⚠WARNING
(Play mulmed here)
Sempat berhenti satu jam yang lalu, kini hujan deras rupanya kembali membasahi wilayah tempat villa mewah itu berdiri kokoh. Dingin menyelimuti siapapun, bahkan mampu membuat beberapa orang yang ada di dalam villa memilih untuk menyembunyikan diri di balik selimut tebal mereka. Tapi, pengecualian untuk kedua pasang pemilik manik yang kini saling menyorot dalam. Si tatapan setajam elang dan netra bulat layaknya seekor puppy yang meminta belas kasihan pada lawan nya.
Jeon Jungkook, Go Jin Hee.
Deru nafas gadis itu memburu gusar, masih terjebak dalam kukungan posesif Jungkook. Dalam keadaan kamar gelap gulita, ditemani beberapa kilatan cepat yang tercipta di atas langit sana. Membuat efek seram dan nyaris membuat bulu kuduk gadis itu berdiri. Jantung nya seolah berhenti berdetak seketika saat deru nafas lain mulai terasa di sekitar perpotongan leher nya. Sapuan halus yang berasal dari helaian-helaian rambut lelaki itu berhasil membuatnya meremang. Punggung nya yang masih menempel pada tembok pun kini dirasa semakin menegang, belum lagi sentuhan dingin yang mulai menyusuri perut nya.
Jin Hee menahan nafas nya dengan degup jantung tak beraturan saat telapak tangan besar itu berhenti di pinggang nya. Membawa nya semakin merapat pada tubuh tegap milik Jungkook. Mendekap erat Jin Hee dengan keadaan kedua tangan yang masih menyusup masuk pada kaos miliknya.
"Ji." Mata cantik Jin Hee membulat sempurna sebagai bentuk keterkejutannya setelah suara purau itu mengalun lembut di telinganya.
"Y-ya?" Mengerjap pelan, Jin Hee merutuki suara nya yang terdengar sangat kaku.
Sempat ingin mengoreksi, namun kedua alisnya saling bertaut saat mendengar suara tawa pelan dan hembusan hangat nafas Jungkook di indera pendengaran nya. Sedikit geli tapi belum mampu mengusir rasa gelisah gadis itu.
Jika mengingat kembali beberapa saat lalu, Jin Hee awalnya terlihat begitu lega ketika Jungkook membawanya masuk ke kamar dan menyuruh gadis itu untuk segera membersihkan diri. Ia pikir Jungkook sudah melupakan niat awalnya untuk menghukum Jin Hee. Jujur, rasanya Jin Hee seperti berhasil lolos dan selesai menaiki roller coaster saat itu. Melegakan.
Lalu, apa yang terjadi sekarang?
Jin Hee menyalahkan hujan untuk kali ini. Pemadaman listrik terjadi di wilayah elite itu, terlalu tiba-tiba. Bahkan ia sempat menaruh curiga pada Jungkook saat ditanya perihal lampu kamar yang mati, namun saat ditanya sebelum dirinya masuk ke kamar mandi, lelaki itu hanya mengatakan bahwa wilayah itu memang sering terjadi pemadaman listrik ketika hujan mengguyur deras. Pun dengan menahan rasa takut nya saat memasuki kamar mandi, ia melangkah ragu. Sialnya, melupakan fakta bahwa ia seharusnya membawa pakaian ganti. Memasang muka tebal, ia memanggil Jungkook dan meminta agar lelaki itu mengambilkannya pakaian. Di sinilah awal mula semuanya, dengan alasan kamar yang gelap, Jungkook yang saat itu berwajah tenang malah hanya memberikan Jin Hee kaos hitam polos milik lelaki itu. Sempat melayangkan aksi protes, Jungkook hanya membalas singkat, "Kaos ku bersih. Di sini gelap, koper mu juga dikunci."
Jin Hee tahu bahwa itu hanya alasan semata, buktinya kini ia dapat melihat semua baju nya sudah tergantung di dalam lemari. Lagipula, kalaupun gelap, Jungkook bisa saja menggunakan lampu di ponsel nya untuk mencari. Gadis itu rasanya ingin merutuki sikap jail yang terang-terangan lelaki itu berikan.
Tapi rasa kesal nya tersapu bersih saat pelan namun pasti ia melihat mata Jungkook yang menajam sembari mendekatinya ketika ia hendak berkeluh. Jin Hee mati kutu, tak bisa menolak begitu langkah yakin Jungkook membawa tubuhnya menabrak pelan dinding.
Sekarang ia mengerjap, Jin Hee menggeleng dan membuang nafas kasar. Menatap tak tentu arah dan melenguh tertahan begitu merasakan gigitan kecil yang Jungkook berikan di permukaan leher nya. "J-Jeon!" Suara nya tercekat tak tahan merasakan perasaan aneh ketika lelaki itu semakin memberikan gigitan lain di sekitar ceruk leher nya. Tangannya meremas kaos putih tipis yang biasa Jungkook gunakan ketika hendak tidur. Menahan lenguhan lain saat mendadak merasakan sentuhan dingin yang mulai menjalar naik di belakang punggung nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The B-White | JJK √
FanficSometimes Black. Sometimes White. Black for everyone. White for her. The meeting between Black and White. Different. But together. ----- "Who's better? Black or White part of me?" ©2019, February (official publishing) STAY AWAY FOR PLAGIARIST 🪓🤪