Duapuluhenam- [ATARA]

93 2 0
                                    

"Kenapa kaka ga pacaran aja sama bang Dapis?" tanya Devan dengan polosnya

*jleb

"Heh, Devan tau apa kamu tentang pacar-pacaran?" tanya Davis menatap Devan

"Temen depan juga ada yang pacaran soalnya"

"Eh ga boleh, Devan ga boleh pacaran ya. Kamu masih kecil belum ngerti pacar-pacaran. Nanti tunggu Devan gede baru boleh pacaran" Atara mencolek hidung Devan

"Iya kak. Kalo aku udah kaya kak Tara sama bang Dapis, aku mau pacaran"

Davis hanya menggelengkan kepalanya sedangkan Atara tersenyum gemas melihat Devan. Devan cepat sekali akrab dengan dirinya, seperti sudah lama kenal bahkan tidak merasa canggung apapun. Atara sangat senang bertemu Devan.

****

Atara sudah sampai di depan rumahnya dan ia turun dari motor Davis.

"Dav makasih ya" ucap Atara

Davis hanya tersenyum menatap Atara

"Oh iya.. Salamin ke Devan sama papa mamah kamu. Tadi kan blom sempet bilang soalnya mereka lagi di kamar jadi ga enak takut ganggu" Atara tidak menyadari bahwa dia memanggil Davis dengan sebutan 'kamu'

Davis terkekeh "gapapa, nanti gw salamin. Salamin balik ke ortu lu ya"

Atara tersenyum "yaudh gw masuk"
Perlahan Atara meninggalkan Davis yang masih saja di depan rumahnya memperhatikan Atara hingga masuk ke rumahnya.

***

Pukul 9.13 pagi

Atara sedang menikmati film yang ada di televisi sambil memakan cemilannya dengan baju tidur yang masih menempel pada tubuhnya.

Reta menghampiri Atara yang sedang duduk di sofa sambil menatap televisi.

"Tar, tumben lu jam segini udah bangun, biasanya kebo" ucap Reta sambil memainkan ponselnya

Atara melirik Reta "pengen nonton film ini jadi gw relain waktu tidur gw demi nih film" Atara sedang menonton film 'Alvin and the chipmunks'

"Eh btw kok tumben banget si libur seminggu?" tanya Atara

"Iyah diliburin dulu gw, minggu depan gw semester"

"Uluuluuu... semangattt kakakkuuuu" Atara sambil mencubit pipi Reta

"Aduhh sakittt.. Ntar gw mau jalan ama Zio, masa pipi gw merah" Reta menabok tangan Atara

Atara melepas cubitannya. "Ekhem.. Yang mau jalan mah beda"

"Ya biasalah melepas rindu" Reta menaik turunkan alisnya

"Iya dah iya" ucap Atara sambil menonton film nya kembali

Reta meninggalkan Atara yang sibuk dengan film tontonannya, ia pergi ke kamar untuk bersiap karna ia ingin bertemu dengan Zio.

10 menit kemudian.

Ting.. Tong..

Bel rumah berbunyi dan menghilangkan kefokusan Atara yang sedang menonton.

"Aduh lgi seru juga" Atara mem pause film nya dan beranjak untuk membuka gerbang rumahnya.

Atara membuka gerbangnya dan menampakkan seseorang yang tidak asing bagi Atara.

"Eh kak Zio.. Masuk kak" Atara tersenyum sambil mempersilahkan Zio masuk.

"Reta ada?" tanya Zio dengan langkah memasuki pekarangan rumah.

"Ohh ada kok kak.. Dia lagi siap-siap katanya"

Mereka mulai masuk ke dalam rumah. Atara yang duduk di ruang TV tadi. Dan Zio yang sedang menunggu Reta di ruang tamu.

Reta pun akhirnya keluar kamar dengan tampilannya yang memakai baju kaos dan celana jeans biru dengan flatshoes berwarna hitam.

"Kak udah ditunggu di ruang tamu ama kak Zio tuh" ucap Atara

"Wokeh siapp, gw berangkat dulu yaa dahhh" Reta mencubit pipi Atara gemas

"Iya hati hati" Atara mengusap pelan pipinya

Reta dan Zio bertemu dan mulai meninggalkan rumah mereka.

Saat film sudah selesai Atara beranjak pergi ke kamarnya dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi.

Selesai sudah Atara bersiap, dia sedang berdiri di depan cermin degan pakaiannya kaos dan celana kulot selutut dengan sendal perginya.

"Oke siap" Atara mengambil slingbag nya bahkan handphonenya lalu pergi meninggalkan kamarnya.

Ada mobil milik mamanya yang menganggur karena mamahnya masih pergi bisnis degan perusahaan lain ke luar kota untuk sementara.
Jadi Atara memakai mobil mamanya selagi mamanya tidak ada. Lagian tak jauh pikirnya.

Atara mulai menyetir mobilnya ke luar pekarangan rumah. Tak lupa ia mengunci pagar rumahnya.

Di perjalanan sesekali Atara ikut bernyanyi efek lagu yang ia putar.

Tiba sudah mobil Atara terparkir mulus di tempat parkiran cafe itu.

Ia keluar dari mobil dan melangkahkan kaki nya masuk ke dalam cafe melody, tempat ia resmi sahabatan dengan Reyna.

Ia mulai duduk di tempat biasa yaitu pojok kaca.

Atara mengangkat tangannya untuk memesan "mba"

Pelayan itu datang menghampiri Atara "Iyah non, mau pesen apa?"

"Chocolate nya satu"

"Ada lagi?" tanya pelayan itu yang bernama susi

"Udah cukup"

"Oke mohon di tunggu sebentar ya"

Atara mengangguk sambil tersenyum. Sambil menunggu pesanan datang, Atara memainkan handphonenya.
Tak sengaja ada seseorang menghampiri meja Atara.

"Hai, boleh duduk di sini?" sapa perempuan itu

Atara melirik dan mengangguk.

Perempuan itu duduk berhadapan dengan Atara "Makasih, Eh maaf sebelumnya, kenalin nama aku Acha Nabila. Kamu bisa panggil aku Acha" ucapnya sambil tersenyum

Atara mengangguk mengiyakan.

"Btw nama kamu siapa?" tanya perempuan itu

"Gw Atara" jawab Atara.

"Aku kaya pernah liat kamu deh, hmm kaya ga asing. Kamu sekolah di SMA Garuda Jaya kan?

"Iyah, kok lu tau?" Atara mengernyit heran.

"Iyah aku sekolah di situ juga kelas 10 IPS 4"

"Ohh, gw kelas 10 IPA 2"

"hehe kebetulan kita di sini ketemu"

Atara tersenyum dan berbincang cukup lama dengan Acha

****

Atara tiba di rumah yang lumayan besar dengan cat berwarna putih. Rumah itu adalah milik Acha

"Ehmm makasih ya Tar udah anterin aku sampe rumah gini. Maaf yaa aku ngerepotin kamu" ucap Acha

Atara tersenyum "santai aja kali, selagi ada tebengan ya jangan ditolak daripada lu ngeluarin duit. Mending ditabung uangnya ya kan?"

"Ehhe iya Tar.. Sekali lagi makasih yaa"

"Sama sama"

Acha keluar dari mobil Atara dan berdiri di depan gerbang rumahnya. "Hati hati.." Acha tersenyum

"Dahh" Atara melajukan mobilnya pergi.

"Dahh" Acha melambaikan tangannya. Lalu masuk ke dalam rumahnya.

****

ATARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang