TigaPuluhDelapan -[ATARA]

94 2 0
                                    

Pukul 5.15 pagi

Atara, Reyna dan Salsa sudah bangun dan sudah mulai prepare barang-barang. Reyna sibuk dengan rambutnya yang sedang di catok. Salsa sibuk mengoleskan make up di wajahnya. Sedangkan Atara sibuk membereskan koper dan tas miliknya agar tidak ada yang ketinggalan.

Mereka akan berangkat pada jam setengah 6 pagi. Di karenakan untuk menghindari kemacetan, apalagi sudah mendekati libur berpuasa.

Atara memilih dresscode seperti ini, simpel dan santai karena ia berfikir di sana juga pasti akan bertemu dengan kasur lagi dan pastinya rebahan lagi.

Salsa juga memakai celana pendek sama dengan Atara hanya sedikit berbeda, Salsa memakai kaos merah dan celana jeans pendek berwarna hitam dan memakai bleazer juga sepatu putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salsa juga memakai celana pendek sama dengan Atara hanya sedikit berbeda, Salsa memakai kaos merah dan celana jeans pendek berwarna hitam dan memakai bleazer juga sepatu putih. Sedangkan Reyna memakai celana jogger selutut dan memakai kaos hitam beserta sepatu kets berwarna putih.

Saat jam sudah menunjukkan pukul 05.30 mereka bergegas membawa semua koper dan tas mereka masing-masing ke bawah.

Mobil Davis yang sedikit terbilang 'mewah' itu sudah terparkir di depan rumah Atara. Davis dan teman-teman nya turun dari mobil untuk membantu para cewe memasukkan barang-barang mereka.

Davis menghampiri Atara yang sedang mendorong kopernya "sini biar aku yang masukin, udah ga ada yang ketinggalan kan?"

Atara menggeleng "ga ada, yaudah aku ke dalam dulu ya mau ambil tas bekel"

Davis mengangguk paham lalu memasukkan barang-barang Atara ke dalam bagasi mobil.

"Udah nih ga ada lagi barang-barang nya?" Tanya Zen memastikan

"Udah" balas Reyna dan Salsa kompak.

Atara keluar dengan kedua orang tuanya bahkan pak wawan supir Atara dan bi Siti pembantu rumah Atara berdiri di depan pagar rumah.

"Pah, mah Tara berangkat ya" sambil menyalimi orang tuanya

"Iyah hati hati ya di jalan" Ucap Anna mencium kening dan pipi Atara.

"pak wawan, bi siti Tara berangkat yah" lanjutnya

"Iya non hati hati ya non" ujar Bi Siti dan diangguki juga oleh pak wawan.

Teman-teman Atara pun juga berpamitan sebelum mereka memulai perjalanan mereka ke Bandung.

Pada saat di bagian Davis. Davis menyalimi Anna dan Ferdian "pamit ya tan, pamit ya om"

Ferdian dan Anna mengelus pundak Davis "jagain Atara ya Dav, om titip di kamu"

"Siap om, ama Davis Tara aman"

"Sip om percaya sama kamu"

Davis tersenyum. Orang tua Atara sudah tau jika anak nya berpacaran dengan Davis, karena semalam Atara sempat cerita pada kedua orang tuanya saat kedua orang tuanya memanggil dirinya ke kamar mereka. Tidak ada penolakan dari orang tua Atara, apalagi Anna yang sangat setuju anak nya menjalin hubungan dengan anak dari temannya itu, yang biasa di sebut dengan julukan 'si ganteng'. Bahkan Ferdian ayah dari Atara percaya jika Davis bisa menjaga Atara dan membuat anaknya bahagia.
Kedua orang tua Atara setuju-setuju saja jika anaknya bisa bahagia, apalagi Atara sudah mulai bisa menerima laki-laki dalam hidupnya.

ATARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang