TigaPuluhEnam- [ATARA]

84 1 0
                                    

Senin yang disambut dengan matahari yang sangat cerah membuat semangat Atara memuncak untuk siap mengikuti ujian kenaikan kelas.

Atara datang ke sekolah dengan senyuman yang merekah di wajahnya.

"Hai Atara" Sapa salah satu teman di lorong kelas

Atara membalasnya dengan senyuman "Hai"

Banyak teman-temannya yang menyapa dirinya padahal ada juga yang tak dikenalnya menyapa dirinya.

"Hai Tar, Udh sembuh?" Tanya Sandra teman sebangku Atara

Atara menganggukan kepala sambil tersenyum "udah donk"

Sandra mengelus pundak Atara "syukurlah"

Atara tetap tersenyum "eh gw duluan San"

"Okee"

Atara pergi menuju ruangan untuk ujiannya dan di tengah jalan ia bertemu dengan Davis.

"Hei" sapa Atara

Davis tersenyum melihat wajah Atara yang tersenyum ceria "Hai"

"Lo udh dapet ruangannya?"

"Udah gw di lantai 2"

"Ohh yaudah kalo gitu gw duluan ya"

Davis menahan pergelangan tangan Atara yang hendak pergi meninggalkannya.

Atara menengok "kenapa Dav?"

Davis melepaskan tangannya "nanti istirahat bareng ya"

Atara terkekeh dan mengangguk "Iyaiya.. Udah nih ga ada yang mau diomongin lagi?"

Davis menggaruk tengkuknya yang tak gatal "hemm.. udah si itu doank"

Atara tertawa pelan "Oke deh, gw duluan ya dah" Atara melambaikan tangannya pada Davis dan di balas juga dengan Davis.

Senyum Atara semakin mengembang mengingat kejadian barusan. Davis lucu batinnya.

Sampai di depan ruangannya ia mencari tempat duduknya. Ia tidak seruangan dengan Reyna, dikarenakan absennya jadi mereka terpisahkan.

Atara membuka buku yang akan ia hadapi hari ini, sambil memakai headset untuk mendengarkan musik di telinganya.

Seseorang datang dari arah pintu masuk ke tempat duduknya yang di sebelah Atara. Kelas Atara seruangan dengan kelas IPA 4.

Seorang laki-laki duduk di sebelah Atara dengan handphone di tangannya dan headseat di telinganya.

Atara melirik ke sebelahnya dan tersenyum hangat. Laki-laki itu pun membalas senyuman Atara.
'Cantik' batin laki-laki itu.

Bel masuk berbunyi dan anak-anak siap ga siap harus mengikuti ujian kenaikan kelas.

Sebelum kertas ujian di bagikan, Atara berdoa supaya dia bisa mengerjakan soal-soal dengan lancar dan di beri kemudahan.

Kertas ujian mulai di bagikan dan Sudah terpampang jelas di semua meja peserta. Semua murid mengerjakan soal yang sudah di bagikan, dan mulai menggerakkan pensil mereka dengan lihai di atas kertas tersebut.

Tak sengaja tangan laki-laki di sebelah Atara menyenggol tangan Atara.

"Eh sorry sorry"

"Iyah gapapa" balas Atara

Mereka melanjutkan mengerjakan soal tersebut sampai benar-benar selesai.

Atara sudah selesai dan mengumpulkan soal beserta jawabannya ke meja guru. Dan keluar kelas.

ATARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang