1. The Boy with Red Hair

6.5K 551 37
                                    

-8 tahun lalu-

Busan

Musim semi indah di pagi yang cukup menyenangkan bagi siapa saja yang memulai hari sekolah mereka. Tak terkecuali seorang gadis dengan rambut sebahu berwarna hitam kecoklatan alami miliknya.

Angin musim semi yang cukup dingin menerbangkan surai nya dengan lembut, membuat senyum di bibirnya terpatri sedikit demi sedikit. Sebuah jaket berwarna merah menutupi almamater sekolah menengah nya dan menyisakan rok berwarna abu gelap dengan motif strip horizontal pada bagian bawahnya.

Tangannya meremas erat tali tas coklat yang kini ia pakai kala sekujur tubuhnya mulai sedikit merasa kedinginan.

Melupakan seluruh pejalan kaki Busan yang ramai. Gadis bermata indah dengan manik hitam jernih itu jatuh pada sebuah gedung sekolah besar yang berdiri kokoh.

HYOWON HIGH SCHOOL

Kaki jenjang nya bergerak dua kali lebih cepat dibanding sebelumnya. Gerbang bercat hijau tua itu terlewati begitu ia masuk dengan langkah riang.

Tanpa melepaskan genggamannya pada tali tas, gadis itu terus berlari semakin masuk menuju sekolah yang tampak sudah sangat dipenuhi oleh siswa maupun guru.

Lorong-lorong kelas dilewatinya sendirian, masih dengan senyum yang setia menghiasi wajah cantik nan manis nya, gadis itu masuk pada sebuah kelas berlebelkan '2-5'.

Tak ada siapapun yang ditangkap oleh manik nya. Sudah biasa, pikirnya. Ia memang seorang murid yang bisa dikatakan selalu datang paling awal di kelas nya ini. Tentu saja, kelas yang di cap paling buruk mana mungkin dihadiri tepat waktu oleh para murid nya.

Tapi kenapa gadis ini bisa masuk ke kelas 'terburuk'? Jawabannya adalah karena kelas 2-5 merupakan kelas yang biaya nya bisa dibilang cukup murah dibanding kelas lainnya.

Kelas dengan fasilitas kurang memadai seperti bangku rusak, papan tulis yang hampir terjatuh, atap lembab, guru yang terkadang masuk dan kadang tidak, mata pelajaran yang bisa dihitung dengan jari, murid buangan dari kelas sebelumnya, dan berbagai macam hal lainnya yang menjadikan kelas itu cukup terabaikan.

Tapi bagi gadis cantik yang kini tengah duduk sendirian itu, kelas tidaklah penting, fasilitas juga tidak penting, ia hanya ingin segera lulus dengan nilai yang cukup dan bisa membanggakan ibu panti nya.

Siapa yang tak kenal dengan gadis ini?

Namanya Go Jin Hee, ia ditinggalkan oleh kedua orang tua nya yang meninggal sejak ia masih berumur 7 tahun.

Panti asuhan yang sekarang menjadi rumah tempatnya tinggal bernama Sunshine Gift, hanya panti asuhan kecil. Bahkan bisa dikatakan panti asuhan terasing karena cukup jauh dari keramaian kota Busan.

Ia dekat dengan pemilik panti, namanya Seo Kyung Ra, wanita yang sudah cukup berumur. Biaya kehidupan nya selama ini bukan dari panti lagi, ia sudah memutuskan bekerja sebagai kurir pengatar susu setiap pagi buta, setelah pulang sekolah ia akan menjadi pelayan di sebuah restoran ayam dan malam nya ia akan bekerja sebagai petugas kasir di mini market sampai tengah malam.

Ia gadis pemberani walau sifat polos, ceroboh, dan imut nya tak pernah hilang. Ia juga manja pada orang-orang yang menyayanginya, terutama Seo ahjumma.

Awal masuk di sekolah ini Jin Hee bahkan dipandang agung oleh setiap murid lelaki karena kecantikannya, tapi hal itu tak berlangsung lama. Saat seluruh siswa sekolah tau siapa jati diri nya yang sebenarnya, ia tak diacuhkan dan dihina.

Teman sekelasnya banyak yang tak pernah menganggap nya ada, terkadang ada beberapa lelaki yang sedikit tertarik tapi sayang, Jin Hee lebih memilih menjauh dibanding menerima konsekuensi dibully habis-habisan oleh senior maupun junior kelas nya.

The B-White | JJK √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang