Duapuluhempat- [ATARA]

97 5 0
                                    

Pukul 19.30 p.m

Atara membuka pintu rumahnya dengan letih, karena seharian ini ia sudah mengeluarkan banyak tawa bersama kedua teman-temannya itu saat di rumah Reyna.

Saat Atara sudah memasuki ruang keluarga, ia mendapati Reta kakaknya yang sedang duduk dengan handphone di tangannya dan TV yang menyala menontoninya.

Reta menyadari pulangnya Atara "Tara, dari mana aja baru pulang jam segini?"

"Rumah Reyna" jawab Atara seadanya dan mulai menaiki anak tangga.

"Lu ngapa dah lemes banget bawaannya"

Atara tidak menjawab Reta yang sedang menanyanya, ia tetap melangkahkan kakinya menuju kamar. Ia hanya ingin bertemu dengan tempat tidurnya dan guling tersayangnya.

                                  ***

Matahari yang cerah, hingga pada hari ini Atara sudah berada di sekolahnya, ia berangkat lebih awal supaya menghindari osis osis yang biasanya berada di depan gerbang dan menghindari hukuman yang tidak diinginkannya.

Atara melewati lorong yang terbilang sangat sepi, ia melewati jalan belakang supaya lebih dekat dengan kelasnya. Saat ada tikungan di dekat kelasnya, Atara terkejut karena ia berpapasan dengan seorang laki laki yang waktu itu Atara tidak sengaja menabraknya di dekat lorong ini juga.

Atara terdiam, meneliti dari lekukan wajah itu. Bola mata yang sangat Indah, bibir yang tipis, hingga lekukan wajah yang menurut Atara itu sangat cool.
Bahkan laki laki itu juga menatap Atara dengan diam.

"Sorry" ucap laki-laki itu

Atara tersadar "gapapa" sambil melangkahkan kaki untuk melanjutkan arahnya ke kelas.

Namun saat Atara ingin melangkahkan kakinya, tangannya ditahan oleh laki laki tersebut.

Atara tersentak dan melihat tangannya yang di tahan oleh laki laki itu, lalu laki laki itu melepas tangannya. "Ehmm sorry, lu yang waktu itu nabrak gw kan?" tanyanya

Atara melihat wajah laki laki itu "iyah, kenapa?"

"Boleh gw tau nama lu?" laki laki itu mengulurkan tangannya lagi seperti waktu itu ia ingin berkenalan dengan Atara

"Gw Atara" ucapnya dengan tidak membalas uluran jabatan dari tangan laki laki tersebut.

Laki laki itu menarik tangannya "kenalin nama gw Reno Azero, bisa panggil gw Reno"

Atara hanya tersenyum "gw duluan"
dan melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti. Atara meninggalkan Reno yang masih bergeming di tempatnya.

Reno hanya mengulas senyum singkat saat Atara meninggalkannya.

Saat sampai di kelasnya Atara sudah melihat Salsa dan Reyna yang sudah duduk di bangkunya.

Atara menghampirinya dan langsung duduk "weh lu pada kenal ga Reno A.... A.... Azero?" tanya Atara sambil memegang dagunya

"Reno? Anak kelas Ips 2?" tanya Salsa

"Ya gatau lah dia kelas berapa" jawab salsa

Salsa dan Reyna mengernyit "emang kenapa sal?" Reyna penasaran

"Ya gapapa si, waktu itu gw sempet ketemu dia cuma gw buru-buru waktu itu, nah tadi barusan gw ketemu dia lagi, terus tadi dia minta tau nama gw dan dia juga nyebutin nama dia"

"Ohh kirain kenapa" Reyna menyenderkan punggung nya ke bangku yang ia duduki.

"Mayan Tar dia udah cool, cakep, pinter lagi" Ucap salsa dengan ekspresi memuji

ATARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang