Atara memasuki kelasnya. Baru saja ia ingin menduduki bangku, ada satu orang sahabatnya yang membuat perhatian Atara tertuju pada satu sahabatnya itu.
Salsa datang dengan wajah yang ditekuk dan jutek, seperti ada masalah dalam dirinya. Lalu salsa duduk di belakang bangku Atara.
Atara menegok ke belakang di mana tempat yang di duduki salsa."Lu kenapa sal?" tanya Atara
Salsa masih belum menjawab ia terus menatap kukunya dengan wajah yang masih ditekuk. Karena belum ada jawaban akhirnya Atara pindah ke belakang dan duduk di samping Salsa.
Atara merangkul salsa dan mengelus tangannya "kalo lu emang belum siap cerita gapapa, gw bakal nunggu lu sampe lu siap buat cerita"
Salsa mengangguk pelan dan ia melihat ke Atas "gw ke kelas dulu ya"
Atara tersenyum dan mengangguk.
"Fokus belajarnya jangan terlalu di pikirin oke?"Salsa mengangguk singkat dan bangkit dari duduknya hingga dia tak nampak lagi di kelas Atara.
"Pasti Fandi" tebak Atara
Atara pindah ke tempat duduknya semula dan mulai membaca novel yang sudah ia bawa dari rumah.
🍀🍀🍀
Istirahat tiba. Atara berjalan di koridor sekolah yang terbilang cukup sepi dengan headset yang ada di telinganya, ia ingin ke perpustakaan lewat belakang karena pintu depan di tutup jadi yang ingin ke perpustakaan diharuskan lewat pintu belakang. Akhirnya Atara terpaksa harus lewat pintu belakang dan ia juga harus melewati koridor yang cukup sepi.
Atara tidak merasa takut atau yang berpikiran negatif, selama melewati koridor yang sepi itu Atara mengalunkan lagu agar menghibur dirinya sendiri dan selalu berpikiran positif."Aaaaaaaaaa"
Seketika Atara berhenti dan melepas headset nya, ia mencari sumber teriakan seorang cewe yang terbilang cukup nyaring karena suasana koridor ini pun sepi.
"Jangaannnnnn gw mohon"
Teriakan itu semakin nyata dan semakin mendengung di telinga Atara. Atara mendengar suara itu dari arah sebelah kiri, Atara melangkahkan satu kakinya maju ke depan sebenarnya Atara takut dan ragu untuk pergi ke sana tapi ia juga memikirkan bagaimana nasib cewe disana. Akhirnya dengan penuh keberanian ia melanjutkan langkahnya dan mencari sumber suara itu.
"Hiks, gw mohon hiks"
Semakin jelas suara cewe itu yang sedang menangis, Atara memberhentikan langkahnya didekat gudang sekolah yang lumayan jarang dikunjungi. Pintu gudang itu terbuka sedikit hingga menampakkan seorang lelaki dan seorang perempuan yang teriak tadi. Atara mengintip dari celah pintu itu.
"Bilang iya atau kayu ini melayang?" ucap cowo itu dengan tangan yang memegang balok kayu
Cewe itu menunduk dan menangis hebat sambil menekuk lututnya. Baju olahraga yang dipakainya pun sudah penuh noda hitam karena benturan dan tembok yang kotor.
"Gw mohon ki, gw mohon" isak cewe itu
"Kalo lu ga mau jadi cewe gw, terpaksa gw harus lakuin ini ke lu, biar lu tau rasa sakit yang selama ini gw rasain gimana, dan lu bakal ngerasain sakit yang lebih parah cha dari sakit gw" ucap cowo itu dengan tangan yang sudah memegang balok kayu yang berukuran sedang.
Kayu itu mulai melayang perlahan ke udara ke arah cewe itu dan....
*bughhhh
"Aaaaa"
Cewe yang ingin di pukul dengan kayu itu kaget dan menutup mulutmu berbarengan dengan air mata yang mengalir, karena kayu itu bukan mengenai tubuhnya tapi malah mengenai Atara. Bahkan cewe itu tidak kenal dengan Atara.
Sedangkan cowo itu dia bingung dan panik karena rencananya di luar dugaannya. Cowo itu membanting kayunya dan pergi meninggalkan gudang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARA [END]
Teen Fiction[ BELUM DIREVISI ] Seorang gadis yg bernama Atara Chrisayna Dessell dengan sikapnya yg tomboy, ribet, bawel, gampang badmood, ga suka di paksa, dan ga suka di atur ( kecuali ortunya). Atara memang tidak suka dekat dengan cowo apalagi berhubungan, ka...