(Play mulmed here)
Wynn Macau, 16 Desember 2018, 12.05 PM
Mengerjapkan mata lambat, akhirnya manik hitam jernih itu memperlihatkan presensinya dengan sempurna. Jin Hee justru kembali bergelung ke dalam selimut, meringis dikala masih bisa merasakan nyeri di pangkal paha nya akibat kegiatan semalam. Mencari kehangatan untuk menutupi rasa dingin dari tubuh polosnya.
"Sudah bangun?"
Ah, benar. Pantas saja ia merasakan kehilangan di sampingnya. Ternyata Jungkook sudah terlebih dahulu bangun. Mendapati Jin Hee mengintip melalui celah selimutnya, lelaki yang tampak sedang mengancingkan keseluruhan kancing kemeja nya itu tersenyum kecil. "Kau mau ke mana?" Tanya wanita itu dengan suara yang belum sepenuhnya kembali.
Tak langsung menjawab, tubuh tegap Jungkook justru berjalan mendekatinya. Sedikit membungkuk untuk sekedar berusaha melihat dengan jelas wanita nya. "Kau mau ke kasino lagi? Sepagi ini?" Wajah cantik yang terlihat polos itu kembali bertanya dengan nada merajuk. Jangan tanya seberapa besar keinginan Jungkook untuk menerjang Jin Hee detik ini.
"Pagi? Ini bahkan sudah hampir melewati jam makan siang." Lelaki itu mengulas senyum saat Jin Hee membulatkan mata. Bahkan lengan kiri nya sampai wanita itu ambil untuk sekedar melihat jam tangan yang menunjukan waktu tengah hari.
"Kenapa tidak membangunkan ku?" Sahut Jin Hee panik, melampiaskan kekesalannya dengan melempar kembali lengan Jungkook ke posisi sebelumnya.
"Kau pikir aku setega itu?" Jawab Jungkook tenang. Jemarinya mulai beranjak untuk memainkan pipi Jin Hee dengan suka cita. "Segera isi perut mu setelah selesai membersihkan diri. Nanti ku suruh Eunbi noona untuk menemani mu."
Mendengarnya, raut Jin Hee berubah semakin muram. Secepat mungkin meremas erat ujung kemeja hitam yang Jungkook kenakan. Tak mau membiarkan lelaki nya pergi. Bahkan tidak ada apapun yang dilihatnya selain manik hazel kelam milik Jungkook, meski interior mewah berdominan emas kamar mereka terbilang cukup menarik perhatian. "Jangan ke kasino." Satu permintaannya, dan Jin Hee kini berdoa semoga Jungkook tidak pergi ke tempat itu lagi.
"Memang kenapa?" Sialnya, Jungkook justru melempar balik dengan pertanyaan.
"Terlalu banyak wanita." Jawab Jin Hee cepat. Menekankan tiap kata nya dan itu berhasil menghadirkan tawa lelaki Jeon itu. Pun lantas menjawab, "Aku tidak akan ke sana."
Membuang nafas lega, Jin Hee bersyukur dalam batinnya. Tapi, tangannya justru semakin mengeratkan pegangan pada kemeja Jungkook. "Kalau begitu, aku ikut."
"Tidak." Tegas Jungkook. Memberikan kesan tak mau dibantah lewat tatapannya.
Berdecak sebagai respon, Jin Hee melepaskan tangannya. Memilih mengambil kembali selimut untuk menutupi seluruh wajah. Badannya bahkan sudah berbalik memunggungi Jungkook. Tak menggubris ketika nama nya beberapa kali dipanggil. "Aku tidak akan lama, Ji."
Meleleh hati nya ketika mendengar suara lembut Jungkook di telinganya. Jin Hee bahkan tanpa sadar sudah tersenyum dan menyingkirkan selimut dari wajahnya. Kembali menatap sang kekasih yang juga tengah tersenyum memandanginya penuh pujaan.
"Cium aku." Meski pelan dan nyaris tak terdengar. Jungkook mendengarnya, lelaki itu dengan senang hati mengabulkan. Tak membuang waktu lagi, ia segera mengikis jaraknya dengan Jin Hee yang sudah memejamkan mata sebagai penantian.
Meraup lembut benda tak bertulang itu dalam. Merasakan sensasi nikmat yang sudah menjadi candu lelaki itu. Pelan tapi pasti, kedua kakinya sudah seluruhnya naik ke atas ranjang. Tangan kanan nya berada di tengkuk Jin Hee, selagi tangan kiri nya sibuk membawa tubuh wanita itu naik ke beberapa tumpukan bantal yang lebih tinggi. Kepalanya berulang kali berganti posisi, semakin memperdalam ciuman setelah Jin Hee memberikan akses untuk meloloskan lidahnya menjelajahi mulut manis wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The B-White | JJK √
FanficSometimes Black. Sometimes White. Black for everyone. White for her. The meeting between Black and White. Different. But together. ----- "Who's better? Black or White part of me?" ©2019, February (official publishing) STAY AWAY FOR PLAGIARIST 🪓🤪