32. Go Wild with My Babe

4.1K 363 56
                                    

(Don't play mulmed yet)

Bibir ranum Jin Hee terbuka kecil ketika Jungkook membawanya ke Garden Villa-sebuah akomodasi unggulan Wynn Palace. Manik nya berbinar merasa tertarik begitu mendapati separate dinning room berinterior mewah dengan delapan kursi yang mengelilingi meja. Keterkagumannya belum usai saat tangan Jungkook menariknya kembali untuk duduk di salah satu sofa berwarna cream beraksen kuning yang terdapat di ruang tamu. Sebuah grand piano juga wet bar menyapa dirinya kala manik hitam jernih nya tak kunjung diam untuk mengedarkan pandangan kagum. Ditambah lagi dengan pemandangan taman juga kolam renang indah yang bisa siapapun lihat ketika duduk di sana.

Pintu kaca ada di mana-mana, jendela-jendela besar dipilih untuk menjadi dominan interior Garden Villa. Dan sungguh, Jin Hee jatuh cinta dalam satu detik pada tempat yang mengeluarkan kesan hangat itu. Sekejap melupakan presensi seseorang yang telah menjadikan kedua paha nya sebagai bantal tidur.

Batinnya merasa damai seketika saat melihat kedua mata yang biasanya menatap sengit orang-orang kini terpejam nyaman. Melirik sekilas pada pernafasan tenang Jungkook dalam diamnya. Memastikan kesadaran lelaki itu, Jin Hee mengulurkan jemarinya untuk menyentuh lembut salah satu alis Jungkook. Mengulas sebuah senyum tipis, kemudian beralih ke rambut lebat kekasihnya yang belum kunjung dipangkas pendek.

"Kau masih bisa menarik ucapan mu."

"Hm?" Sahut Jin Hee seadanya kala menyadari kekasihnya belum mengunjungi dunia mimpi.

Kedua kelopak mata itu terbuka. Memperlihatkan betapa indah nya manik hazel kelam miliknya. Ia menatap lurus Jin Hee, menikmati dengan puas pergantian mimik wajah cantik itu.

"Kau bisa tidak melakukannya, Ji. Banyak orang lain yang-"

"Kau tidak percaya pada ku?" Potong wanita itu dengan bibir yang menekuk jengkel. Kegiatan memainkan rambut lelaki itu dihentikan seketika. Memilih menyimpan kedua tangannya ke belakang sebagai tumpuan tubuh.

Pun, Jungkook tak jauh berbeda. Lelaki itu merenggut kecewa karena merasa kehilangan. Tubuhnya bergerak menyamping, membuat wajahnya berhadapan langsung dengan perut Jin Hee. Melupakan ucapan wanita itu tadi, lengannya memeluk pinggang Jin Hee posesif. Dengan manja ia menyusupkan kepala nya pada perut wanita itu.

Berhasil membuat Jin Hee terkekeh geli, akhirnya wanita itu mengalah. Jelas paham kekhawatiran Jungkook akan keselamatannya, mendadak ingat sewaktu lelaki itu meninju seorang chef hanya karena melihat jari nya tergores pisau. Akhirnya memilih kembali meletakan tangannya pada belakang kepala Jungkook, menyisir halus rambut hitam lebat lelaki itu.

"Baiklah, kalau begitu aku akan menuruti apapun yang kau mau untuk membayar rasa khawatir mu itu." Tawar Jin Hee yang sesekali memindahkan jemarinya untuk mengelus telinga juga rahang Jungkook.

Lelaki itu terdiam tanda berpikir, Jin Hee tersenyum menyadari nya. Berharap Jungkook bisa mempertimbangkan penawarannya. Lagipula, Jin Hee tidak akan mundur semudah itu dari keputusan yang sudah dibuatnya.

"Akan ku pikirkan."

"Kalau begitu kapan kau mulai melatih ku?" Tanya Jin Hee antusias setelah tersenyum puas mendengar jawaban Jungkook.

Lelaki itu mendengus sebagai respon, memilih menyusupkan kembali wajahnya. Menghirup nyaman aroma Jin Hee dalam langkah menenangkan pikirannya yang benar-benar dibuat kalut oleh rapat tadi.

"Sekarang saja bagaimana? Atau malam? Besok? Aku bisa kapan pun." Seru Jin Hee dengan semangat menggebu-gebu.

Jungkook justru terkekeh mendengarnya, pun bergumam, "Kenapa semangat sekali?"

The B-White | JJK √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang