14. Weeping behind The Blanket

4.2K 411 12
                                    

V's villa, 11 November 2018

"Eonni juga ikut?"

Bibir gadis itu menekuk tak senang saat Eunbi mengangguk setelah tersenyum tipis sebelumnya. Mood nya kacau, lagi. Amarah nya kembali timbul karena tak terima saat mendengar bahwa hanya ia yang tak boleh ikut kemana mereka pergi malam ini. Kata Jungkook, "Hanya pertemuan, kau tunggu saja di villa untuk malam ini." Tahu apa reaksi nya saat lelaki itu mengatakannya? Ia marah, merasa tak adil. Bukan karena Jin Hee yang terlalu manja, tapi karena ia tahu ada sesuatu yang akan mereka lakukan.

Ia mengkhawatirkan Jungkook, meski ia tahu bahwa kekasihnya itu akan baik-baik saja. Gadis bermarga Go satu ini merasa bahwa ia tak ingin menjadi seseorang yang tak berguna. Setidaknya Jin Hee ingin membantu. Bahkan entah keluhan keberapa yang ia proteskan pada Jungkook. Tapi sayangnya lelaki itu hanya tetap diam tak menjawab dan memilih pergi setiap kali Jin Hee meminta untuk ikut.

Dan untuk langkah terakhir, kini ia berusaha untuk membujuk Eunbi. Setidaknya gadis yang sudah menjadi kekasih lama Kim Seokjin itu bisa membantu dirinya untuk membujuk Jungkook nanti. Mungkin.

"Bisakah aku ikut?" Binaran mata gadis itu diperlihatkan pada Eunbi. Sebisa mungkin memperlihatkan betapa putus asa nya Jin Hee meminta.

Namun sayang, hanya kekehan geli yang gadis Go itu dengar. Selalu seperti ini, ia bingung karena selalu ditertawakan oleh gadis yang sudah ia anggap kakak itu. Apa yang lucu darinya? Ia tidak pandai membuat guyonan, ia juga selalu berusaha untuk serius disetiap ucapannya. Tapi lagi dan lagi, Eunbi sangat suka menertawakannya. Entah ia diam, atau hanya membuat gumaman kecil. Jin Hee juga ingat saat pagi tadi Eunbi tiba-tiba mengatakan keinginannya untuk memiliki anak seperti Jin Hee pada Jin.

"Eonni, aku benar-benar tidak akan menyusahkan kalian. Sebisa mungkin, aku pasti akan membantu. Biarkan aku ikut, eoh?"

Gadis yang sedang menuang teh hijau pada beberapa cangkir itu menghela nafas pelan, kemudian menatap nya. "Kenapa tidak minta pada JK?"

Jin Hee membuang nafas kasar sembari mengusap wajah nya, entah untuk keberapa kali ia melakukan itu hari ini. "Meski aku berlutut di depannya sekali pun ia pasti tidak akan mengizinkan ku, eonni."

"Maka dari itu, JK saja tak mengizinkan mu. Apalagi aku?"

Ingin mengeluh lagi, namun ia tahan. "Baiklah, memang tidak ada cara lain. Sepertinya aku memang akan mati bosan malam ini." Eunbi tertawa setelah Jin Hee melenggang pergi dengan beberapa gerutuan kesal yang betah gadis itu gumamkan.

ⓑ-ⓦⓗⓘⓣⓔ

Tak memiliki pekerjaan apapun karena Jungkook juga melarangnya menggunakan dapur, Jin Hee tak memiliki pilihan lain selain menghabiskan waktu di kamar. Mungkin akan ada Jungkook, tapi ia tak peduli. Ia bahkan juga sudah berniat untuk ikut mendiamkan Jungkook. Seperti saat ini. Saat ekor mata nya menangkap sosok laki-laki itu di atas ranjang. Masih betah memangku laptop di paha dan punggung yang menyender pada tumpukan bantal.

Sempat tergoda untuk melirik, Jin Hee mencubit lengannya sendiri untuk menyadarkan diri. Mengambil beberapa buku yang sengaja ia bawa, lalu memilih duduk di salah satu sofa yang ada di sana. Mungkin karena mood nya yang buruk, ia kembali merutuki posisi sofa yang sialnya harus berhadapan dengan posisi ranjang. Ia bahkan meringis saat tak sengaja menetapkan atensi nya pada Jungkook.

Tampan. Batinnya tak berhenti memuji wajah dan tubuh ideal bak model milik Jungkook. Namun, di sisi lain ia juga masih ingin mempertahankan niat nya untuk mendiamkan lelaki itu. Janji tetap janji.

Lima belas menit berlalu. Masih dalam keheningan masing-masing. Jin Hee mendengus tak tahan, mungkin Jungkook memang terbiasa bersikap diam dan dingin seperti ini, tapi tidak dengan dirinya. Jin Hee butuh teman bicara di saat seperti ini. Sempat tersentak kaget begitu mendengar suara gemuruh hujan di luar, ia mengelus dada nya pelan sembari membuang nafas untuk menenangkan jantung nya.

The B-White | JJK √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang