11. Luv U, Me Too

4.8K 440 31
                                    

(Don't play mulmed yet)

"Mau tahu cara menghentikan tangis ku?" Senyum gadis itu terkembang dengan binaran mata berkaca-kaca. Ia menatap Jungkook penuh harap, pun lelaki itu hanya menghela nafas sebagai bentuk mengiyakan.

"Kembalilah menjadi Jungkook yang dulu. Kau tahu kalau aku sangat merindukannya."

Mereka terdiam. Hanya keheningan yang terjadi selama beberapa menit. Mata mereka tak kunjung beranjak dari manik indah masing-masing. Deru nafas beraturan tenang namun jantung yang berdetak tak karuan di dalam. Saling mendamba, penuh harapan akan kebersamaan. Tapi tatapan intens mereka berdua pupus kala sebuah ketukan pintu terdengar cukup keras dari luar kamar.

Laki-laki itu terpaksa berjalan dan membuka pintu nya, membuang nafas jengah kala melihat atensi Jimin juga V di sana. "Aku mencari Jin Hee di kamar nya, tapi tak ada. Mungkin kau tahu kemana dia pergi-"

"Ada apa?" Jin Hee tiba-tiba muncul di balik tubuh Jungkook. Gadis itu menatap mereka penuh tanya saat mendengar bahwa V mencari dirinya.

Karena itu pula, kedua sohib paling lengket itu terkejut. Jin Hee tak tahu alasan mereka bisa seberlebihan itu, bahkan Jimin sempat menunjuk Jungkook dengan bola mata yang membulat tak percaya. "Sudah ku duga." Kata lelaki Park itu.

"Memang kenapa?" Pertanyaan Jin Hee kali ini menyadarkan fokus Jimin.

"Tidak ada. Aku hanya mau memberikan tas yang sempat kau lempar ke luar tadi. Ini masih utuh, kau tak perlu cemas." Senyum kotak V berhasil mengundang tawa Jin Hee. Pasalnya lelaki berambut biru itu hanya menampilkan sisi dingin dan tak bersahabat saat mereka pertama kali bertemu di rumah nya waktu itu.

Kini Jin Hee mengangguk, lengannya hendak terulur di antara celah tubuh Jungkook yang masih menghalangi. Namun tangan lelaki Jeon itu mendahului nya. Bahkan ia sempat terheran saat Jungkook memilih untuk segera menutup pintu dan berjalan menuju posisi nya tadi.

Jin Hee mengangkat kedua bahu nya tak acuh. Ia ikut terduduk di samping Jungkook seperti tadi. Mata nya melirik penasaran dengan apa yang dilakukan Jungkook pada tas nya. Lelaki itu mengeluarkan semua barang nya. "Sebenarnya apa yang kau lakukan? Tas ku bisa sobek jika kau menarik nya seperti itu." Protes Jin Hee masih heran dengan kelakuan Jungkook.

"Itu tas favorit ku." Lanjut nya dengan nada kesal saat tangan lelaki itu berhasil merobek kain tas berwarna ungu kesukaan nya.

Jungkook sempat berdehem pelan sebelum menghentikan kegiatannya, "Aku tidak habis pikir dengan mu." Gumam Jungkook melirik gadis yang hampir menangis di samping nya. Hanya karena tas.

"Bawa pulang semua pakaian mu hari ini." Mata gadis itu membulat disertai kedua alis yang terangkat bingung, "Kenapa?" Ia terkejut, pun ia sudah tak mempedulikan lagi nasib tas nya yang rusak di tangan Jungkook.

"Kau mau mengusir ku? Aku berjanji tidak akan melakukan hal seperti tadi lagi. Jangan mengusirku tiba-tiba seperti ini, ku mohon."

Tapi Jungkook justru terkekeh pelan. Perlu digaris bawahi, lelaki itu hanya terkekeh pelan. Sangat pelan, sampai Jin Hee harus mengulangi kejadian itu berulang kali di kepalanya untuk memastikan bahwa lelaki yang dicintai nya itu baru saja mencetak sejarah bagi kehidupan dewasa nya saat ini. Ia rindu tawa Jungkook, senyum Jungkook, suara lembut Jungkook, usapan halus yang selalu telapak tangan hangat itu berikan pada punggung juga puncak kepala nya, genggaman Jungkook, sapaan Jungkook, bahkan tatapan bersahabat Jungkook pun sangat Jin Hee rindukan sekarang.

Hanya Jungkook seorang di hati nya.

"Kebodohan mu sama sekali belum menghilang." Untuk kali ini, Jin Hee berdecak kesal saat lelaki itu mengejek kebodohannya. Ia tak sebodoh itu untuk disebut bodoh. Jin Hee pintar, hanya saja ia masih kurang mengerti banyak hal mengenai dunia nyata yang sebenarnya. Lagipula ia pecinta dunia fantasi, masih ingat?

The B-White | JJK √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang