumah Reyna memang satu komplek hanya beda blok saja. Tapi apa salahnya modus dikit.
Baru saja melewati taman ia melihat ada seorang cewe yang duduk dengan wajah yang ditutup. Zen melihat lekat-lekat lalu memberanikan diri untuk menghampiri cewe tersebut. Saat langkahnya sudah dekat ia seperti mengenali postur tubuh dari seorang cewe tersebut. Seperti... Reyna..

ATARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang