Pukul 06.05
Pagi ini mereka akan melakukan lari pagi di sekitar daerah villa, sebelumnya mereka sempat berkumpul lalu mensepakati untuk lari pagi. Mereka sudah siap di depan villa dan melakukan pemanasan sebelum memulai lari pagi mereka.
Sesudah pemanasan mereka mulai lari pagi mengitari daerah villa yang masih sejuk di tanami pepohonan yang rindang. Awalnya mereka lari pagi berbarengan tapi di pertengahan jalan mereka berpencar dengan pasangan mereka masing-masing. Tersisa hanya Reyna dan Zen. Mereka tetap 'jogging' dengan santai dan sesekali mereka mengobrol hingga terkadang ada lelucon yang membuat dua sejoli itu tertawa.
Reyna dan Zen berhenti di sebuah sungai, mereka memilih duduk dan beristirahat dulu. Ada pepohonan yang sangat rindang sehingga tidak membuat mereka kepanasan, sungai juga yang membuat suasana semakin adem di rasakan.
Reyna melirik Zen "cape ga? Nih minum air gw" Reyna memberi Zen botol minum nya.
Zen menerima dan meminumnya "makasih"
Reyna hanya membalas dengan senyuman.
"Oiya Rey, sejak kapan lu punya villa di sini?" Tanya Zen
"Hemm.. Udah lama banget si, kata nyokap gw si dari gw belum lahir"
"Lama juga ya"
"Ya gitu deh"
"Tapi lu sering tinggal di villa?"
"Dulu sih sering banget nempatin pas bokap gw punya bisnis di Bandung, tapi sekarang kan udah di Jakarta jadinya ya mau ga mau harus pindah ke sana, semenjak pindah ke Jakarta, pas libur doank bisa nempatin tuh villa. Tapi sekarang kan ortu gw sibuk jadi ga sempet buat nginep di villa" jelas Reyna
Zen mengangguk "ohh gitu"
"Oiya gw mau nanya deh sama lu" kata Reyna
"Hem?"
"Nih lu kan cowo, di sisi cowo biasanya ngapain kalo ga ngabarin cewenya?"
Zen menatap Reyna sekilas lalu mengalihkan pandangan nya ke sungai.
"Hemm.. Mungkin sih sibuk, Jadi ga sempet ngabarin cewe nya"
"Tapi kalo ga ngabarinnya udah hampir sebulan apa masih dengan alasan sibuk?"
Zen mengerti arah pembicaraan Reyna, Reyna menceritakan hubungannya dengan Angga pacarnya dengan menanyakan itu padanya.
"Menurut gw sih, cowo ga ngabarin wajar mungkin lagi sibuk atau ada hal yang harus buat fokus dalam kegiatannya. Tapi kalo udah hampir sebulan ga ngabarin, mungkin bosen"
Reyna menunduk lalu menatap sungai di depannya lagi.
"Apa yang lu certain ini ada hubungannya sama Angga?" Tanya Zen penasaran
Reyna yang mendengar pertanyaan yang di lontarkan Zen hanya bisa mendengus pelan dan tersenyum sinis
"Sorry kalo buat lu ngerasa gimana-gimana. Tapi kalo lu mau cerita gw siap denger"
Reyna menatap Zen dengan senyuman yang masih merekah di wajahnya. Walaupun Zen tau itu adalah senyum paksaan yang dipasang Reyna agar dirinya tak tau ada kesedihan di dalam nya.
"Ya gapapa sih, gw cuma nanya aja" elak Reyna
"Apa dia ga ngabarin lu sama sekali?"
Reyna terdiam lalu menggelengkan kepalanya pelan. "Gw juga bingung Zen apa yang harus gw lakuin, gw chat ga di bales, gw telpon ga di angkat padahal dia online, bahkan dia ga mau nemuin gw padahal kelas sebelahan"
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARA [END]
Teen Fiction[ BELUM DIREVISI ] Seorang gadis yg bernama Atara Chrisayna Dessell dengan sikapnya yg tomboy, ribet, bawel, gampang badmood, ga suka di paksa, dan ga suka di atur ( kecuali ortunya). Atara memang tidak suka dekat dengan cowo apalagi berhubungan, ka...