28. Past Meet Present

3.7K 366 25
                                    

Baca note di bwh pliss, I need your help 😢

(Don't play mulmed yet)

7.15 PM

Di gelap nya malam hari ini, Jin Hee menyenderkan punggung nya lemah pada jok mobil. Memejamkan matanya sekilas meski tahu bahwa sejak tadi sepasang manik hazel kelam masih memperhatikan dirinya. Raut nya masih menunjukan ekspresi gelisah, menunggu dengan tidak pasti akan keadaan ibu panti nya yang tak kunjung sadar di dalam rumah sakit. Ia bahkan sampai harus ditarik paksa oleh sang kekasih untuk beristirahat di mobil, saking penuh nya pengunjung rumah sakit sejak petang tadi. Kepala nya berdenyut nyeri memikirkan banyak hal, mengeluarkan suara seperlunya tanpa tatapan berbinar yang biasanya ia tunjukan.

"Jeon, bagaimana bisa kau tahu?" Suara lemah itu mengalun pelan dalam sunyi nya keadaan mobil yang memang hanya diisi oleh mereka berdua.

Paham maksud pertanyaan kekasihnya, lelaki itu tampak membuang nafas pelan tanpa melepas pandangannya dari siluet wajah Jin Hee. Se-gelap apapun penerangan di sekitar mereka, manik tajam Jungkook masih bisa menangkap dengan jelas pergerakan manik indah kekasihnya yang mulai mengukuhkan dirinya sebagai pusat perhatian.

Ah, rasanya rindu sekali ia pada tatapan itu.

"Ada yang mengatakannya padaku." Entah karena apa, Jungkook mengernyitkan keningnya ketika Jin Hee menegakan tubuh dalam sekejap. Jelas sekali jika wanita itu tampak terkejut setelah mendengar jawabannya. "Siapa? Apa lelaki itu yang mengatakannya?" Pertanyaan itu meluncur begitu cepat dari mulut sang wanita. Menatap dengan mata menuntut jawaban sesegera mungkin.

Namun, manik Jungkook kembali melihat kepala wanita itu menggeleng samar. Dengan secepat kilat mendekatkan dirinya pada Jungkook, "A-apa saja yang dia katakan?"

Lagi, ekspresi serupa yang akhir-akhir ini selalu wanita nya pasang ketika kegelisahan mendera relung Jin Hee. Berbagai macam pertanyaan hinggap di benaknya, memaksa untuk mencari alasan dari balik ketakutan yang kerap kali ditemukannya dalam diri Jin Hee. Ia bingung, khawatir berlebihan hingga meminta solusi pada Namjoon juga Jin, bahkan Suga pun dimintai nya. Sudah dua hari total ia tidak tidur, memaksimalkan kemampuannya untuk mencari tahu hingga seluk beluk masalah yang bisa membuat wanita nya se-kacau ini. Berpikir seribu kali pun akan berakhir gagal ketika pikirannya kembali dialihkan pada tingkat kekhawatirannya akan keadaan Jin Hee.

Wanita nya berbeda. Manik nya tak se-berbinar dulu. Seakan hidup wanita itu terus menerus dikejar serigala liar. Rasa takut akan terus tergambar dari manik indahnya meski senyum menghiasi. Jungkook bukan orang se-bodoh itu hanya untuk memahami setiap tingkah laku kekasih yang disayangi nya itu.

"What's wrong with you, Ji?" Jemari lelaki itu bergerak lembut menyelipkan helaian rambut Jin Hee ke belakang telinga wanita itu. Mengusap pipi kekasihnya dengan maksud menenangkan. Dirinya masih berusaha menyelami manik hitam itu, menunggu dengan sabar akan jawaban yang ingin ia dengar. "Apa kau tidak bisa tenangkan dirimu untuk sebentar saja? I'm so worry about you."

"Then, don't worry too much." Balasan tak kalah lirih itu menghentikan gerakan jemari Jungkook.

Jin Hee tersenyum tipis dengan tatapan haru nya, perlahan namun pasti juga ikut menyimpan tangannya pada tangan lelaki yang masih memegang pipi kiri nya itu. "Aku memang tidak bisa dimaafkan, aku sudah sangat menyusahkan mu. Aku malah akan sangat mengerti jika kau marah pada diriku yang sedang menjadi pecundang hari ini." Menolak setuju, tangan lelaki itu diturunkan. Memilih menatap lurus ke luasnya lapang parkir rumah sakit yang kini tengah lengang dari orang-orang, gelap gulita menjadi alasan utama bagi mereka tak berkeliaran di malam hari. Atau mungkin sebab kehadiran beberapa pria berbadan kekar lengkap dengan setelan hitam yang tersebar di sana, entahlah. Yang terpenting, Jungkook mensyukuri kondisi luar yang cukup tenang.

The B-White | JJK √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang