Prang...
Atara tak sengaja menjatuhkan minuman orange jus milih Davis yang akan ia bawakan pada Davis. Atara sudah meneteskan air matanya sedaritadi ia menyimak obrolan mereka yang mereka berdua tidak sadari kehadiran Atara.
Acha dan Davis menengok, melihat Atara yang menatap mereka dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Ataraaa" Davis menghampiri Atara yang mengelap air matanya.
"Atara aku bisa jelasin" Davis panik
"Aku sebenernya udah tau. Kalian dijodohin kan?" Atara tersenyum miris
Davis menunduk "iya tar, perusahaan bokap Jesi bangkrut dan papah aku nolongin perusahaan bokap Jesi. Tapi bokap Jesi pengen balas budi sama papah aku dengan menjdodohkan aku sama Acha. Papah aku ga enak untuk nolak Tar, jadi mau ga mau papah setuju"
Atara tersenyum lebar "oyaudah mungkin emang benar dan keputusan yang tepat supaya papahnya Jesi ga ngerasa punya utang sama papah kamu"
"Tapi tara aku gamau dengan perjodohan ini" Davis menatap Atara melas.
Acha sedaritadi hanya menangis di belakang menatap Atara dan Davis yang mungkin hubungan mereka akan berakhir jika mengetahui ini.
"Kamu ga boleh egois Dav, aku ga suka kamu egois. Inget dengan perjodohan kamu sama Acha itu bisa buat hubungan bisnis papanya Acha kembali bangkit"
Davis meneteskan air matanya. "Maafin aku Tara. Maafin aku."
Atara memegang pundak Davis yang semakin lama menurun "Dav jangan kaya gini. Ingat! Kamu itu kuat aku yakin kamu bisa hadapin ini semua. Kalo kamu emang sayang sama aku, plis lakuin ini demi aku"
Davis menatap Atara yang meneteskan air matanya.
Acha mendekati Atara lalu memeluk Atara "maafin papah gw ya tar. Maafin gw juga. Gw emang orang yang selalu buat lu terluka dan gabisa jadi temen lo yang baik. Gw minta maaf tara" Acha terisak hebat dipeluk Atara. Ia benar-benar sangat mengecewakan Atara.
Atara membalas pelukan Acha dengan air mata yang sudah mengalir deras.
"Gapapa kok Cha. Ini mungkin yang terbaik buat gw dan yang terbaik juga buat lo" Perkataan Atara membuat Acha semakin terisak dengan bahu yang bergetar hebat.Atara melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya. "Jangan nangis Cha. Jangan kaya gini"
Acha menghapus air matanya dan masih terisak.
Reyna, Salsa, Zen, dan Fandi menghampiri Atara, Davis dan Acha yang sedang dalam keadaan yang sudah terbaca.
"Atara lo kenapa? Dav lo kenapa? Cha lo juga kenapa nangis?" tanya Reyna berurutan
Atara tersenyum "gapapa kok Rey"
"Lu kenapa si Tar bohong terus sama kita" ucap Salsa melas.
"Acha dijodohin sama Davis" kata Atara singkat.
Salsa, Reyna, Fandi dan Zen terkejut hebat "kok bisa?" tanya Salsa.
"Biar mereka aja ya yang jelasin. Gw kayanya mau cabut pulang deh"
Mereka semua masih terdiam. Atara memungut beling yang pecah tadi dengan mata yang sudah tergenang di kantung matanya. Karena penglihatan kabur dengan genangan yang mengumpul di matanya membuat tangan Atara tertusuk beling dan berdarah.
"Atara yaampun tangan lo berdarah"
Reyna berjongkok lalu mengambil tisu di dalam tasnya, membalut luka Atara."Atara ayo aku anter pulang" Davis membujuk sambil membalut luka Atara
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARA [END]
Teen Fiction[ BELUM DIREVISI ] Seorang gadis yg bernama Atara Chrisayna Dessell dengan sikapnya yg tomboy, ribet, bawel, gampang badmood, ga suka di paksa, dan ga suka di atur ( kecuali ortunya). Atara memang tidak suka dekat dengan cowo apalagi berhubungan, ka...