(Don't play mulmed yet)
Jungkook's mansion, 18 Januari 2019
Tungkai semampai itu berlari semangat menaiki anak tangga dengan sandal rumah lucu nya. Mengetuk dua kali sebuah pintu sebelum memutuskan membuka nya dengan binaran mata tak kalah dengan bintang.
Mendapati tubuh kekasihnya masih betah bergelung dalam selimut tak membuat senyum lebar di wajah cantik Jin Hee luntur. Wanita yang hari ini memakai t-shirt putih yang dipadukan dengan jumper dress hitam motif floral nya itu memutuskan untuk naik ke atas tubuh Jungkook. Menarik turun selimut yang menutupi wajah kekasihnya, Jin Hee berulang kali melompat kecil di atas perut lelaki itu dengan tujuan membuatnya bangun.
Namun sayang, dengan erangan malas, kedua kelopak mata Jungkook belum kunjung terbuka.
"Jeon Jungkook! Bangun!"
"Jungkook!"
Mendengus jengkel, kedua tangan Jin Hee akhirnya terjatuh pada dada bidang polos itu. Menunduk dengan helaian anak rambut jatuh menutupi kedua sisi wajahnya. Maniknya masih berusaha menyorot tajam si target dengan upaya dapat membuat Jungkook peka dan membuka matanya. Tapi sepertinya, setelah detik berlalu pun kedua manik hazel itu enggan memunculkan presensinya. Membuat yang menunggu terlanjur kesal dan memilih untuk mengambil cara terakhir.
"Ku-" Satu kecupan mendarat di pipi kanan Jungkook, "Bilang-" Satu kecupan lain di pipi kiri, "Bangun-" Ditambah kecupan singkat pada dahi lelaki itu, "Jeon-" Kecupan kini Jungkook dapatkan di puncak hidung nya, "Jung-" Bibir menjadi sasaran kecupan terlama, "Kook!" Berakhir menggemaskan karena Jin Hee menggigit bibir itu dalam beberapa detik sebelum manik hazel yang ditunggunya muncul dan melirik geli.
"Kau sudah bangun dari tadi?" Bukan sebuah pertanyaan tapi lebih mirip sebuah tuduhan yang hanya Jungkook balas dengan seringaian.
Menggerutu kelewatan jengkel dengan sikap Jungkook, Jin Hee hampir turun dari sana jika saja lengan kekar sang kekasih tidak terlebih dahulu menarik nya dalam pelukan.
"Ada apa? Ini masih pagi." Suara serak Jungkook mengalun di telinga nya. Jin Hee yang kini masih berusaha melepaskan diri pun menjawab, "Lepaskan dulu! Aku tidak bisa bicara seperti ini, Jeon!"
"Kalau begitu tidak usah bicara. Lebih nyaman seperti ini." Berhasil membuat bola mata Jin Hee merotasi, Jungkook terkekeh kecil. Masih mengurung wajah kekasihnya dalam pelukan terlampau erat.
"Tapi pembicaraan ku ini sangat penting." Erang Jin Hee. Wanita itu tampak berusaha menahan degup jantung nya yang menggila agar tidak terdengar. Keadaannya gawat sekali jika berhadapan langsung dengan dada polos Jungkook, sekujur tubuhnya bisa panas dingin seketika. Padahal kan ia sedang ingin menyampaikan sesuatu.
"Bicara saja. Kau hutang pelukan padaku kemarin." Bisik Jungkook yang terdengar hampir jatuh terlelap lagi. Jin Hee tentu tidak bisa membiarkannya, wanita itu menarik diri agar setidaknya bisa menatap wajah Jungkook. "Baiklah, aku akan bicara. Tapi jangan tidur lagi." Permintaan Jin Hee itu Jungkook turuti dengan senang hati.
"Aku dengar kalian memiliki rutinitas pergi liburan setiap tahun." Manis sekali, Jungkook sampai tersenyum karena raut wajah Jin Hee terlihat sangat antusias saat berbicara. "Lalu?" Tanya Jungkook, meski tahu ke mana arah pembicaraan kekasihnya itu.
"Tahun ini, kapan kalian akan pergi? Ke mana?"
Wajah Jungkook kini tampak tengah berpikir, membuat Jin Hee mewanti-wanti jawaban lelaki itu atas pertanyaannya.
"Entahlah."
Dan itulah jawaban yang paling Jin Hee inginkan, seketika wajahnya berubah semakin cerah. "Bagaimana kalau besok?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The B-White | JJK √
FanficSometimes Black. Sometimes White. Black for everyone. White for her. The meeting between Black and White. Different. But together. ----- "Who's better? Black or White part of me?" ©2019, February (official publishing) STAY AWAY FOR PLAGIARIST 🪓🤪