18. How Hurt is it?

3.9K 411 66
                                    

Mulmed bisa diplay dimana aja yah, diulang-ulang malah lebih nge feel buat part ini. Is up to you 😊 Happy reading 🤗

18 November 2018, 9.27 PM

"Jungkook, menurutmu bintang mana yang paling terang?" Jari telunjuk mungil itu menunjuk di antara kegelapan malam sembari tersenyum antusias menunggu jawaban lelaki di sampingnya.

Mendengus kecewa kala pertanyaannya sama sekali tidak dijawab. Membenarkan letak posisi berbaring nya menjadi menyamping, kemudian menggiring telunjuk jemari nya menuju permukaan pipi Jungkook yang rupanya masih terdiam menatap gugusan bintang di atas sana. Menarik kedua sudut bibir nya ke atas, wanita itu menekan-nekan beberapa kali telunjuknya. Terkekeh riang kala mata hazel itu menyorotinya dengan tatapan jengah.

"Dulu sekali, saat aku berumur sembilan tahun, Seo ahjumma selalu menanyakan itu ketika kami menatap langit malam. Bahkan meski tidak ada satu pun bintang terlihat. Jadi, sekarang aku bertanya padamu, Jeon."

Lelaki itu melirik singkat wanita dengan manik jernih di pangkuan lengannya. Berdecih geli sembari ikut memiringkan tubuhnya agar bisa berhadapan. "Kau sungguh menanyakan itu padaku?" Jungkook menarik salah satu sudut bibirnya kala Jin Hee mengangguk kuat. Terlihat sangat antusias dan mendapatkan kebahagiaan tersendiri meski hanya dari sebuah hal sepele. Mendengus sekilas, kedua jemari Jungkook terangkat untuk mendorong kening Jin Hee hingga membawa tubuh mungil itu kembali berbaring seperti semula.

Kemudian Jungkook menyuruh wanita itu untuk menatap gugusan bintang di langit. Menarik sedikit lengan yang menjadi tempat wanita nya bersandar, lalu mencondongkan tubuhnya untuk memperkikis jarak wajah mereka. "Tanyakan lagi." Ucap nya pelan.

"Eoh?"

"Tanyakan lagi pertanyaan mu tadi dan jangan menatap ku." Meneguk saliva nya gugup, Jin Hee menurut. Kembali mengulang pertanyaan tanpa menatap kembali wajah lelaki yang hampir menutupi sebagian wajah nya. "J-Jungkook, menurutmu bintang mana yang paling terang?"

Seulas senyum tipis terbit di wajah lelaki itu. Masih menatap lekat manik jernih wanita di bawahnya. "Tidak ada."

Terkejut dengan jawaban Jungkook, wanita itu merenggut heran. Hampir melirik lelaki itu, namun urung kala Jungkook menegurnya lagi. "Ada satu yang paling bersinar, tapi tidak ada di atas sana." Menahan rasa penasaran dan kesabaran yang tinggi. Wanita itu masih berusaha kukuh tidak mengalihkan perhatiannya dari pemandangan langit.

"Jika tidak ada di langit, itu bukan bintang, Jeon."

"Benarkah?"

"Ehmm."

"Tapi kenapa sangat terang, bagiku sinar nya melebihi sinar bintang di atas sana."

"Sungguh? Di mana?"

"Aku sedang melihatnya sekarang."

Jin Hee terdiam, terlanjur menaruh atensi nya pada Jungkook. Dan apa yang manik lelaki itu lihat ternyata adalah dirinya. Masih dirinya, sedari tadi.

"Bayangan bintang di mata mu, lebih menarik perhatianku daripada jutaan bintang di langit."

Menyembunyikan rona merah di pipi nya sebaik mungkin, wanita itu berdehem pelan. Menjatuhkan lagi tatapannya pada Jungkook, "Kalau tidak ada bintang?"

Sayangnya, tidak ada jawaban yang wanita itu dapat. Jungkook malah menarik dirinya untuk kembali berbaring dan membenarkan posisi lengannya yang masih menjadi bantalan kepala Jin Hee. Mereka terdiam beberapa saat, menatap sunyi pemandangan langit yang bisa terlihat dari jendela loteng. Jadi teringat kala wanita itu sampai harus memaksa Jungkook agar mau berdiam sebentar di sana.

The B-White | JJK √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang